F.M 94 - A Fortress.

18.6K 845 16
                                    



Sudah beberapa hari semenjak ia tinggal di bangunan mewah ini, meskipun Amel diperlakukan dengan baik. Sangat baik malah. Namun, merasa terkekang dan ia benar-benar tidak menyukai perasaan ini.

Ia harus segera pergi. Bagaimanapun caranya Amel harus pergi dari sini. Ia benar-benar tidak bisa terus berada disini. Amel merasa seperti tahanan walaupun, diperlakukan dengan sangat baik. Ia merasa seperti burung yang di kurung dalam sangkar emas.

Ya.

Itu benar-benar menggambarkan kondisinya saat ini.

Amel mengedarkan pandangannya kearah sekitarnya. Melihat beberapa pelayan terlihat berjalan kesana kemari untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dan beberapa petugas keamanan yang bertugas terlihat melakukan patrol untuk menjaga keamanan bangunan mansion ini.

Beberapa hari di mansion ini membuat Amel mulai mengerti pola waktu dan kebiasaan seluruh orang yang bekerja di tempat ini selain, itu karena (untungnya!) Gavin tidak membatasi aksesnya untuk melihat-lihat seluruh bagian rumahnya membuat Amel mengetahui dimana letak seluruh kamera keamanan dan blind spot yang ada.

Ramirez Mansion ini memiliki patrol pengawal yang menjaga seluruh parimeter luar kawasan ini setiap 6 jam sekali dan patrol untuk parimeter dalam setiap 3 jam sekali. Selain itu, akses untuk keluar masuk kawasan ini di kontrol oleh kartu yang memiliki pengenal RFID. Kalau dari apa yang Amel dengar dari Vina, lingkungan mansion ini di bagi menjadi beberapa bangunan. Satu bangunan untuk tempat tinggal para pekerja, satu bangunan untuk area berlatih para pengawal, satu bangunan untuk pusat keamanan dan yang terakhir adalah satu bangunan utama.

Main house of Ramirez Mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Main house of Ramirez Mansion

Sebagian besar pelayan yang bekerja pasti akan kembali ke bangunan tempat tinggal mereka pada pukul 9 malam dan dari yang Amel perhatikan sepertinya Gavin memang menyukai keheningan dan ketenangan karena hampir setiap aktivitas yang ada di bangunan utama sama sekali tidak menimbulkan suara keras. Belum lagi Gavin sepertinya menyukai kesendirian sehingga sebagian besar bangunan utama tidak begitu banyak pelayan yang siap untuk melayani bahkan, dari yang Amel perhatikan selama ini hanya Vina dan Butler Cheng serta beberapa pelayan lainnya yang berjaga untuk melayani Gavin ataupun dirinya.

Mengingat betapa ketatnya penjagaan mansion ini membuat wajah Amel menggelap. Kepalanya terasa sakit karena terlalu banyak berpikir untuk mencari solusi agar ia dapat meninggalkan tempat gila ini.

Ini sama sekali bukan rumah bahkan, ini tidak bisa disebut tempat tinggal!

Ramirez Mansion merupakan sebuah benteng

A god damn fortress!

Atau bahkan penjara sepertinya kata yang lebih tepat untuk menggambarkan mansion ini.

Yep. Penjara!!

Kemewahan dan keindahan bangunan yang orang-orang kagumi ini hanya sebuah topeng untuk menutup kenyataan bahwa bangunan ini benar-benar seperti penjara!

Tapi, tentu saja bukan Amel jika ia terlalu mudah untuk menyerah untuk hal seperti ini. Pokoknya ia akan mencari tahu bagaimana cara untuk pergi dari sini sebodoh apapun caranya.

Amel mengedarkan pandangannya kearah sekitarnya. Astaga, jika saja bukan karena penjagaannya bangunan ini benar-benar indah apalagi pekarangan belakangnya. Dari posisi Amel saat ini saja ia dapat melihat pemandangan permukaan danau yang berkilau karena pantulan matahari sore belum lagi harum bunga yang membuat suasana sata ini terasa sangat....nyaman.

Jika Amel memiliki uang yang banyak ia benar-benar akan membuat tempat tinggalnya seperti ini. Benar-benar penuh ketenangan dan kenyamanan.

Beruntung sekali Vino untuk dapat memiliki semua ini!!??

Padahal laki-laki itu benar-benar tidak memiliki waktu untuk menikmati ini semua...jadi, buat apa terus dipertahankan!? Mending untuknya saja!

Amel bahkan tidak pernah melihat sosok Gavin lagi semenjak interaksi terakhir mereka beberapa hari yang lalu. Kalau menurut informasi yang diberikan oleh Butler Cheng ketika ia menanyakan keberadaan majikannya ini, Butler Cheng berkata bahwa Gavin pergi ke luar negeri untuk menyelesaikan perjanjian bisnis.

Huh! Orang kaya memang mudah ya untuk keluar negeri aja tinggal menjentikkan jari dan voila! Semuanya beres tinggal pergi begitu saja. Hidup memang tidak adil pikir Amel sambil menatap kearah danau dengan tatapan menerawang.


TO BE CONTINUED

Forever MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang