Epilogue

6.8K 417 48
                                    


4

******

Keadaan tidak pernah memihak Taehyung, takdir seakan akan tidak menginginkan Taehyung untuk bahagia. Keadaan bukan semakin membaik tapi semakin buruk.

Disaat hyung hyung mulai sedikit kehilangan kepercayaan pada Taehyung, bukan malah berusaha membaik Taehyung malah seakan memperburuk hanya karena bertengkar dengan sang eomma.

Dia memang sudah tidak anak anak lagi, dia sudah lelaki smp tapi dirinya juga tidak bisa berbuat apa apa disaat sang eomma lagi lagi mempojokkan dirinya.

“Kau benar benar melukai eomma?” tanya Jin.

“Tidak hyung, eomma terjatuh sendiri. Tadi ada minyak yang tumpah.” Jelas Taehyung.

“Dan tempat minyak itu kau pegang Kim Taehyung.” Ucap Yoongi sembari menatap Taehyung tajam, Taehyung menundukkan kepalanya sembari menggigit bibir bawahnya.

Daewoon masih di periksa di ruangan dan semua anak anaknya berada di depan ruangan UGD itu, sejak pertengkaran yang di hasilkan oleh Daewoon sendiri Taehyung masih diam takut menjelaskan semuanya.

Dirinya bingung, apa yang akan di jelaskan pada semua hyungnya karena sekeras apapun mereka tidak akan mendengarnya.

Dia pun tidak bodoh, keadaan sang eomma sangat memprihatinkan karena saat terjatuh dari tangga jantungnya kambuh dengan cepat.

Perlahan tapi pasti, Jin menatap wajah sang eomma lalu matanya menangkap perubahan gerakan pada mata sang eomma.

Ia mulai mengerti jika sang eomma sudah sadar, itu adalah keajaiban. Setelah operasi dalam waktu singkat Daewoon sadar dengan cepat.

Jin memencet tombol merah lalu mereka keluar dari ruangan setelah dokter masuk kedalam kamar rawat itu.

“Bagaimana keadaan eomma saya, uisa?” tanya Jin.

“Keadaannya masih perlu di pantau karena bisa turun kapan saja tapi untuk saat ini keadaannya cukup stabil dan itu sangat luar biasa.” Jelas Kang uisa.

“Terimakasih uisa.” Ucap Namjoon, Kang Uisa langsung melenggang pergi.

Semuanya langsung masuk kedalam, Daewoon tersenyum menatap putra putranya tapi senyuman itu luntur saat menatap Taehyung.

Meskipun terhalang oleh selang oksigen Taehyung dapat melihat itu, perubahan ekspresi yang begitu cepat dan itu membuat hati Taehyung kembali terluka.

“Eomma, gwenchana?” tanya Yoongi.

“Hanya sedikit sakit saja, eomma sudah terbiasa sakit.” Lirih Daewoon.

“Kenapa eomma bisa seperti ini? eomma membuat kami khawatir.” Ucap  Hoseok.

“Kali ini eomma memaafkan mu.” Ucap Daewoon sembari menatap Taehyung, semua keluarganya langsung menatap Taehyung bingung.

“Jadi benar semua ini karena Taehyung?” tanya Yoongi, Daewoon hanya diam.

“Tidak hyung, eomma berbohong. Dia melakukan itu karena….” Ucapan Taehyung terpotong.

“Mau mengatakan eomma membenci mu?” tanya Yoongi, Taehyung terdiam.

“Tidak akan ada yang percaya jika eomma membenci mu, bagaimana seorang ibu membenci anaknya Kim Taehyung.” Ucap Jin tegas.

“Hyung, sungguh bukan aku.”

“Mau mengelak sebagaimana pun, karena kamu nyawa eomma hampir terancam.” Ucap Namjoon.

“Hyung, jangan memojokkan Taehyung terus.” Ucap Jimin.

“Masih membela anak ini Jim?” tanya Jin.

“Hyung, hentikan. Eomma pasti tidak sengaja begitu juga dengan Taehyungie hyung.” Ucap Jungkook. Taehyung hanya menghembuskan nafasnya pelan.

“Aku permisi hyung.” Ucap Taehyung sembari melangkah keluar ruangan.

Ini sudah terhitung 5 tahun setelah kejadian kecelakaan itu dan kepercayaan semua keluarganya mulai luntur pada Taehyung kecuali Jimin dan Jungkook.

Taehyung merasa semakin tidak tahu jati dirinya sendiri, ia semakin tertutup. Sejak kejadian itu Taehyung mencoba menutup diri karena terlalu takut untuk terluka semakin dalam.

Setiap dia mencoba untuk menjelaskan semuanya, bukan perasaan lega yang dia dapatkan tapi luka yang semakin terbuka lebar. Taehyung masih belum sedewasa itu tapi takdir seperti menuntutnya untuk dewasa sebelum waktunya dia menginjak umur itu.





























********




































Sejak kejadian sang eomma, Taehyung semakin tertutup. Dia sudah bertekat untuk berubah dan diam.

Satu dipikirannya, bahagia dengan jalannya sendiri dan tidak akan pernah membuka mulut tentang apapun karena percuma tidak aka nada yang percaya dengannya.

“Taehyung, kau masih smp. Jangan minum.” Tegur Jin, Taehyung hanya diam.

“Bukan aku.” Datar Taehyung sembari melangkah menuju kamarnya.

“Kenapa kau selalu menyangkalnya.” Kesal Hoseok.

“Kau tidak mencium itu hyung, kau hanya melihat tanpa membuktikannya.” Datar Taehyung, kedua hyungnya terdiam sembari menatap punggung Taehyung yang semakkin menghilang dari padangan mereka.

Kim Taehyung mereka benar benar berubah, bukan dia yang mengingingkan tapi keadaan. Taehyung lelah, ia sudah lelah merasakan semua tuduhan itu sehingga Taehyung memilih diam. Karena percuma menurutnya, mengatakan atau tidak hasilnya akan tetap sama. Sang eomma akan tetap menyalahkannya dan tetap mengatakan jika Taehyung hanya anak bodoh yang selalu salah.

“Appa, hyung…. Kenapa aku sendirian? Aku masih harus berjuang untuk bertemu kalian.” Taehyung memeluk foto kedua orang yang ia sayangi.

“Jim, aku membutuhkan mu.” Lirih Taehyung.

Kim Taehyung hanya berani mengatakannya dalam lirih dan dalam hembusan angin, Taehyung tidak akan pernah berani mengatakannya secara langsung kepada Jimin karena dia takut. Takut kembali terluka lagi karena ketidakpercayaan saudaranya itu.

Sejak saat itu Taehyung berubah, dia bukan lagi Kim Taehyung yang dulu, bukan Taehyung yang ceria. Dia berubah menjadi dingin, dia menjadi tertutup.

Taehyung memilih untuk menutup diri dan menjauh secara perlahan, ia ingin pergi jauh menyusul ayah dan kakanya.

Karena Taehyung benar benar lelah. Kim Taehyung benar benar memilih untuk menyerah.

"Appa, hyung. Aku ingin menyerah..."






*****





.

.





END.





Akhirnya selesai juga, untuk epiloguenya udah selesai. Keinginannya akan di usahakan untuk part ke dua dari cerita ini karena banyak kejadian yang masih mengganjal.

Selamat menikmati part terkahir dan ajaibnya cerita ini bisa ending dua kali, aku tidak sadar jika sudah tak tulis ending di awal jadi selama menikmati ceritanya….

Terimakasih untuk semuanya, aku berterimakasih juga untuk yang vote+comment, aku juga terimakasih buat yang udah mampir baca….

Pokoknya terimakasih banyak, aku sayang kalian….

SARANGHAE…. 💕💕💕💕😘😘😘😚😚😚😚😚😚

Don't GoOnde histórias criam vida. Descubra agora