Prolog

5.9K 643 31
                                    


"Cheonha... Wangbi Mama akan segera melahirkan."

"Bagaimana ramalan bintang anakku?"

"Mereka belum memberi kabar."

Wang yang saat itu tengah dilanda kegelisahan semakin merasa resah. Ia menghela napas berat kemudian menatap ke arah putra kedua, Jisoo yang berdiri tegap di sisi kanan singgasana.

"Jisoo Gun... Di mana Wangseja?"

Jisoo segera membalik tubuhnya ke arah wang. Ia menunduk ketika menjawab, "Jeonghan Wangseja berada di Istana Wangbi Mama, Cheonha."

"Cheonha..." Seseorang menyela sebelum laporan Jisoo ditanggapi. "Departmen perbintangan datang untuk memberikan ramalan."

"Suruh mereka masuk," sahutnya tegas. Meski begitu, kecemasan tampak jelas di wajahnya.



Kriet...


Suara pintu Istana Utama yang terbuka terdengar menggema di seisi ruangan yang sedang dilanda keheningan. Baik wang, para wangja, maupun petinggi-petinggi Istana merasa tegang.

"Bagaimana?" tanya wang cepat begitu utusannya membungkuk hormat di depan singgasananya.

"Cheonha... Mereka harus segera dilahirkan atau kemungkinan besar tidak selamat."

"Mereka?!"

Tidak hanya wang, tapi seisi ruangan menunjukkan raut wajah serupa ketika utusan itu selesai melapor.

"Ye, Cheonha. Wangbi akan melahirkan dua orang anak. Tapi Cheonha... ada sesuatu yang perlu Cheonha ketahui sebelum mereka lahir," sang ajudan membenarkan.

"Apa itu?" tanya wang cepat, penuh kekhawatiran dan rasa penasaran.

"Mereka akan lahir sebagai anugrah besar bagi Kerajaan Joseon. Tetapi-"

"Cheonha...!" Suara dayang Istana yang menggema di seisi ruangan membuat keadaan semakin menegang. "Wangbi telah melahirkan seorang anak laki-laki. Namun sepertinya Wangbi Mama akan melahirkan anak kembar."

Wang saat itu menghela napas lega. Jantungnya yang berdebar dan juga matanya yang berair tidak bisa disembunyikan. Ia berdiri dari singgasananya, kemudian beranjak turun.

"Aku akan segera ke sana."

"Selamat atas kelahiran putra keempat Anda, Cheonha..."

"Selamat atas kelahiran putra keempat Anda, Cheonha..."

"Selamat atas kelahiran putra keempat Anda, Cheonha..."


***


"Bagaimana anakku?" tanya wang tergesa begitu sampai di Istana wangbi.

"Cheonha... Ini putra Anda," ujar salah satu dayang seraya memberikan bayi laki-laki yang tampan itu ke gendongan wang.

"Anakku sangat tampan dan berkarisma... Aku akan menamainya Baekhyun. Sesuai dengan namanya, dia akan menjadi pria yang cerdas, berpengetahuan, dan juga bersemangat. Bagaimana dengan ramalan bintangnya?" Wang dengan kebahagiaan yang membuncah dalam dadanya itu menoleh. Tak sabar mendengar gambaran masa depan untuk putra keempatnya.

Sang utusan yang ditanyai itu menunduk sebelum menjawab, "Anak ini adalah anugrah dari para dewa. Sesuai dengan namanya, dia akan menjadi pribadi yang ceria dan juga cerdas. Saking cerdasnya, ia akan berpotensi menggantikan posisi Wangseja di kemudian hari."

Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Where stories live. Discover now