[Jisoo's POV] - Rumah

1.4K 241 93
                                    

I'm back!^^

Rindu cerita ini?


Happy reading!^^



~°~°~



Trang! Trang!


Suara pedang yang beradu terus menyapa indera pendengaranku. Aku terus melayangkan pedang itu. Menepis, mengadu, lalu mementalkan pedang prajurit yang menjadi rekan latihanku.

Aku menghembuskan napas dan mengusap keringat dengan punggung tanganku. Aku lelah... tetapi aku tak bisa berhenti mengayunkan pedang. Jika aku berhenti, aku akan mulai berpikir. Ketika aku berpikir, aku akan mulai merindukannya. Kupikir, aku bisa benar-benar menjadi gila.

"Jisoo Gun..."

Aku segera menoleh ketika seseorang memanggil. Seorang prajurit memberiku sebuah penghormatan sebelum berujar, "Baekhyun Wangseja ingin menemuimu."

"Kalian semua boleh keluar," balasku.

Prajurit itu membungkuk, lalu pergi diikuti prajurit-prajurit lainnya. Aku menghela napas lalu berjalan ke sisi ruangan. Aku mengambil posisi duduk, lalu menyandarkan punggungku pada dinding kayu. Napasku masih tak beraturan. Entah sudah berapa lama aku berada di sini. Entah sudah berapa pedang yang kujatuhkan. Aku tidak tahu... dan tidak ingin tahu.

"Hyungnim..." Baekhyun muncul dari balik pintu. Pintu itu langsung tertutup setelah ia masuk.

Kakinya melangkah cepat ke arahku. Meski wajahnya terlihat biasa, aku tahu sesuatu yang buruk pasti menimpanya. Setidaknya buruk baginya.

"Wae?" tanyaku selepas ia memberi hormat.

"Abeoji menjodohkanku," ujarnya tanpa basa-basi.

"Itu bagus. Itu akan menguatkan pertahananmu," sahutku.

Baekhyun mendengus, lalu menjatuhkan dirinya untuk duduk di hadapanku. "Bagus itu kalau calonnya juga bagus," umpatnya.

Aku menaikkan sebelah alis. Sejak kapan Baekhyun bersikap seperti (y/n)?

Aku segera menggeleng, berusaha menepis pemikiran itu dan menegakkan tubuh untuk berbicara serius dengannya. "Nugu?"

Baekhyun mengerjap. "Apanya?"

"Calon Wangbi," sahutku.

"Kim Byeol!" sahutnya ketus, terdengar menahan kesal.

Aku mengangguk pelan, lalu kembali bersandar. "Ohh... Kim Byeol."

"Mwo?!" Aku kembali menegakkan tubuhku, bahkan sedikit condong ke arah Baekhyun. "Kim Byeol yang gemuk itu?"

"Iya, yang suka memukulku kalau aku mengganggu (y/n) saat masih kecil!"

Aku mengerjap pelan, sedikit berpikir. "Mungkin karena sudah besar, sekarang akan baik-baik saja. Dia juga cantik kan?"

"Cantik apanya? Dia mengerikan! Tadi saja dia hampir menarik kerahku. Untung aku langsung kabur," ujarnya. Ia bergidik, mungkin membayangkan apa yang sempat ia alami.

Sepertinya aku harus cepat.

"Hyung... Hyungnim..."

"Hmm?" Aku menoleh, melihat Baekhyun yang menatap lurus ke arahku.

Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt