43. Will you marry me?

615 74 33
                                    

Oryn Pov.

Tak terhitung lama, akhirnya mobil Blaxton berhenti di jalan setapak. Aku segera turun, berjalan lebih dulu tanpa menunggu Blaxton Dan Div.

Tempat yang kulewati ini, penuh dengan pepohonan mini dengan rerumputan setinggi ibu jari. Gelap? Tentu saja karena tak ada penerangan di sini. Akupun lupa membawa handphone saking cemasnya.

Tak sadar aku menginjak sesuatu. Sontak cahaya bersinar di samping kiri dan kananku. Ternyata ada lampu di sini.

Aku melangkah lagi, kakiku mengenai sesuatu dan langsung cahaya mengililing dahan-dahan pohon.

Ada gantungan-gantungan kertas origami dengan berbagai bentuk. Cantik sekali.

Dari jauh aku melihat bayangan dua lelaki. Mungkin itu Anjana dan Veer. Awas kalian, kupatahkan leher kalian!

Saat kucoba mendekat, lagi-lagi aku menginjak sesuatu.

Dan, astaga aku terkejut setengah mati.

Lampu-lampu cantik bercahaya didepanku. Membentuk tulisan "Will you marry me?"

Lalu, Veer berjalan mendekatiku sedangkan Anjana berjalan ke arah samping, ada panggung kecil di situ, sudah ada Dugal yang duduk didepan drum sedangkan Div dan Blaxton sedang memegang gitar.

Aku menatap ke arah Veer. Dia menatapku lekat. Tiba-tiba saja dia berlutut sambil memegang mic dia berkata "Will you marry me Oryn?" tangan kanannya menunjukkan kotak merah kecil yang terbuka memperlihatkan sebuah cincin emas.

Air mataku menetes seketika. Aku mengangguk pelan.

"Yes" jawabku penuh haru.

Veer berdiri, dia berjalan mendekat, membuat jantungku makin berdebar. Lalu Veer memasangkan cincin di jari manisku.

"Thank you" katanya seraya memelukku bahagia.

Seketika lagu-lagu romance disenandungkan Anjana.

Dan cahaya-cahaya blitz tiba-tiba menyorot kami. Aku baru tersadar ternyata sedari tadi Ivi, Yuian dan Ratica di belakang kami mengambil video dan memotret kami.

"Terima kasih teman-teman" ujarku sambil memeluk ketiga gadis cantik itu.

Aku benar-benar terharu, ternyata bukan hanya itu saja, mereka juga sudah mempersiapkan pesta barbecue dan kembang api.

Malam ini tak akan kulupakan. Akan selalu tersimpan di memori hati.

***

Sepulang dari momen bahagia Oryn dan Veer. Anjana terus kepikiran, bukan kepikiran karena Anjana belum ikhlas Oryn bersama Veer. Anjana benar-benar sudah ikhlas. Dia ingin memberikan sesuatu sebagai hadiah pernikahan Oryn dan Veer nantinya.

Namun, Anjana ingin hadiah itu dari uangnya sendiri bukan dari kedua orang tua atau dari hasil konser band yang seharusnya untuk biaya tanggung jawab memperbaiki fasilitas lab sekolah mereka dulu.

Anjana berbaring menatap langit-langit kamar. Lalu tiba-tiba dia bangkit duduk seperti sedang mendapatkan ide.

"Aku tahu apa yang harus kulakukan. Besok aku akan ketempat itu dan mendaftar!" gumam Anjana dalam hati.

***

Apa yang akan dilakukan Anjana?
Baca besok yah!
Ada kejutan baru menantinya di tempat itu!

Rasa Oryn Veer (SELESAI) Where stories live. Discover now