[Junhui's POV] - Bulanku

461 76 57
                                    

Ya ampun aku update ini setahun sekali 😭😭😭

Karena udah kelamaan gak update dan gak ditanyain jadinya aku pikir cerita ini udah tenggelam di ingatan kalian. Ternyata masih banyak yang inget dan nungguin huhu I'm back!!! Hopefully for a long time ya 🥲

So ayo sering-sering komen ingetin❤️


Happy reading!^^



~°~°~



“Lapor, Huángzǐ, area perbatasan ini aman terkendali. Sama sekali tidak ada pemberontak ataupun pelanggaran wilayah. Sejauh ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan.”

Aku mengangguk sebagai tanggapan atas laporan yang diberikan prajurit petugas perbatasan. Aku sedikit memberi arahan kepada mereka, kemudian memutuskan berkeliling sebentar.

Langit hari ini tampak sangat cerah. Meski terik agak menyengat, namun biru yang membentang di atas sana begitu cantik. Sayang untuk dilewatkan.

“Sungguh hari yang baik, kan, Huángzǐ?”

Mestinya pertanyaan itu mengejutkan. Toh aku berkeliling seorang diri di sini. Tetapi aku sudah menduga ia akan mengikuti dan menemuiku.

“Akan sangat baik kalau kau bisa jalan-jalan singkat dengan (Y/n) Gongju,” tambahnya.

Aku mengembuskan napas panjang. Kualihkan mataku menatap langit yang kecantikannya selalu mengingatkanku pada sosok wanita itu, wanita yang teramat kucintai.

“Hmm ... alangkah baiknya jika kami pergi bersama,” balasku. Sayangnya aku malah membiarkannya bersama laki-laki lain.

Aku tidak yakin perasaan macam apa yang tengah melandaku saat ini. Sejak kulihat secara langsung bagaimana adik bungsuku berinteraksi dengan (Y/n), ada bagian kecil di hatiku yang merasa tak nyaman.

Sicheng menatapnya dengan lembut, seolah istriku adalah sesuatu yang amat rapuh dan akan rusak jika ia sedikit saja lebih keras. Senyumannya begitu tulus, padahal percakapan yang mereka lakukan begitu sederhana.

Apakah aku cemburu?

Apakah aku patut merasakan itu pada saudara sekandungku?

“Kau tampak banyak sekali pikiran,” ucapnya, menarik perhatianku kembali pada kenyataan.

Aku mengangguk setuju. “Banyak hal yang sangat mengganggu.”


Tidak ....

Mungkin aku hanya khawatir karena belum mengetahui apa yang Sicheng pikirkan tentang semua konflik ini.


“Aku menemukan beberapa informasi terkait hubungan putra ketiga dan putra ketujuh,” ucapnya tiba-tiba.

Aku langsung menghentikan langkah. Kuhadapkan tubuhku padanya, sedikit mendongak untuk menemukan betapa seriusnya laporan yang akan ia berikan.

“Mingyu, dugaan kita sebelumnya salah, kan?” tanyaku tak yakin.

Pria itu, Kim Mingyu, menundukkan kepala. Tampak berat hati menjawab pertanyaanku. Lewat gestur itu saja sudah cukup dimengerti.

Mianhae,” balasnya seraya menatapku kembali, “tapi apa yang kutemukan membuatku yakin seratus persen bahwa mereka berkubu.”



Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now