[Jeonghan's POV] - Satu Keputusan, Tiga Keuntungan

2.3K 413 84
                                    

Update lagi nih yuhu~


Happy reading!^^



~°~°~



Aku berdiri dengan tegap di sisi wang. Berusaha terlihat gagah meskipun jauh di dalam lubuk hatiku, aku benar-benar gelisah menunggu kabar kegagalan dari rencana Baekhyun. Setidaknya itu yang kuharapkan. Bodoh memang jika seorang pewaris kerajaan menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada kerajaannya. Tapi ini perkara yang berbeda.

Jika Baekhyun yang berhasil, maka kesempatanku untuk menempati tahta semakin sempit meskipun seharusnya hanya perlu satu langkah untuk maju. Kalau aku jahat, aku hanya perlu menyingkirkan wang dan menggantikan posisinya. Tapi aku bukan orang bodoh yang akan menjatuhkan abeojiku sendiri.

Meski begitu, benar-benar pukulan besar jika Baekhyun pulang membawa keberhasilan. Orang-orang akan mulai meragukanku lalu mulai mengucilkanku dan perlahan menyingkirkanku dari tahta.

Tidak... Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku harus-



Kriet...


Pintu Istana Utama yang berderit ketika terbuka itu membuatku sedikit terperanjat dan spontan menoleh. Memerhatikan seorang ajudan yang memasuki Istana Utama lalu berhenti di hadapan wang. Ia membungkuk ke arahku lalu ke arah wang sebelum berbicara, "Cheonha... Putra kedua baru saja mengirimkan pesan."

"Jisoo Gun?!" pekik wang. Tidak heran wang terkejut. Ini masih siang. Belum terlalu lama sejak kepergiannya, tapi sudah ada pesan. Kuharap itu sebuah kegagalan. Kuharap dia gagal!

Ajudan itu menunduk lalu menaruh gulungan surat di hadapan wang. Wang meneliti surat itu sebelum akhirnya mengambil dan membuka gulungannya.

"Kau boleh pergi," ujarnya.

"Ye, Cheonha..." Ajudan itu kembali membungkuk lalu perlahan bergerak mundur dan keluar dari Istana Utama.

Aku hanya menatap wang dengan perasaan gundah yang terus membuncah dalam dadaku. Dan ketika wang membelalakkan matanya, dadaku rasanya terimpit hingga aku tak mampu merasakan napasku karena aku tidak tahu itu pertanda baik atau buruk.

"Baekhyun Wangja berhasil." Kalimat itu menohokku. Tapi aku tidak dapat bereaksi apa pun selain memberi senyuman palsu ketika wang menatapku.

"Aku tidak percaya Baekhyun Wangja secerdas ini. Dia punya potensi yang luar biasa. Dia perlu diapresiasi."

Aku mengepalkan taganku di balik punggung. Pujian yang mungkin tak disengaja itu membuatku panas. Ini benar-benar tak bisa dibiarkan. Aku harus mencari sesuatu. Batu loncatan untuk mengembalikan martabatku.

Apa yang bisa kulakukan?



Membuat gagasan baru?


Tapi terlalu beresiko.



Membuat kerjasama dengan keluarga penguasa?


Ini tidak mudah, tapi bisa dilakukan. Cara paling aman dan cepat adalah dengan pernikahan.



Benar!


Pernikahan. Itu sesuatu yang menguntungkan. Pertama, aku akan mendapat dukungan yang banyak jika menikahi putri keluarga penguasa. Aku juga akan mendapat banyak relasi untuk memimpin Jeoson kelak. Dukungan dan relasi adalah hal paling utama yang harus dimiliki setiap penerus tahta. Dan yang kedua dan paling penting, Baekhyun tidak akan bisa melakukannya.



Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now