34

7.4K 672 46
                                    

****

Hari terus berlalu dan keadaan Taehyung semakin memburuk, entah karena Taehyung banyak fikiran atau karena dia tidak ingin menyembuhkannya.

“Tae kalau kau tidak melakukan kemo dengan benar keadaannya akan semakin terbalik.” Heechul benar benar sudah lelah untuk memberikan sebuah pengertian pada Taehyung.

“Aku hanya tidak tahu bagaimana caranya untuk mengekspresikan kesakitan ku dan kesendirian ku setiap menjalankan terapi itu.” Ucap Taehyung.

“Maksudnya?” tanya Heechul.

“Aku hanya butuh seseorang di samping ku setiap aku masuk kedalam ruangan gelap itu, aku hanya membutuhkan seseorang memegang tangan ku saat aku benar benar ketakutan melakukan kemoterapi itu.” Ucap Taehyung.

“Kau akan mampu mengatasinya sendiri, sebentar lagi tunggu sebentar lagi maka kau akan kembali. Semua akan kembali seperti semula.” Ucap Heechul, Taehyung sempat menghembuskan nafas kasar lalu menatap Heechul.

“Hyung….” Taehyung terdiam, Heechul pun masih menunggu Taehyung untuk melanjutkan ucapannya.

“Bisa tinggalkan aku sendiri kali ini? aku ingin memikirkan sesuatu.” Ucap Taehyung, Heechul menatap Taehyung dalam.

“Sekali ini saja saat nanti sore kau masuk kesini maka aku akan mengatakan apa yang sedang mengganggu fikiran ku.” Ucap Taehyung.

“Tae….”

“Hyung, percaya padaku. Aku tidak akan memikirkan sesuatu yang berat.” Ucap Taehyung.

“Arasseo, istirahatlah kalau lelah dan aku akan meminta suster untuk memberikan obat padamu nanti siang.” Ucap Heechul.

“Eoh….” Ucap Taehyung, Heechul langsung keluar meninggalkan ruang rawat Taehyung.

“Huh…. Bertahanlah sedikit lagi Tae, aku tahu kau mampu melewati ini.” gumam Heechul setelah ia menutup pintu kamar rawat Taehyung.

*****

“Ada apa hyung?” Jungkook menghampiri Jimin yang sedang duduk di balkon rumah dengan memandang langit biru yang sedikit mendung.

“Kau sudah pulang?” tanya Jimin.

“Kau tidak tahu? Ini sudah menunjukkan pukul 4 sore.” Ucap Jungkook.

“Jinjja? Aku rasa aku baru saja disini tadi siang.” Ucap Jimin sembari menatap Jungkook tak percaya.

“Kau memikirkan apa?” tanya Jungkook, Jimin langsung mengalihkan pandangannya lurus ke depan.

“Wae?” tanya Jungkook.

“Aku takut….”

“Takut apa?” tanya Jungkook.

“Kehilangan.” Satu kata yang mampu membuat Jungkook ikut terdiam, hal yang sama mulai masuk kedalam pikirannya beserta bayangan bayangan buruk.

“Hyung….. Taehyungie hyung tidak akan pergi.” Ucap Jungkook, Jimin tersenyum.

“Kau sangat tahu itu artinya kau memikirkan hal yang sama.” Ucap Jimin sembari menatap Jungkook.

“Taehyung tidak akan pernah bisa meninggalkan kita meski kau dan yang lainnya tak sedarah dengan eomma setidaknya ada darah appa yang mengalir sama pada diri kita.” Ucap Jimin sembari memegang bahu Jungkook, ia menghela nafas pelan.

“Tetap saja kita saudara dan Taehyung tidak akan meninggalkan kita, dia tetap akan berada di samping kita.” Ucap Jimin.

Mencoba memberikan kalimat penenang pada adik bungsunya itu tapi hatinya sendiri tidak bisa tenang bahkan hatinya terus berteriak dan bergerak dengan gusar membuatnya tak bisa berdiam dengan tenang.

Don't GoWhere stories live. Discover now