[08] - GO F'CK YOURSELF

53.6K 5.3K 872
                                    

Butuh waktu dan tenaga buat nulis, jadi selagi kalian menikmati cerita ini, jangan pernah lupa menekan bintang di bawah dan taburkan komentar penyemangat.

Anw, movie/series favorite kalian apa nih?
***

Cowok yang melapisi kemeja sekolah dengan jaket kulit hitam yang melingkarkan tangan ke pinggang gadis cantik di sebelahnya membuat pasang mata tidak berhenti terpusat kepada mereka berdua yang berjalan di tengah lorong.

Sebenarnya Zenolya sedang berusaha mati-matian untuk tidak menunjukkan kegugupan yang membuat jantungnya berdebar-debar. Ia belum terbiasa dengan perlakuan dari Hairoz seperti pinggangnya yang ditahan erat. Nyaris membuatnya sesak napas. Namun ia menahan agar sandiwaranya tidak kelihatan.

Mereka sukses menciptakan kegemparan di sepanjang koridor. Berita Hairoz berpacaran dengan Zenolya menyebar, seantero sekolah langsung ribut. Ada begitu banyak komentar seketika menyerbu.

Kebanyakan negatif komentar.

Langkah keduanya kemudian berhenti tepat di depan kelas Zenolya. Zenolya melepaskan tangan kekar yang melingkar di pinggangnya secara lembut sambil melempar senyuman manis. "Makasih udah anterin aku sampai ke kelas, Corazón. See you in the cafetaria."

Omong-omong soal 'aku' dan 'kamu' mereka sudah sepakat untuk menggunakan sebutan itu ketika di sekolah agar terlihat lebih real.

Dengan cepat Zenolya melangkah masuk ke dalam kelasnya. Tapi pergerakannya terhenti ketika menyadari Hairoz masih mengikutinya. Zenolya mengerutkan dahi ketika berhadapan lagi dengan Hairoz. "Kamu gak perlu anterin aku sampai ke sini, kok. Kamu bisa ke kelas kamu sekarang."

Alih-alih menuruti, Hairoz duduk di kursi, tepat di mana Zenolya akan duduk.

"Kamu ngapain duduk di sini sih?"

"Kita 'kan sekelas."

Zenolya membelalak. "Sekelas mata lo! Lo aja kakak kelas gue!" serunya pelan sebab geram. "Udah sana pergi, Hairoz," usirnya berbisik disertai pelototan yang masih melekat.

"Sebelum kelas dimulai, gue bakal di sini." Hairoz menegaskan. "Lagipula, kelas gue ada di sebelah kelas lo." Zenolya mengikuti ke mana arah pandang Hairoz. "Itu kan kelas 12-A1."

"Ya. Itu emang kelas gue."

"Are you fucking kidding me? Selama ini, gue aja gak pernah liat lo di sana." Zenolya berdecak. Hairoz memutar bola matanya. "Tapi sekarang gue bagian dari kelas sialan itu."

"Sejak kapan?"

Hairoz menarik seringai. "Sejak lo mendatangi gue di boxing gym dan menawarkan diri buat jadi milik gue."

Masih dengan dahi mengernyit tebal, gadis itu duduk di sebelah Hairoz setelah menautkan tote bag di kursi. Zenolya berbisik lagi, seraya menaikkan satu alisnya. "Lo bener pindah? Gimana bisa? And why?"

"Gue bisa melakukan apa aja, karena gue... nevermind," balas Hairoz pelan. "And why? Of course to protect my girlfriend and..." Hairoz lebih mendekat, "keep an eye on you."

"Hell, no, Hairoz. You don't need to change classes. Lebih baik lo balik ke kelas lo yang dulu. Gue gak suka diawasin."

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang