[02] - WRONG PERSON

64.9K 4.9K 267
                                    

𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐂𝐎𝐌𝐌𝐄𝐍𝐓 𝐒𝐇𝐀𝐑𝐄!
***

Terdapat dua hal yang sedang mengganggu pikiran Zenolya. Pertama pacarnya, River. Sampai detik ini, River tidak membalas pesan. Membuktikan jika River memang sedang marah. Kedua, Hairoz. Cowok yang menciptakan kemarahan pada River dan ia justru membelanya. Zenolya melakukan itu tentu saja bukan tanpa sebab, hanya saja Zenolya, merasa perlu berbalas budi walaupun belum ada kebenaran jika Hairoz adalah cowok yang menolongnya kemarin. 

"Tolol sih," komentar Stasey yang duduk di sebelahnya dengan pedas. "Kemasukan ghost jenis apa lo? Sampai menawarkan diri buat jadi laundress."

Valeria yang duduk di depan rela memutar balik badannya untuk menimbrung. "What's wrong with you, Z? Ngapain lo ngebelain Hairoz which is dia yang udah cari gara-gara bikin jaket River kotor. Ralat, jaket pemberian lo buat River. So weird."

"Ihhh kalian, jangan bikin Zenolya tambah bete. Zenolya hentiin perkelahian mereka juga karena gak mau River kena masalah dan dia mau nyuci jaket itu juga biar urusan River dan Hairoz cepat kelar. I'm right aren't I?" kata Prilly bernada lembut. 

"Hairoz," gumam Zenolya, "I think he is the one who helped me yesterday."

Stasey menghentikan kegiatannya membenahi make up. Ia mengernyit penasaran. "Helped? Dia nolongin lo ngapain kemarin?"

Mrs. Amanda mendaratkan kakinya di kelas lebih dulu sebelum Stasey mendapat jawaban. Menyapa dengan suara tegas, guru fisika berusia empat puluh tahun itu mengimbau anak-anak kelas 11-A2 membuka laptop masing-masing dan mengerjakan penilaian harian yang disiapkan di e-learning dengan durasi waktu empat puluh lima menit sebanyak dua puluh soal pilihan ganda dan sepuluhnya lagi soal uraian.

"Baby, want to do a challenge with me?" tantang Stasey cukup percaya diri. "Kalau nilai lo lebih kecil dari gue, lo harus posting foto memalukan lo di instagram... mm... selama seminggu."

"Are you crazy?" Zenolya mendecih.

Stasey terkekeh. "Kenapa? Lo takut kalau nilai gue lebih gede dari lo?"

"Hell no. Gue mengkhawatirkan lo, kalau nilai lo lebih kecil dari gue, berarti lo harus posting foto lo yang ingusan itu dong," balas Zenolya sembari membayangkan foto aneh milik Stasye yang pernah ia ambil. Stasye berdecak pelan lalu konsentrasi pada soal.

Otak Zenolya menolak menyingkirkan River dan Hairoz di sana. Padahal sekarang gadis itu harus konsentrasi memecahkan masalah fisika yang tertera pada layar macbook di hadapannya.

Zenolya mendengkus samar sebab kesulitan fokus. Menarik napas panjang sejenak, mengembuskan berulang kali untuk menjernihkan pikiran.

Setidaknya ia harus konsentrasi menyelesaikan soal dengan tepat sebelum mencari kebenaran apakah cowok yang kemarin di kelab itu adalah Hairoz atau bukan. Sekaligus cara menjelaskan kepada River agar memaafkannya.

45 menit berlalu cepat. Begitu waktu habis, jawaban langsung terkirim. Di mana sistem langsung mengeluarkan hasil nilai. Ada berbagai reaksi yang muncul. Ada yang berseru senang, mendesah kecewa, juga kelewat bahagia.

Stasey menciptakan seringai lebar. "Sembilan puluh." Ia menatap Zenolya. "Lo berapa?"

Zenolya memasang ekspresi cemberut. "Yahh berarti harus posting foto memalukan dong...."

"Prill, Lo berapa? Gue tujuh tiga jir, beruntung pas KKM!" Heboh Valeria. "Delapan puluh," balas Prilly kemudian beralih menoleh ke Zenolya. "Kamu berapa, Z?"

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang