F.M 189 - Drowning in despair (2)

Start from the beginning
                                    

Beberapa waktu berlalu dengan penuh ketegangan, tidak ada yang berani mengalihkan pandangan mereka sedikitpun hingga di tengah pengawasan mata masing-masing, mereka dapat melihat satu Mercedez hitam terlihat bergerak dengan kecepatan tinggi keluar dari kepulan asap hitam yang memenuhi area tersebut. Pandangan mereka langsung bergerak untuk menatap kearah plat nomer dari mobil hitam tersebut dan ketika mereka melihat plat nomer familiar yang ada dalam ingatan mereka, helaan nafas lega langsung memenuhi tubuh mereka.

Mobil sister-in-law baik-baik saja.

Sister-in-law baik-baik saja.

Segala kemungkinan langsung memenuhi pikiran mereka begitu mereka melihat video tersebut. Mungkin mobil sister-in-law berhasil kabur, mungkin sister-in-law baik-baik saja dan mungkin saja saat ini sister-in-law sudah kembali ke dalam Ramirez Mansion karena tahu bahwa hanya di dalam kawasan mansion sajalah keamanan mereka bisa terjamin. Sayang, ketika seluruh pikiran itu memenuhi pikiran mereka masing-masing hasil kelanjutan dari rekaman video CCTV tersebut langsung membuat nafas mereka terhenti ketika melihatnya.

Dapat di lihat dengan jelas terdapat dua Jeep hitam lainnya terlihat mengejar Mercedez hitam yang sister-in-law naiki dengan kecepatan tinggi sebelum menabrak bemper belakang Mercedez hitam tersebut yang langsung membuatnya kehilangan kendali untuk beberapa saat. Sebuah Jeep hitam tiba-tiba memposisikan mobil mereka tepat pada sisi kanan Mercedez hitam tersebut sebelum membuka pintu mobil mereka untuk mengeluarkan bazooka yang sama seperti sebelumnya.

Nafas mereka tercekat. Kedua mata mereka semua menatap layar laptop tersebut dengan lekat. Jantung mereka berdegup dengan cepat karena rasa takut yang tiba-tiba menyelimuti mereka detik ini juga.

Tidak.

Mereka benar-benar memohon ini semua untuk tidak berakhir seperti apa yang mereka pikirkan saat ini.

Pandangan mereka melihat bazooka tersebut sudah mengunci target Mercedez hitam sister-in-law.

Oh Tuhan...ini benar-benar buruk pikir mereka semua dalam hati.

Tepat sebelum misil diluncurkan hal yang melegakan terjadi, mereka semua dapat melihat satu sosok laki-laki dan perempuan meloncat keluar dari mobil hitam tersebut sebelum berlari kencang menjauhi mobil Mercedez hitam tersebut.

Ketika mereka semua melihat wajah kecil penuh ketakutan itu, jantung mereka terasa seperti digigiti oleh ribuan semut yang membuat dada mereka merasakan sakit yang menyengat. Belum sempat mereka memproses apa yang sedang terjadi barusan, ledakan terakhir itu terjadi ketika misil bazooka tersebut melayang dengan cepat sebelum mengenai bagian mobil dimana tangki bensin mobil Mercedez hita, itu berada yang langsung menyebabkan sebuah ledakan besar. Meskipun, ledakan tersebut terlihat memenuhi layar laptop tersebut dari sisi kecil pada layar laptop tersebut mereka semua dapat melihat tubuh sister-in-law terhempas dengan keras dan jatuh kearah sungai yang berada tepat di bawah jembatan tersebut.

Semua itu terjadi dengan sangat cepat sampai-sampai otak mereka tidak bisa memproses apa yang baru saja terjadi. Heningan langsung memenuhi sekitar mereka dengan penuh ketegangan. Tidak ada yang membuka mulut diantara mereka semua. Otak mereka bekerja dengan cepat untuk memproses kejadian yang baru saja mereka lihat beberapa saat yang lalu sebelum suara pelan Dimitri menggema di sekitar mereka saat ini yang langsung menyadarkan semuanya dari posisi kaget mereka.

"Sister-in-law jatuh ke dalam sungai" gumam Dimitri dengan lirih.

Ucapan Dimitri barusan langsung terserap dalam pikiran Gavin sebelum kedua mata birunya berkontraksi keras begitu ia menyadari bahwa kucing kecilnya terhempas jauh dari ketinggian yang tidak bisa di bilang rendah itu kearah sungai besar yang berada di bawah jembatan ini. Jantungnya seakan berhenti berdetak ketika ia melihat tubuh mungilnya terhempas jatuh seperti daun yang terbang karena hempasan angin tersebut. Tubuhnya bergetar pelan karena gejolak emosi berlebihan yang menyelimuti tubuhnya saat ini sebelum ia mengepalkan kedua tangannya dengan erat guna menahan gejolak emosi tersebut.

Forever MineWhere stories live. Discover now