41. A & A

604 71 34
                                    

Anna keluar dari rumah Veer dengan hati yang tak karuan. Kata-kata Oryn mengusik hatinya. Seperti ada yang tidak beres dengan hati Anna.

"Apa ini? Aku cemburu?" sungut Anna dalan hati sambil meletakkan dengan kasar gelas yang sudah kosong di atas meja.

HAHAHA

Anna menoleh ke arah samping. Seorang lelaki sedang tertawa sambil menggerak-gerakan gelas yang tak lain berisi minuman keras ditangannya.

Tawa itu seperti tawa yang ingin dituangkannya saat ini. Tawa menyimpan sakit.

Lelaki itu meletakkan beberapa lembar uang di atas meja. Lalu berdiri sedikit sempoyongan. Dia melewati Anna yang masih menatap gerak-geriknya.

Tiba-tiba tubuh lelaki itu menubruk kursi, dompetnya jatuh. Anna menunduk membantu mengambil dompet, mata Anna membulat melihat dompet yang terbuka itu terpampang sebuah foto gadis yaitu Oryn.

"Kembalikan! Itu punyaku! Lancang sekali melihat isi dompet orang!" dia menarik dengan kasar dompet di tangan Anna.

"Itu Oryn kan? Kok bisa fotonya ada didompetmu? Kamu saudaranya?" tanya Anna dengan hati-hati takut lelaki itu tersinggung.

"Dia teman baikku" lelaki itu memasukkan kembali dompetnya di kantong belakang celana.

Anna tersenyum kecil. "Teman baik sampai menyimpan foto segala di dompet? Apa dia orang yang sangat special bagimu? Apa kau menyukainya?"

"Bukan urusanmu!" sinis lelaki itu.

"Aku mengenal Oryn! Aku bisa membantumu." Anna tersenyum kecil.

"Bantu apa?"

"Memperjuangkan perasaanmu hingga kau bisa memilikinya."

"Dia sudah memiliki pacar! Dan dia sangat mencintai pacarnya" jawab lelaki itu.

"Aku tahu! Aku juga mencintai pacarnya. Mungkin kita bisa kerjasama?" Anna mendekat sambil mengangkat sebelah alis dan tersenyum lagi.

HAHAHA

Lelaki itu tertawa. Dalan hitungan detik wajahnya kembali serius. Sorot matanya tajam pada Anna. Dia menoleh pada meja di samping. Menarik sebuah botol minuman keras.

BRAK!!

Anna bergetar. Lelaki itu memecahkan botol lalu sebagian beling diarahkan didepan Anna.

"Siapa kamu? Jangan coba-coba mengusik hubungan mereka! Keduanya adalah sahabat baikku!" teriak lelaki itu keras mengundang semua mata di bar itu untuk menyaksikan.

Anna bergerak mundur. Wajah Anna panik.

Blaxton berlari mendekati mereka. "Anjana! Hentikan! Apa yang kamu lakukan? Aku baru pergi keluar 5 menit sudah jadi seperti ini, bagaimana jika aku kembali 5 tahun, bumi ini mungkin hancur di tangan kamu."

Blaxton memberi kode dengan matanya pada Anna untuk pergi dan sontak Anna menarik sling bag miliknya di atas meja lalu berlari keluar dari bar.

"Mas, itu temannya bawah pulang saja! Bos saya kalau tahu ada kekacauan-kekacauan di sini, saya pasti ikut dimarahi" ujar seorang bartender.

"Iya, iya maaf. Mohon maaf semuanya" ujar Blaxton sambil menunduk masih memegang Anjana.

Blaxton melepaskan beling di gengggaman Anjana lalu meletakkan lengan Anjana di bahunya. Sambil berjalan keluar bar, Blaxton masih saja menceramahi Anjana.

"Dasar Bodoh! apa kau tidak kasihan dengan ibumu, tiap saat mencuci bajumu yang penuh darah!"

***

Beberapa part lagi, cerita ini akan tamat.
Ikutin terus yah! 😉
Bacanya pelan-pelan saja jangan di skip karena setiap part sambung-menyambung menjadi satu itulah Indonesia 🎵🎵🎵🎵

Rasa Oryn Veer (SELESAI) Where stories live. Discover now