[11] - PANIC ATTACK MEDICINE

50.3K 5.3K 1.2K
                                    

HIT THE STAR & COMMENT SPAM

Joddy menyesal setengah mati karena telah terperangkap godaan dari laki-laki berparas tampan yang ternyata mematikan. Ia merutuki kebodohannya karena mau menerima tawaran Hairoz yang mengajaknya bersenang-senang di hotel. Persetan wajah tampan juga mobil mewah yang berhasil membuat Joddy tanpa pikir panjang menerima tawaran Hairoz.

Alih-alih hotel bintang lima, Joddy ditahan di mobil dengan kondisi tangan dan kaki terikat tali. Selain itu, ujung pisau berkilau di depan mata sukses membuat Joddy mati kutu. Tidak lupa dengan dua mahluk di hadapannya yang tiada henti melayangkan tatapan suram.

Sekarang mereka ada di kawasan gang jalan buntu, di mana tidak ada seorang pun yang mengakses wilayah itu.

Hairoz membuka lakban yang menutup mulut Joddy. Pekikan Joddy tertahan sebab pisau itu mendekat ke lehernya. Joddy tidak sanggup berkutik, ia membeku ditemani aliran keringat sedingin es bersumber dari pelipisnya.

"Ungkapin semuanya atau mati," ancam Hairoz tidak main-main. Kedua matanya seolah menyala memancarkan laser.

Hairoz merinding mendengarkannya, dengan takut-takut, cowok itu menjawab. "Ungkapin apa? Gue gak ngerti... gue gak ngerti maksud kalian! L-lepasin g-gue! Gue harus perg—"

"O Gee! Gak usah pura-pura gak ngerti. Selingkuhan Om Jeriko yang asli itu cowok dan orang itu adalah lo. Lo harus mengakuinya!" titah Zenolya yang menggunakan ponselnya untuk merekam Joddy.

"Nggak. G-gue nggak mau," cicit Joddy.

Zenolya mendengus geram. "Mau gue potong burung lo jadi tiga bagian? Spit it out!"

Joddy gelisah namun keras kepala. "Memang urusannya sama kalian apa? Gue nggak kenal sama kalian berdua bahkan nama kalian aja gue gak tau," jawab Joddy dengan gemetar, setengah berdusta. Ia tahu Zenolya. Siapa juga  yang tidak mengetahui selebgram muda itu. Bahkan Joddy tahu, Zenolya tengah terlibat dalam skandal palsu yang bisa dikatakan bersangkutan dengannya.

"Urusannya sama gue?" Zenolya tersulut api emosi. "Gara-gara lo... gara-gara lo selingkuh sama Om Jeriko, reputasi gue hancur! Nama gue jadi tercemar! Mereka pikir gue itu adalah selingkuhannya sugar daddy lo itu! Mereka pikir gue itu cewek murahan! Dan—"

"Dan itu salah gue?" potong Joddy tampak tidak terima. "I-itu salah lo sendiri! Lo sendiri yang ikut campur urusan kita. Padahal kalau gue simpanan dari pria itu... seharusnya gak ngerugiin lo 'kan?"

"Dia bokap sahabat gue."

Joddy merasa setengah takut setengah kesal. "Sahabat? Kalau lo emang sahabat yang baik, harusnya lo langsung bilang ke sahabat lo itu. Bukan menutupinya juga. Semua ini gak bakal terjadi kalau lo gak sok ikut campur."

"Shut the fuck up," gertak Hairoz, mendorong pisau di tangannya nyaris mengenai mulut besar Joddy. "Gue gak pernah main-main sama omongan gue. Gue bisa bikin lo mati kalau lo gak mau jujur," bisik Hairoz.

Sementara Zenolya bergeming. Kata-kata yang diucapkan Joddy berhasil memengaruhinya. Sebab itu ada benarnya. Semua ini tidak akan terjadi, jika ia tidak ikut campur. Jika dia tidak berlagak menjadi malaikat hanya karena takut sahabatnya terluka.

Padahal jika menyembunyikan fakta ini justru akan membuat Valerie semakin sakit nantinya kala Valerie tahu dari mulut orang lain karena sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga, sekecil apapun bangkai itu.

ZENOLYA: STUCK WITH POSSESSIVE DEVIL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang