[Jisoo's POV] - Mengikat Diri

1.5K 319 35
                                    

Maap guys double update telat karena baru sempen on lagi /hiks/ weekend aku malah banyak tugas :') ribet :(

Sebagai gantinya, aku bakal update lagi paling lambat besok. Biar jadi triple :')


Happy reading!^^



~°~°~



Aku menatap sendu langit malam yang sama sekali tak berbintang. Aku kalut, khawatir. Terlalu banyak hal yang kukhawatirkan sehingga tak bisa barang sedetik saja merasa tenang.

Jiwaku dipenuhi dengan rasa bersalah dan juga penyesalan yang besar juga mendalam. Lebih kompleks dari yang kuduga.

Karena aku membantu Baekhyun menempati tahta, (y/n) hampir saja terbunuh karena salah sasaran. Dan karena orang-orang tahu bahwa seharusnya aku yang menempati posisi Wangseja sejak awal, mereka menjadi segan. Mereka juga mulai bertanya-tanya kenapa aku tidak mau mengambil hak yang seharusnya kudapatkan.

Lalu, karena aku memisahkan (y/n) dengan pria yang dicintainya dengan cara yang tidak baik, mereka sekarang berpisah. Pria itu menghilang. Aku sudah mencarinya ke mana-mana, bahkan seluruh penjuru Jeoson. Tetapi, ia tetap tak terlihat.

Dan terakhir, penyesalan terbesarku, aku mendadak terobsesi pada adikku sendiri karena kecantikannya yang luar biasa dan menelantarkan wanita yang jelas-jelas kucintai. Wanita yang jelas-jelas mencintaiku. Wanita yang selama ini mendukungku dari belakang.

Aku benar-benar buruk...

Aku menghela napas lalu menunduk dan memejamkan mata. Kurasa otakku perlu sedikit istirahat.


"Jisoo Gun..."

Aku kembali membuka mata dan menoleh begitu sebuah tangan lembut dan dingin menyentuh tanganku. Senyuman manisnya selalu meluluhkanku, membuat sudut bibirku tertarik dengan sendirinya untuk mengulas senyum.

"Yeongbin-ahh... Kenapa kau belum tidur selarut ini?"

Ia masih tersenyum. "Seharusnya aku yang bertanya padamu. Kau melamun sejak sore tadi."

Aku tersenyum lalu menggenggam tangannya yang menyentuhku. "Maaf karena aku tidak berkunjung dalam jangka waktu yang panjang."

Ia tersenyum. "Tidak papa. Kudengar Gongju melarikan diri dari Istana. Aku mengerti kau pasti khawatir dan sibuk mencarinya. Yang penting, sekarang kau sudah di sini."

Aku menggenggam kedua tangannya. "Terimakasih telah mengerti keadaanku."

Yeongbin mengangguk pelan. "Aku sudah merapihkan kamarmu. Sebaiknya kau beristirahat."

"Biarkan aku bersamamu malam ini. Ya?"

Yeongbin mengangguk. Ia beranjak dari duduknya. Aku ikut berdiri lalu mengekorinya menuju kamar.


Sebuah kasur lipat sudah digelar di atas lantai dengan selimut tebal merah muda di atasnya. Aku membuka atribut yang kukenakan sebelum masuk ke dalam selimut dan berbaring di sana.

Yeongbin ikut masuk dan berbaring di hadapanku setelah aku berbaring. Kami saling menatap satu sama lain tanpa melakukan apa pun.

"Yeongbin-ahh... Ada sesuatu yang ingin kuketahui. Bolehkah aku bertanya?" Aku meraih tangan Yeongbin dan menggenggamnya ketika bertanya.

Yeongbin tersenyum ketika menjawab, "Jisoo Gun, kau tidak perlu meminta izin untuk bertanya padaku."

"Bisakah kau berhenti memanggilku secara formal? Kau bisa memanggilku Jisoo. Lebih bagus lagi membuat nama panggilan yang unik untukku. Kita sudah bertahun-tahun bersama seperti ini tapi kau tidak pernah berubah."

Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now