Part 1: Frasa

1.3K 386 551
                                    

•|FRASA|•

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

•|FRASA|•

"Frans...."

Seorang wanita paruh baya masuk begitu saja ke kamar Frans, lantas memeluk pemuda yang sedang duduk bersandar di kasur. Suaranya menyapa begitu lembut.

Frans kebingungan, memandang Sania yang berdiri di sebelah kasurnya. Sania yang seakan paham dengan tatapan Frans, langsung menjawab tanpa suara.

"Bunda?" Tanya Frans terdengar ragu.
Wanita itu melepas pelukannya, dan mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu nggak apa? Maaf bunda baru pulang dari Singapura. Urusan ini sudah bunda tunda sejak kamu kecelakaan, dan klien perusahaan sudah nggak mau nunda lagi. Bunda bener bener minta maaf. Bunda baru dapet kabar dari Risya kemarin, dan langsung pesen tiket pulang."

"Engga, Bun. Cuma sedikit pusing aja. Untung ada Sania yang nemenin," Frans menjawab santai. Balas tersenyum.

Fransisca langsung menoleh pada perempuan yang sedang berdiri di sebelah ranjang anaknya. Seorang siswi yang baru saja disebut namanya oleh Frans.

"Kamu..., siapa?"

"Ah, saya Sania, sahabatnya Frans."

Merasa asing dengan nama itu, wanita yang dipanggil bunda itu bertanya-tanya dalam hati. Setahunya, Frans hanya memiliki dua sahabat. Yang pertama Aksara, remaja yang tumbuh bersama Frans sejak kecil, dan yang satunya Leon, teman sebangku Frans ketika masuk SMA. Frans duduk sebangku dengan Leon karena pada saat kelas 10, Aksara tidak satu kelas dengannya.

Sesaat kemudian, beliau tersenyum dan mengangguk. Dalam pikirannya, mungkin hanya dia saja yang belum pernah tau. Yang jelas bagi Frans, gadis itu pasti tidak akan lebih penting dari seorang Aksara Aurellin Pradikta.

"Frans, kamu beneran nggak inget apa-apa? Sama sekali? Kejadian sebelum kecelakaan? Sekolah? Atau temen-temen kamu?"

Frans menggeleng lemah. Orang pertama yang ditemuinya ketika bangun adalah seorang suster. Kedua, dokter yang segera memeriksanya. Ketiga, sahabatnya. Sania.

Setidaknya itu yang ada di pikiran Frans.

Perbincangan ringan dilanjutkan dengan santai. Hingga pintu kamar Frans diketuk perlahan.

Setelah membuka pintu, Fransisca tersenyum begitu lebar. Akhirnya yang dia tunggu datang.

Aksara Aurellin Pradikta dan Leonardo Rizky Ferdiansyah

FRASA [✓]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن