3

8.1K 797 34
                                    

*****
Pagi ini semua berjalan dengan lancar tapi baru saja Taehyung menempelkan bokongnya tiba tiba seseorang datang memanggilnya.

“Tae, kau di panggil In ssaem.”

“Arasseo.” Taehyung langsung melangkah pergi, Jimin yang ada di sampingnya langsung menatap aneh.

“Ada apa dia di panggil?” tanya Jimin.

“Aku tidak tahu.” Jimin pun diam.

****

Taehyung langsung memasuki ruangan guru, ia langsung menuju ke tempat In ssaem. Ia membungkukkan badan lalu menatap In ssaem datar.

“Bulan ini ada olimpiade matematika kau harus mempelajari ini.” ucap In ssaem sembari memberikan sebuah buku tebal, Taehyung hanya menatap datar buku tebal itu.

“Kami tergantung padamu Tae, kenapa kau selalu menolaknya?” tanya In ssaem.

“Aku akan berusaha.” Datar Taehyung sembari mengambil buku tebal itu lalu membungkuk kemudian keluar dari ruang guru.

“Aish, aku tidak mendapat pujian apapun tentang ini.” gerutu Taehyung sembari menatap buku tebal itu kesal.

“Taehyung-ssi….” Taehyung langsung menoleh kearah suara.

*****

“Bagaimana Taehyung disini?” tanya Heechul.

“Dia sedikit bandel, semalam dia tidak mau makan lagi.” Ucap Jisung.

“Jinjja? Jadi dia belum makan?” tanya Heechul.

“Dia makan, aku memaksanya.” Ucap Jisung.

“Anak itu nakal sekali.” Gerutu Heechul.

“Terkadang aku ingin sekali menariknya pergi dan membawanya ke rumah ku.” Kesal Jisung.

“Apa kau tahu aku juga ingin.” Ucap Heechul.

“Dia namja yang baik, aku pun sudah menyanyanginya.” Ucap Jisung.

“Kita hanya bisa melindunginya, aku tidak mau kehilangan lagi.” Ucap Heechul.

“Taehyung namja baik dan kuat.” Ucap Jisung, Heechul tersenyum tipis.

*****

Taehyung dan Park ssam duduk di taman sekolah, keduanya berbicara dengan santai.

“Ssaem tahu kau itu anak pintar, bahkan sejak kelas satu kau sudah menjadi nomor satu tapi yang tidak ssaem mengerti kenapa kau menyembunyikannya?” tanya Park ssaem.

“Hanya tidak ingin.” Jawab Taehyung sembari terus menatap ke depan dengan datar.

“Ssaem tidak akan bertanya lebih tapi ssaem ingin kau mencurahkan semua keluh kesah mu pada ssaem, ssaem tahu kau membawa beban yang berat.” Ucap Park ssaem, Taehyung langsung menatap Park ssaem.

“Ssaem….”

“Ssaem tahu, aku tidak akan ikut campur tapi satu yang ssaem mau, tolong keluar dari persembunyian mu jika ingin di lihat.” Ucap Park ssaem, Taehyung hanya diam tak menjawab.

‘dan itu hanya sama saja menggali lubang kesakitan ku sendiri ssaem, aku akan semakin terluka dengan semua perbedaan itu.’ Batin Taehyung sembari menundukkan kepalanya.

******

Taehyung memasuki kelasnya lalu Jimin menatap Taehyung dengan intens.

“Kenapa lama sekali? Bahkan ini sudah istirahat.” Ucap Jimin.

“Tidak ada apa apa.”

“Kau membuat ulah lagi?” tanya Jimin, Taehyung langsung menatap Jimin datar.

“Arra, arra. Mianhae.” Ucap Jimin.

“Ayo makan….” Lanjut Jimin.

“Pergi ke kantin dengan yang lain.” Ucap Taehyung.

“Kau harus ikut Tae.” Ucap Jimin merengek.

“Tidak.” Taehyung langsung memasang aerphonnya.

“Taehyung-ah…..” Jimin memegang bahu Taehyung dan terus merengek.

“Aku ingin sendiri Jim.” Datar Taehyung sembari menutup matanya.

“Arasseo.” Jimin menghembuskan nafasnya pelan lalu pergi meninggalkan kelas.

*****

Jungkook berjalan menuju kantin lalu ia menatap Jimin di depannya.

“Hyung….” Jungkook menghampiri Jimin dengan senang.

“Eoh? Jungkookie….” Jimin pun tersenyum lebar.

“Kemana Taehyungie hyung?” tanya Jungkook.

“Dia di kelas.” Ucap Jimin.

“Tidak ke kantin?” tanya Jungkook.

“Sepertinya moodnya sedang buruk.” Ucap Jimin, Jungkook menundukkan kepalanya.

“Wae?” tanya Jimin.

“Kau sangat mengenal Taehyungie hyung.” Ucap Jungkook, Jimin langsung tersenyum sembari menepuk pelan bahu Jungkook.

“Kau juga akan sedekat ini, kajja….” Ucap Jimin sembari menarik tubuh Jungkook pergi.

*****

Taehyung berada di atap dengan buku tebal di depannya, ia menatap datar sembari terus diam.

“Semua tidak akan ada yang berubah.” Datar Taehyung.

Taehyung mulai membukanya lalu membacanya dan meresapi setiap kalimat dan angkanya, merasa lelah ia langsung menyenderkan tubuhnya kemudian ia memejamkan matanya hingga akhirnya ia tertidur.

‘mau sampai kapan pun semua tidak akan berubah, aku tetap berbeda di mata semuanya, aku tetap Kim Taehyung yang lemah dan aku tetap Kim Taehyung yang bodoh. Semua tidak akan ada yang berubah sekalipun aku memintanya untuk berubah, semua sudah tertulis untuk aku yang terluka.’

*****

Jimin kembali menghembuskan nafasnya saat ia melihat bangku Taehyung kembali kosong, ia mulai khawatir dan kesal.

“Anak ini membolos?” gumam Jimin.

‘aku tidak tahu apa yang terjadi yang pasti hati ini akan terluka saat kau terluka Tae jadi aku mohon kembalilah, kau tahu. Aku sangat merindukan Taehyung ku yang dulu, si lion yang tangguh. Semua akan berjalan dengan baik Tae jadi katakan padaku dan kembalilah.’ Batin Jimin sembari menggigit bibirnya resah.

*****

.
.
TBC.

Selamat pagi menuju siang semuanya....
Semangat buat yang sekolah, kuliah dan bekerja...
Saranghae... 💕💕💕

Don't GoWhere stories live. Discover now