47. SAH!

878 69 38
                                    

"Kamu kemana saja sih Oryn? Veer dari tadi nyariin kamu tahu!" ujar Ivi sambil memegang lengan Oryn.

"Maaf sudah buat kalian semua khawatir. Aku tadi ke kuburan ayah sebentar" balas Oryn.

"Kenapa tidak kabarin aku sih, kalo gini kan kita semua panik" Yuian mencubit perut Blaxton, membuat kemeja Blaxton terlipat.

"Iya maaf sayang tadi buru-buru tidak sempat kabarin" Blaxton mengelus rambut Yuian yang sudah dibentuk sanggul.

"Sudah-sudah yang penting Oryn kan sekarang sudah datang. Ayo buruan kita pergi" ujar Anjana.

Semuanyapun segera bergegas ke tempat berlangsungnya upacara pernikahan.

***

"Puji Tuhan, hari ini akan diadakan ibadah pernikahan Veer dan Oryn" ujar pendeta mengawalinya di atas mimbar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Puji Tuhan, hari ini akan diadakan ibadah pernikahan Veer dan Oryn" ujar pendeta mengawalinya di atas mimbar.

Kemudian pintu kecil dihiasi bunga-bunga pun terbuka. Oryn masuk melangkah diiringi instrumental dari lagu A thousand year. Oryn digandeng seorang pria pengganti ayahnya yang telah tiada dan pengganti saudara lelaki yang tak dimiliki Oryn. Dialah Anjana.

Oryn tersenyum menatap Veer yang sudah berdiri di depan pendeta.

Veer terpukau menatap Oryn yang begitu cantik dengan gaun putih panjang sambil mengenggam buket bunga ditangan kiri, lalu tak sadar mata Veer berkaca-kaca dan setetes air mata jatuh. Veer merogoh sapu tangan biru di saku jasnya lalu segera menghapus air mata.

Anjana menggandeng Oryn dengan pasti membawanya melangkah melewati karpet putih di atas rumput, di samping karpet terdapat bunga-bunga putih di atas kotak berisi lilin dengan cahayanya. Tiba di depan Veer, Anjana seakan-akan menyerahkan Oryn lalu kembali duduk di tengah-tengah tamu lain.

Instrumen dari saxofone, biola, gitar, piano pun berhenti.

"Aku Veerdand Carter berjanji di hadapan Tuhan. Dihadapan hamba Tuhan. Dihadapan jemaat. Aku mengambilmu sebagai istriku. Aku berjanji akan mengasihi, menyayangi, menjaga, membimbing, menerima segala kekurangan kelebihan, mau hidup bersama dalam suka maupun duka dan tak akan meninggalkan Oryn Flawless Bolshevik hingga mautlah yang memisahkan kita" tegas Veer di depan mimbar pendeta.

Tampak di tengah-tengah para hadirin. Ada dua orang ibu dan seorang ayah mengusap air mata dengan sapu tangan. Mereka adalah Early, Rysin dan Zidan.

"Aku Oryn Flawless Bolshevik berjanji di hadapan Tuhan. Dihadapan hamba Tuhan. Dihadapan jemaat. Aku menerimamu sebagai suamiku. Aku berjanji akan mengasihi, menyayangi, menjaga, membimbing, menerima segala kekurangan kelebihan, mau hidup bersama dalam suka maupun duka dan tak akan meninggalkan Veerdand Carter hingga mautlah yang memisahkan kita" jawab Oryn.

Ratica merogoh tissu dalam dompetnya lalu mengusap tetes air mata yang hampir jatuh.

Seorang gadis kecil yang manis berpakaian putih dengan bandana terbuat dari bunga-bunga rumput. Dia berjalan membawa nampan kecil beralas kain bermotif bunga diatasnya di letakkan kotak berisi cincin. Gadis itu mendekat pada Veer lalu Veer mengambil cincin tersebut dan gadis itu kembali.

Veer meraih tangan Oryn lalu memasangkan cincin. Kemudian Veer membuka kain putih yang menutup wajah Oryn sedari tadi.

Veer mendekat, mencium dahi Oryn sambil menutup matanya.

Semuanya bertepuk tangan gembira, ada juga yang mengabadikan lewat kamera handphone.

Lalu ibadah itu pun di lanjutkan dengan khotbah kemudian berakhir dengan pemberkatan.

Acara ditutup dengan pelemparan buket bunga pengantin. Tak menyangkah buket bunga itu jatuh di tangan seseorang yang tak memiliki pasangan sehingga semuanya meledek Anjana.

Kemudian mereka semua foto bersama sambil melepaskan balon biru dan putih ke udara.

***

Kisah mereka masih ada kelanjutannya.
Baca besok yah!
😊🙏

Rasa Oryn Veer (SELESAI) Where stories live. Discover now