9

7K 773 23
                                    

******

Taehyung menatap bintang di balkon kamarnya, ia menatap bintang yang bersinar dengan terang.

“Appa, hyung. Aku merindukan kalian.” Gumam Taehyung.

‘Hyung, aku ingin es krim.’

‘Tidak Tae, kau akan sakit lagi.’

‘Tapi aku ingin.’ Taehyung masih terus merengek.

‘Tapi aku tidak ingin.’

‘YA hyung kenapa Jimin mendapatkannya sedangkan aku tidak.’ Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal.

‘Karena kau baru saja sembuh.’

‘YA hyung….’ Taehyung terus berusaha untuk mendapatkan es krim itu.

‘Cukup ayo kita pulang…. Jimin-ah kajja….’ Jimin langsung berlari kearah Woojin, keduanya langsung berjalan di depan Woojin.

‘Kau mau?’ tawa Jimin, Taehyung hanya memandang Jimin melas.

‘Cobalah sedikit.’ Taehyung langsung menjilati sedikit.

Srek

‘Awww hyung….’ Keduanya langsung beteriak sakit.

‘Hyung kan sudah bilang jangan nakal.’ Ucap Woojin kesal sembari terus menjewer telinga keduanya.

‘Ne ne, mianhae hyung….’ Woojin langsung melepas tangannya dari telinga Jimin tapi tidak dengan telinga Taehyung.

‘Hyung, kau tak sayang padaku?’ tanya Taehyung.

‘Kalau sakit siapa yang merengek, eoh?’ tanya Woojin.

‘Mian, mianhae hyung….’ Ucap Taehyung sembari menunduk, Woojin langsung melepas tangannya.

‘Kajja, jangan nakal.’ Ucap Woojin, keduanya langsung menggandengan tangan Woojin.

Taehyung menghembuskan nafasnya kasar lalu mendongakkan kepalanya agar air mata yang menggenang itu tak turun.

“Aku ingin sekali berada di samping kalian.”

****

Pagi ini semua bersiap siap untuk datang ke pemakaman, Jimin pun mencari Taehyung di kamar tidak ketemu.

“Jimin-ah, kajja… semua sudah menunggu di mobil.” Ucap Ny. Kim.

“Ne, eomma….” Jimin langsung berlari ke bawah.

Semua langsung melakukan perjalan ke pemakaman, ini adalah hari peringatan Woojin dan Tn. Kim.
Tidak membutuhkan waktu yang begitu lama mereka telah sampai di pemakaman, mereka berjalan masuk dan langsung berhenti saat melihat sosok namja yang berdiri di depan dua gundukan tanah itu.

“Taehyung-ah…” lirih Jimin, mereka kembali melanjutkan jalannya lagi.

“Ku kira kau tak akan datang.” Ucap Jimin, Taehyung hanya diam tak menanggapi. Ia terus saja berdoa seakan akan ia sendirian.

“Dasar kurang ajar.” Cibir Hoseok.
Semua pun langsung berdoa dan setelah beberapa menit mereka langsung berjalan pergi meninggalkan tempat sedangkan Taehyung dan Jimin masih berada disana.

“Mau sampai kapan kau akan berdoa?” taya Jimin, Taehyung hanya diam dan tetap menutup matanya.

“Taehyung-ah….”

“Sampai kau juga pergi.” Ucap Taehyung tanpa membuka matanya.

“Tae, tak bisakah hanya padaku, hanya di depan ku.” Ucap Jimin.

Don't GoWhere stories live. Discover now