20

7.3K 734 54
                                    

Maafkan yang kepotong tadi, ini sudah di perbaiki...

Selamat membaca...





*****
Sekolah sudah bubar sejak 10 menit yang lalu tapi Jimin dan Jungkook baru keluar dari sekolah karena Jimin harus menemani Jungkook ke perpustakaan untuk mengembalikin buku.

“Kau baik baik saja?” tanya Jimin.

“Aku baik baik saja hyung.” Ucap Jungkook.

“Harusnya Jin hyung menjemput mu.” Ucap Jimin.

“Naik motor lebih baik.” Ucap Jungkook.

“Cuacanya sedang tidak baik Jungkook-ah….” Ucap Jimin.

“Sekali ini kan boleh.” Ucap Jungkook, Jimin tersenyum.

“Sudah minum obat?” tanya Jimin.

“Siang tadi.” Ucap Jungkook.

“Baiklah, ayo kita harus sampai rumah dengan cepat.” Ucap Jimin, Jungkook mengangguk dan tersenyum.

*****

Taehyung belum pulang dan saat ia akan pulang dirinya menatap kedua saudaranya yang masih berbincang di parkiran.

Saat ia melihat senyuman Jimin seketika dadanya berdenyut nyeri, tiba tiba perasaan buruk menyerangnya. Dengan cepat Taehyung menggelengkan kepalanya tapi sekuat tenaga dia mencoba hasilnya tetap sama.

“kau lupa kita kembar? Jantung dan hati kita sama.” Ucapan Jimin tadi siang tiba tiba terngiang di telinganya. Kali ini Taehyung tidak akan menganggap semuanya remeh hingga akhirnya ia memilih untuk mengikuti Jimin dan Jungkook menggunakan taksi.

Ia terus mengikuti hingga akhirnya keningnya berkerut saat melihat motor Jimin berhenti dengan beberapa motor menghadangnya.

“Ahjussi majulah kedepan dan sedikit jauh.” Ucap Taehyung.

“Ne….” taksi itu langsung melewati motor itu begitu saja hingga sedikit jauh taksi itu berhenti dan Taehyung turun dari taksi.

“Ah namja namja sialan itu lagi.” Kesal Taehyung.

****

“YA kalian ini kenapa?” kesal Jimin.

“Hei anak kecil aku hanya membutuhkan adik kecil mu itu.”

“YA jangan pernah berani memegangnya.” Ucap Jimin sembari menatapnya tajam.

“Hei, kau itu sudah kecil banyak bicara.”

“YA aku tidak kecil.” kesal Jimin.

“Hajar dia….”

Suara hantaman dan pukulan terdengar sangat jelas mengingat jalanan yang sepi dan beberap memang terkapar tapi sepertinya Jimin mulai kelelahan.

“Hyung…” Jungkook hanya bisa melihat dan itu membuatnya sedih, tiba tiba dua orang datang dan langsung memegang Jungkook.

“YA lepaskan.” Jungkook berusaha melepas dirinya dari cengkraman dua orang itu.

“Hyung….” Jimin langsung menoleh kearah Jungkook.

BUK

Jimin terjatuh saat kaki itu menendang punggung Jimin dengan keras, kedua orang lainnya langsung memegang Jimin dengan erat.

“YA lepaskan….” Jimin terus meronta.

BUK PLAK

Pukulan dan tamparan mendarat di pipi dan juga perut Jimin hingga membuat sang empu meringis.

Don't GoOnde as histórias ganham vida. Descobre agora