[(Y/n)'s POV] - Bunga yang Tidak Pernah Mekar

4.9K 601 12
                                    

Hallo guys!^^

Semoga suka. Fast update kalau responnya baik 😆


Happy reading!^^



~°~°~



Aku menatap pantulan diriku dalam cermin berukuran kecil yang berada di atas mejaku. Memerhatikan setiap bagian wajahku yang terpantul di sana.

Kalau dilihat-lihat, aku cantik...

Aku serius. Ini bukan soal kepercayaan diri yang terlalu tinggi atau hal seperti memuji diri sendiri. Aku merasa begitu. Tapi sayangnya, kecantikan ini tidak pernah terlihat.

Aku seperti bunga yang tidak pernah mekar karena tertutupi kabut. Wajahku tertutupi topeng. Dan tidak ada yang pernah menjelaskan kenapa aku harus menutupi wajahku.

"Gongju... Wangseja telah tiba..."

Aku yang mendengar kalimat itu tidak bergerak dari tempatku. Aku tetap menatap pantulanku dalam cermin. Aku masih kesal dengan Jeonghan Orabeoni!

"Gongju... Aku telah melihat wajahmu... Tolong hukum aku..." ujar Jeonghan Orabeoni yang tiba-tiba berlutut di hadapanku ketika tiba.

"Bunuh saja aku, Gongju..." ujarnya dengan nada yang dibuat-buat.

"Tidak lucu, Orabeoni. Kau selalu melihat wajahku setiap hari," ujarku tanpa menoleh. Masih berusaha menunjukkan wajah yang datar.

"Ahh ya... Benar." Ia kembali mengubah nada suaranya. "Ngomong-ngomong, orabeoni-mu jauh-jauh datang kemari. Kau tidak mau melihatku?"

"T i d a k," ujarku tanpa bersuara.

"Aku membawa apa yang kujanjikan loh."

Aku sontak menatap Jeonghan Orabeoni dan sedikit menggebrak meja di hadapanku. "Mana mana?"

Jeonghan Orabeoni terkekeh geli ketika melihatku yang begitu antusias. Ahh jinja ini menyebalkan! Untung saja aku seorang Gongju berpendidikan. Dan untung saja dia Wangseja. Kalau tidak, mungkin aku sudah menendangnya.

"Bisakah berhenti tertawa? Aku tidak punya banyak waktu," sahutku kesal.

"Ohh... Apa adikku ini sibuk?"

"Ya. Jisoo Orabeoni sudah menungguku untuk latihan memanah."

"Dari sekian banyak keahlian yang bisa dilakukan wanita, kenapa kau memilih panahan? Kau seperti laki-laki saja."

"Karena aku mengagumi Jisoo Orabeoni. Dia terlihat keren ketika memanah."

"Tidak mengagumiku?" goda Jeonghan Orabeoni.

"Aku tidak akan mengagumi orang yang tidak menepati janjinya," sahutku ketus.

Dan lagi, Jeonghan Orabeoni malah tertawa. Hhh... Memangnya aku ini sebuah lelucon? Kenapa dia terus menertawakanku?

"Mianhae... Aku akan menepati janjiku sekarang. Ini... aku membawanya," ujar Jeonghan Orabeoni kemudian mengeluarkan kotak berukuran kecil yang disembunyikannya di balik lengan hanbok.

"Ini..." ujarnya kemudian menaruh kotak itu di atas meja.

Aku menatap Jeonghan Orabeoni penuh selidik, mencoba mengancamnya untuk tidak macam-macam lewat tatapan mata sebelum akhirnya membuka kotak itu. Stik gulungan rambut yang terbuat dari perak dengan ujung berbentuk kupu-kupu. Aku begitu senang, tapi aku tetap menyembunyikan senyumanku.

Mask [EXO and Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang