14

6.7K 746 37
                                    


*****

Sore ini Taehyung langsung pulang tanpa pergi ke café, pulang sekolah kakinya langsung berjalan menuju rumah saat ia rasa badannya mulai semakin sakit.

Taehyung memasuki rumah dan yang di dapatnya hanya kesunyian, rumah tampak begitu sepi.

“Eoh, ku kira kau tak akan pulang sore ini?” Jimin yang baru masuk terkejut saat melihat Taehyung berjalan menuju tangga, Taehyung tak menghiraukan dan terus berjalan naik.

“Moodnya semakin buruk sepertinya.” Gumam Jimin.

*****

“Eomma pulang saja, ne?” ucap Hoseok.

“Tidak, eomma akan tetap disini.” Ucap Ny. Kim.

“Eomma istirahat dulu ini sudah sore sejak pagi eomma disini, sekarang gantian aku dan Namjoon yang menjaga Jungkook.” Ucap Hoseok.

“Tidak mau.” Ucap Ny. Kim.

“Begini saja, nanti malam eomma bisa balik kesini lagi tapi sekarang eomma pulang dulu.” Ucap Namjoon, Ny. Kim tampak berfikr.

“Kan Jungkook masih tertidur mungkin saat eomma kesini nanti dia sudah bangun dan tidak sedih saat melihat eommanya tampak sangat segar.” Ucap Namjoon, Hoseok tersenyum melihat Namjoon yang sedang membujuk eommanya layaknya seorang bapak yang sedang membujuk anaknya.

“Baiklah, eomma akan pulang dulu.” Ucap Ny. Kim.

“Ayo, aku akan mengantar eomma.’ Ucap Hoseok, Ny. Kim mengangguk lalu berdiri dari duduknya.

“Aku pergi dulu.”

“Ne….”

*****

Taehyung masih berkutat dengan buku buku tebalnya, setelah membersihkan diri dan memakan roti sisa ia beli kemarin masih ada di tasnya.

Masih fokus dengan angka angka dan juga kata kata dan semua rumus yang ada di buku, ia benar benar sangat fokus seakan akan dunianya hanya itu tanpa ada dunia lain.

“Ahhh kenapa hari ini sangat melelahkan.” Taehyung mencoba merenggangkan tubuhnya yang terasa seperti remuk.

Ia menatap langit langit kamarnya lalu ia menghembuskan nafasnya kasar. Dunianya semakin kejam, kehidupannya semakin berantakan, dan jalannya semakin tak tentu arah. Taehyung membutuhkan seseorang yang mampu menompang dan menuntunnya berjalan menuju arah yang lebih terang.

“Aku lelah…” gumam Taehyung sembari menutup matanya saat matanya mulai terasa panas dan memerah.

****

Malam ini Jisung menatap jalanan lewat cafenya dengan cemas, masalahnya sampai jam 8 pun Taehyung belum datang padahal biasanya ia sudah pulang ke rumah jam 8.

‘ada apa?’

‘Taehyung tidak datang malam ini.’

‘jinjja?’

‘ponselnya mati.’

‘ah anak ini….’ terdengar decakan kesal dari seberang sana.

‘kau tahu dia dimana? Aku sangat mengkhawatirkannya.’

‘aku akan menghubungi mu nanti.’

Pip.

Jisung memutuskan panggilannya, semoga ia tidak salah mengabari Heechul.

“Kau dimana Tae?” gumam Jisung cemas.

*****

Heechul langsung mengendarai kendaraannya dengan kecepatan tinggi setelah mendengar kabar dari sahabatnya, ia langsung memasuki rumah keluarga Kim saat ia sudah sampai di rumah besar itu.

“Hyung, ada apa?” Jin tampak terkejut melihat Heechul yang tiba tiba datang.

“Taehyung dimana?” tanya Heechul.

“Dia ada di kamar.” Ucap Jiimin.

“Dia membuat ulah lagi?” tanya Yoongi.

“Hyung….” Jimin menatap Yoongi kesal.

Heechul langsung berlari keatas tanpa memperdulikan keluarga itu bertengkar, ia langsung membuka pintu dengan tidak sabar. Setelah pintu terbuka Heechul langsung menatap Taehyung yang ternyata tertidur di meja belajar.

Heechul berjalan menghampiri Taehyung, ia tersenyum hangat sembari mengusap surai coklat milik Taehyung.

“Kau memang anak nakal.” Gumam Heechul, ia langsung menatap kearah buku tebal yang dijadikan Taehyung tumpuhan. Ia tersenyum miris, kemudian ia tidak sengaja menatap lembar kertas di dekat buku.

Heechul membuka dan membacanya, tatapan itu semakin terlihat menyakitkan. Heechul mnggigit bibir bawahnya untuk menahan sesuatu di hatinya.

“Selalu seperti ini, kenapa tidak bilang?” Heechul langsung menyembunyikan kertas itu kemudian mengangkat Taehyung dan di pindahkan ke kasurnya.

“Ah anak ini berat sekali.”

“Hyung…..”

“Ah kau mengejutkan ku saja Jim.” Ucap Heechul sembari menyelimuti Taehyung.

“Apa yang terjadi?” tanya Jimin khawatir.

“Taehyung hanya lelah, jangan khawatir.” Ucap Heechul sembari berdiri dan menatap Jimin.

“Ah syukurlah, kau membuat ku takut saja tadi.” Ucap Jimin sembari bernafas lega.

“Istirahatlah, aku akan pulang.” Ucap Heechul.

*****

“Ini minumlah.” Jisung memberikan Americano pada Heechul yang duduk di depannya.

“Dia sedang tidur, jangan khawatir.” Ucap Heechul, Jisung langsung bernafas dengan lega.

“Ah anak itu membuat ku khawatir saja.” Kesal Jisung.

“Dia ada olimpiade lagi maaf jika dia tidak menghubungi mu.” Jelas Heechul.

“Lagi?” Heechul hanya mengangguk sedangkan Jisung menggelengkan kepalanya tak percaya.

“Ah anak itu….”

“Mungkin sampai olimpiade itu tiba dia tidak akan bekerja atau dia akan bekerja hanya sebentar.” Ucap Heechul.

“Dia tidak harus bekerja, lagipula untuk apa dia bekerja bahkan dia saja memakai beasiswa.” Ucap Jisung, Heechul langsung tersenyum penuh arti.

“Kau tidak akan pernah tahu apa yang ada dalam pikirannya Taehyung, aku saja yang sudah bersamanya sejak kecil tidak pernah tahu.” Ucap Heechul.

“Dia anak yang pandai menurut ku.” Ucap Jisung.

“Dia memang pandai, bahkan dia akan selalu membawa benda berharga itu.” Ucap Heechul sembari tertawa lalu Jisung pun ikut tertawa.

“Aku tidak tahu kenapa semuanya jadi seperti ini.” ucap Heechul.

“Dia akan kembali, percayalah Taehyung adalah namja yang hangat.” Ucap Jisung, Heechul hanya tersenyum.

‘aku merindukan lion kita Woojin-ah, dia semakin tidak teratur Woojin-ah….’ Batin Heechul.

*****

.

.

TBC.

Don't GoWhere stories live. Discover now