5. Anjana Squad

1.7K 166 65
                                    

Kebahagiaan pembully tergantung dari orang yang dibully. Jika yang dibully terasa tersiksa maka pembully bahagia. Jika yang dibully merasa baik-baik saja maka pembully akan gila.
-Oryn-

Anjana. Dia tinggi sama seperti Veer. Rambut pirang sama seperti Veer. Namun bedanya tubuh Anjana penuh tato. Anting tindik barbel di telinga kiri dan kanan. Suka mengunyah permen karet.

Blaxton. Terkenal kasar. Suka mencaci maki siapapun yang dibully jika suasana hati saat itu buruk. Keluarga kaya namun entah kenapa selalu memeras dompet anak-anak sekolah.

Div. Suka menggertakan gigi. Punya banyak pesuruh di sekolah. Orynpun ada diantara mereka.

Dugal. Jago berkelahi. Namun tak pernah memukul wanita. Tak banyak bicara, hanya mengikuti Anjana, Blaxton dan Div.

***

Hidung Anjana mendekat menubruk hidung oryn. Kaki kanan Oryn melangkah mundur. Kaki kiri orynpun mengikuti ritme yang sama. Anjana memegang kasar pergelangan tangan Oryn. Bunga lily putih pada tangan Oryn jatuh terhempas di permukaan aspal.

Blaxton mendekat. Menginjak lily putih dengan Sneakers Shoes miliknya.

Mata oryn berkaca-kaca. Anjana tersenyum lalu meludahi permen karet yang tak manis lagi itu melekat pada dress putih Oryn.

"Sudah lama tak jumpa denganmu, wahai gadisnya Veer" Anjana tertawa kecil, memperlihatkan tongue piercing.

Oryn menatap tajam. Tatapan Oryn tersirat kebencian mendalam sejak dulu.

"Jangan menatapku seperti itu!" Rambut Oryn ditarik dengan cengkraman tangan besar.

"Sakit! Dasar gila!" Oryn menjerit mencoba melepaskan tangan Anjana.

"Anjana, ayolah kita bisa terlambat!" Teriak Dugal sambil mengangkat gitar, mengingatkan Anjana untuk konser mereka.

"Kita akan bertemu lagi! Sampaikan salamku pada Veer" Anjana melepaskan cengkaraman tangan dari rambut Oryn dan mendorongnya jatuh beralas bunga lily putih.

Derum motor milik mereka berbunyi keras. Asap knalpot mengelilingi Oryn, menutup sebagian tubuh Oryn.

Merekapun berlalu. Oryn menangis kencang, menumpahkan rasa yang dia tahan sedari tadi. Sambil terduduk lesuh menatap bunga lily yang tak tampak putih lagi. Sudah remuk seluruh kelopak bunga.

Seseorang berlari dari kejauhan. Tak jelas rupa karena terhalang air mata Oryn. Sepasang sepatu Minimalist Sneakers kini berada didepan Oryn.

Oryn mengusap air mata. Dia menengadah.

"Veer,"

Veer menarik tangan Oryn pelan. Oryn kini berdiri dihadapan Veer.

"Siapa yang melakukannya?" Veer menarik permen karet dari dress Oryn

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Siapa yang melakukannya?" Veer menarik permen karet dari dress Oryn. Membersihkan telapak tangan Oryn. Merapikan rambut Oryn.

Oryn masih saja diam.

"Siapa? Jawab aku Oryn."

"Anjana."

***

Terima kasih sudah membaca. ❤🙏
Kasih support author lewat vote n comment yah, biar author semangat nulis. 😊

Rasa Oryn Veer (SELESAI) Where stories live. Discover now