[Baekhyun's POV] - Menghibur Bintang

158 30 5
                                    

HAI AKU BALIK LAGI❤️❤️❤️


Happy reading!^^



~°~°~



Sret, bruk!


Ohh ... jangan khawatir, itu bukan aku.

"Pffttt ...." Aku sontak mengatupkan bibir rapat-rapat. Berusaha menahan tawa atas kecerobohan yang dilakukan Byeol di depanku. Niatnya dia mau berlaga sombong dan menghindariku, tetapi malah tersandung akar pohon dan jatuh.

Bukannya aku tidak ingin menolong, tapi wanita itu langsung bangun secara mandiri. Jadi hal terbaik yang bisa kulakukan hanya menahan tawa.

"Tidak sopan," umpatnya pelan.

Aku mengangkat sebelah alis. Masih berusaha menahan tawa. "Aku tidak melakukan apa-apa?"

"Sebagai seorang pria harusnya ulurkan tanganmu untuk bantuan, bukan diam saja," balasnya. "Bagaimana kau mau membantu rakyatmu kalau membantu wanita yang tersandung saja tidak bisa?"

Aku memutar bola mata. "Hey, Byeol, kau langsung bangun sendiri. Di mana kesempatanku untuk membantu?"

Byeol tidak membalas, namun wajahnya bersemu merah dan secara tak langsung memberikan jawaban. Dia malu. Tentu saja harus malu karena menuduhku padahal aku tidak salah apa-apa.

"Kau menyebalkan," umpatnya kemudian pergi. Kali ini tanpa drama tersandung akar pohon atau lain-lain.

Perasaanku saja atau dia tiba-tiba sensitif?

Aku bersumpah aku tidak melakukan apa-apa. Setelah kejadian di tebing itu kami tidak bertemu selama beberapa hari. Bukannya menghindar, tapi kerjaanku banyak sekali. Dia pun sibuk menerima pelajaran di berbagai kelas. Namun belakangan setiap kali berpapasan ia akan berpura-pura tidak melihatku dan kabur.

Awalnya sih kukira dia sungguhan tak melihatku. Lama-lama tingkahnya terlalu kentara. Apalagi hari ini, sampai memutar balik dan tersandung dengan ceroboh. Padahal aku hanya melambaikan tangan.


Memangnya aku melakukan ap—



Ohh ....


Jangan-jangan pertanyaan waktu itu membuatnya malu. Tapi ... bukankah seharusnya aku yang malu?

Atau aku yang sudah tidak punya malu?


Tunggu ... kenapa aku menghina diri sendiri?


"Byeol!" panggilku kemudian mengejarnya sebelum otakku sempat menahan. Kukira wanita itu akan kabur secepat mungkin. Nyatanya ia justru melambatkan langkah dan membiarkanku mengejar.

"Wae?" tanyaku begitu sampai di sampingnya. "Sudah terlanjur malu ya?"

Byeol memelototiku dan menggertakkan giginya, berakting mengancam. "Bisa tutup mulutmu tidak?"

"Woah," balasku sambil menepuk tangan secara dramatis. "Pantas saja kau dipilih menjadi calon Wangbi. Berani sekali menyuruh seorang Wangseja tutup mulut."

Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now