22

7.6K 795 142
                                    

****

Saat Jam istirahat berbunyi Jungkook mencari Jimin, baru saja ia berbelok untuk menuju ke kelas Jimin. Ia sudah melihat Jimin berjalan berlawan arah dengannya.

"Hyung..." Jimin langsung menghentikan jalannya dan langsung menatap Jungkook yang ada di depannya, Jungkook pun langsung berlari menghampiri Jimin.

"Hyung, kenapa kau tadi meninggalkan ku?" pertanyaan Jungkook membuat Jimin melebarkan matanya.

"Astaga, maaf Kookie. Maafkan hyung, ne?" ucap Jimin sembari memukul dahinya sendiri dengan telapak tangannya.

"Ada apa?" tanya Jungkook.

"Taehyung sakit jadi aku tadi buru buru menyusulnya, maafkan hyung." Ucap Jimin.

"Taehyungie hyung sakit? Pasti karena kemarin." Ucap Jungkook khawatir.

"Gwenchana, hyung sudah mengobatinya." Ucap Jimin.

"Ah syukurlah."

"Kau tak lapar? Ayo ke kantin." Jungkook langsung bersemangat saat membahas kantin dan makanan.

****

Taehyung mendengus kesal saat punggungnya terasa ngilu, sudah beberapa jam setelah Jimin selesai mengobati lukanya ia tertidur dan baru terbangun. Ia langsung berusaha untuk bangun dan keluar dari UKS.

Lalu tidak sengaja matanya menangkap sosok wanita paruhbaya yang baru saja keluar dari ruang guru.

"Eomma...." Ny. Kim pun berhenti lalu menatap Taehyung tidak suka.

"Kau bertahan cukup kuat ternyata di sekolah ini." Ucap Ny. Kim, Taehyung memang menatapnya datar tapi jauh di dalam hatinya itu sangat menyakitkan.

"Eomma, beri satu alasan saja kenapa kau sangat membenci ku?" tanya Taehyung, Ny. Kim langsung tersenyum sinis.

"Bukan hanya satu tapi aku akan memberitahu mu beberapa." Ucap Ny. Kim.

"Kau sangatlah lemah, kau tak pernah memberikan keuntungan apapun, kau juga tak pernah membuat ku bangga, dan juga kau telah membuat kedua orang yang aku sayangi pergi." Nafas Ny. Kim mulai memburu karena menahan kesal sedangkan Taehyung ia hanya diam tapi taukah kalian jika dalam hatinya itu berdenyut nyeri.

"Eomma...."

"Kau tahu? Kau berbeda dan aku membenci itu." Ucap Ny. Kim sembari menatap Taehyung marah.

******

Hari semakin sore dan Jin masih berdiri di depan sekolah Taehyung, menunggu anak itu keluar tapi tetap saja belum keluar padahal jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.

"Tae...." Setelah menunggu lama akhirnya Taehyung keluar dari dalam sana.

"Ada apa hyung?" tanya Taehyung.

"Masuklah, aku sudah menunggu mu lama." Ucap Jin sembari masuk kedalam lalu Taehyung pun ikut masuk.

"Ada apa menjemput ku?" tanya Taehyung.

"Hanya ingin." Ucap Jin. Di dalam mobil sangat hening hingga hujan turun dengan deras dan keadaan tetap hening sehingga hanya terdengar suara hujan yang jatuh mengenai tanah dan besi.

"Kau tau? Kau itu seperti hujan. Selalu datang membawa luka dan aku membenci itu." Ucap Jin tiba tiba, Taehyung masih diam mencoba mencerna setiap kata yang Jin lontarkan.

"Aku selalu membenci hujan yang selalu membawa luka ku kembali, seperti ini. Hujan mengingatkan ku bagaimana bahagianya aku saat bermain dengan appa dan adik adik ku saat hujan dan hujan juga membuat appa pergi, aku membenci itu." Taehyung tersenyum miring setelah mendengar cerita Jin.

Don't GoWhere stories live. Discover now