[06] - KISS

56.2K 4.9K 695
                                    

I think, kalian pasti udah tau gimana caranya menghargai seorang penulis. anw, sorry lama update, tugas sekolah bener-bener segunung.
***

"Setelah skandal buruk mengenai kamu. Saya dengan berat hati mengatakan jika kamu tidak pantas untuk tetap menjabat sebagai Putri Sekolah," kata Miss. Alexa begitu mereka berada di ruangan besar bernuansa cokelat dengan meja penuh tumpukan berkas.

Orang yang tadi memanggilnya adalah Miss. Alexa, pembina Putra dan Putri Sekolah.

Perasaan Zenolya tidak salah. Ucapan dari Miss. Alexa seperti melempar bom besar ke arah Zenolya yang membeku bersama kedua mata terbelalak tidak percaya.

"Jadi kami dari pihak Putra Putri EHS harus menggantikanmu dengan orang lain. Mau tidak mau, kamu harus menerimanya. Nama kamu sudah tercemar. Sesuai ketentuan, Putri Sekolah harus bersih dari skandal—"

"Sorry Miss. I can't accept that decision. S-skandal yang beredar itu tidak seperti foto-foto yang diambil. Jangan gantikan posisi saya. Baiklah. Setidaknya, sampai saya bisa membuktikan kebenarannya. Berikan saya waktu untuk—"

"Decision is decision. Mistakes are mistakes. True or not, nama kamu sudah terlanjur kotor. Mana mungkin Putri Sekolah yang menjadi teladan bagi murid lain justru citranya buruk."

Menjadi Putri Sekolah Empire High adalah salah satu jabatan yang Zenolya impikan di sekolah. Ia berupaya keras untuk mendapat posisi itu. Hampir selama sebulan seleksi, ia berhasil menerima mahkota sebagai duta Putri Sekolah. Masa-masa itu juga adalah awal di mana kisahnya dengan River dimulai.

Zenolya menatap Miss. Alexa menggunakan pandangan sendu. Ia menelan saliva berat. Suaranya parau. "A-apakah sudah ada orang yang anda temukan untuk menggantikan?"

"Tentu saja. Dia pernah menjadi salah satu kandidat Putri Sekolah seangkatanmu."

"Siapa? Siapa yang akan mengganti posisi saya, Miss?"

Sebelum Miss. Alexa mengatakan orang yang akan merebut gelarnya, pintu diketuk dari luar. Setelah diizinkan masuk oleh Miss. Alexa, seseorang itu melangkah ke dalam. Zenolya sedetik terkejut menemukan Stasey datang. Dengan ekspresi semanis mungkin ketika ia menyapa Miss. Alexa. 

"Stasey Dandelion." Miss. Alexa membenarkan letak kacamata. "Dia yang akan menggantikan gelarmu sebagai Putri Sekolah."

Zenolya mendelik. "Stasey? Are you seriously?"

"Nah, Stasey, saya memanggilmu karena saya ingin memberikan beberapa dokumen yang perlu kamu pelajari sebelum penobatan kamu yang mungkin akan diselenggarakan secepat mungkin." Miss. Alexa memberikan dokumen kepada Stasey. "Dan Zenolya... jika kamu tidak keberatan, kamu bisa membantu memberikan pengarahan pada Stasey tentang apa yang kamu dapatkan selama menjadi Putri Sekolah."

"Oh, itu tidak perlu, Miss." Stasey menarik sudut bibirnya semakin lebar. "Saya tidak membutuhkan bantuan dari Putri Sekolah yang gagal menjaga reputasinya sendiri."

Zenolya merapatkan rahangnya. Ia beranjak. Memandang Stasey dengan lekat. Mengatakan permisi sekadarnya, dia hendak pergi dari ruangan tapi ucapan Stasey berhasil mencegah langkahnya selama beberapa saat. "Anyway, Headmaster manggil lo ke ruangannya tuh."

Tanpa menggubris, Zenolya keluar. Tepat saat kakinya menginjak lantai luar, Zenolya lantas mendapati seseorang yang berjalan melewati.

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang