23

7.2K 760 90
                                    

*****

“Kau boleh meninggalkan rumah ini jika terus seperti itu.” Datar Yoongi, dengan cepat Taehyung menghentikan langkahnya lalu menatap kearah Yoongi dengan pandangan datarnya.

“Baiklah, terimakasih.” Taehyung kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

“Hyung, kalian keterlaluan.” Kesal Jimin.

“Apanya yang keterlaluan?” tanya Hoseok.

“Dia sakit hyung, Taehyung belum sembuh jika kalian lupa itu.” Ucap Jimin.

“Dan jika Taehyung kembali jatuh sakit aku akan marah.” Lanjut Jimin sembari melangkahkan kakinya meninggalkan Jin dan yang lainnya.

*****

Taehyung benar benar memutuskan pergi, saat Jimin masuk ke kamar Taehyung ia tidak menemukan apa apa kecuali ponsel Taehyung yang berada di nakas.

Jimin langsung mendekati jendela yang terbuka dan dia dapat melihat dari kejauhan Taehyung melangkah pergi keluar rumah, dengan cepat Jimin berlari keluar dari kamar Taehyung.

“TAEHYUNG-AH….” Jimin terus berlari keluar rumah dan yang dia dapat hanya kesunyian dari jalan yang sedikit gelap.

“KIM TAEHYUNG….” Jimin terduduk saat dirinya tidak menemukan Taehyung disitu.

“Jimin…” semua berlari menghampiri Jimin yang terduduk di tengah jalan.

“Bangun Jim, jangan seperti ini.” ucap Jin sembari membantu Jimin berdiri.

“Arghhh ini semua karena kalian hyung, ini semua karena kalian. Karena kalian Taehyung pergi, karena kalian Taehyung meninggalkan rumah ini. kalau saja kalian mau mendengarkan Taehyung, kalau saja kalian tidak menuduh Taehyung begitu saja maka semua ini tidak akan terjadi. TAEHYUNG TIDAK AKAN PERGI…” Jimin benar benar seperti orang frustasi, berteriak dan terus meraung meski tidak menangis.

“Kalian membuat ku semakin jauh dari Taehyung.” Jimin langsung masuk ke dalam rumah, semua hanya menatapnya sedih, merasa bersalah, sendu, khawatir. Semua bercampur jadi satu.

*****

Taehyung terus berjalan di jalanan sepi dengan masih memakai seragam, membawa tas dan di dalamnya ada beberapa baju.

Dia tidak menemukan tempat untuk pulang, dia bingung hingga akhirnya ia memutuskan untuk datang ke café.

Taehyung terus berjalan hingga menatap bangunan di depannya yang sekarang sudah bersih, ia melangkah masuk dan menatap Jisung yang memunggunginya.

“Hyung….” Jisung langsung menoleh dengan terkejut.

“Taehyung?” Jisung menatap Taehyung dari atas sampai bawah.

“Kau tidak pulang?” tannya Jisung.

“Bisakah aku menginap disini? Hari ini saja.” Ucap Taehyung, Jisung langsung mengerjapkan matanya tak percaya.

“Kau kabur?” tanya Jisung.

“Tidak.”

“Lalu?”

“Di usir.” Datar Taehyung, Jisung langsung melebarkan matanya tak percaya.

“Di usir? Jinjja? YA Kim Taehyung jangan main main kau.” Ucap Jisung.

“Aku tidak bohong hyung, kau bisa lihat isi tas ku.” Ucap Taehyung, Jisung langsung menghembuskan nafasnya kasar.

“Kau pulang dengan ku.” Ucap Jisung.

“Tidak, aku akan disini.” Ucap Taehyung.

“Tidak ada penolakan Kim Taehyung.” Ucap Jisung penuh penekanan, Taehyung hanya menghembuskan nafasnya pelan. Tanpa berkata apa apa ia mengikuti Jisung dari belakang.

******

Pagi ini tampak berbeda karena Jimin yang hanya diam tanpa berkata, Yoongi menatap Jimin sendu dan merasa bersalah.

“Hei, kenapa sepi sekali biasanya selalu bertengkar.” Ucap Ny. Kim sembari tersenyum lalu duduk.

“Jimin, ada apa? Kenapa wajahnya seperti itu?” tanya Ny. Kim.

“Aku lapar eomma.” Ucap Jungkook, Jimin menghembuskan nafasnya pelan. Ia melirik Jungkook yang tampak bersemangat lalu ia mulai berfikir bagaimana jika Jungkook tahu kalau Taehyung tidak ada.

“Jim, tidak makan?” pertanyaan Ny. Kim membuat Jimin tersadar dari lamunannya.

“Ah iya, Taehyungie hyung tidak ikut sarapan lagi?” tanya Jungkook, Jimin terdiam tapi hyung hyungnya terdiam tegang.

“Ah iya anak itu tidak membuat masalah kan? Aku sejak kemarin tidak melihatnya.” Ucap Ny. Kim kesal.

“Eomma…” tegur Jimin.

“Kemana dia? Yoongi? Jin?” kedua orang itu masih diam.

“Jimin?” hingga akhirnya pandangan Ny. Kim beralih ke Jimin yang sedang melahap makanannya.

“Pergi.”

“Pergi?” Ny. Kim dan Jungkook langsung menatap Jimin penuh penjelasan.

“Taehyungie hyung kemana hyung?” tanya Jungkook.

“Dia sudah pergi dari rumah.” Ucap Jimin.

“YA Hyung kenapa tidak mencegahnya, Taehyungie hyung masih sakit aku harus mencarinya.” Ucap Jungkook khawatir.

“Percuma, dia di usir kita tidak akan tahu dia dimana sekarang.” Ucap Jimin sembari meletakkan sendok dan garbunya di meja lalu berdiri.

“Aku selesai.” Ucap Jimin.

“Hyung, tunggu…” Jungkook langsung buru buru mengejar Jimin agar tidak di tinggal lagi.

‘tidak biasanya anak itu menurut seperti ini, dia di suruh pergi dia pergi. Ada yang aneh?’ batin Ny. Kim.

****

Jisung menatap Taehyung yang keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian biasa bukan sekolah.

“Kau tidak sekolah?” tanya Jisung.

“Tidak.” Datar Taehyung.

“Jangan bilang kau akan berhenti sekolah.” Jisung mulai khawatir dan berfikiran buruk.

“Tidak hyung, aku hanya izin hari ini saja.” Ucap Taehyung.

“Sudahlah hyung hari semakin siang kau tidak membuka café?” tanya Taehyung.

“Ah iya, kajja.” Ucap Jisung.

*****

Jam terus berjalan dan ini sudah jam kedua pelajaran tapi Taehyung belum juga datang setidaknya terlambat.

Saat Jimin melamun tiba tiba tersadar saat ketua kelas mengatakan nama Taehyung.

“Park ssaem saya mendapat kabar dari In ssaem jika hari ini Taehyung sakit.” Jimin langsung menatap ketua kelas dengan bingung tapi juga khawatir.

“Ternyata dia bisa sakit.” Gumam Park ssaem, Jimin langsung menatap Park ssaem kesal.

“Saya mendengarnya ssaem.” Ucap Jimin, seketika Park ssaem tersenyum bodoh.

‘Ah untung saja kau guru ku…’ batin Jimin kesal.

“Kau kemana Tae? Aku mengkhawatirkan mu.” Gumam Jimin sembari menatap ke bangku Taehyung yang kosong.

*****

.

.

TBC.

Sesuai janji up buat makan malamnya....
Tinggal up buat sarapannya, udah gak ada janji nih guysss....
Terimakasih, saranghae semua... 💕💕💕💕

Don't GoWhere stories live. Discover now