15

7K 731 37
                                    

*****

Jimin dan Jin ke rumah sakit untuk menjenguk Jungkook, ini sudah 3 hari mungkin Jungkook sudah boleh pulang.

“Eomma, Jungkook….” Keduanya langsung menoleh kearah suara.

“Kau membawa apa hyung?” tanya Jungkook.

“Ayam pedas kesukaan mu.” Ucap Jin sembari tersenyum lalu meletakkan makanan itu di nakas.

“Eomma sudah makan?” tanya Jin.

“Sudah.”

“Kau tak sekolah Jim?” tanya Ny. Kim, Jimin hanya tersenyum bodoh.

“Kenapa di perbolehkan?” Jin langsung menghembuskan nafasnya.

“Dia terus merengek lalu mengurung diri di kamar jadi ku perbolehkan.” Ucap Jin, Ny. Kim menggelengkan kepalannya.

“Kali ini saja eomma….” Ucap Jimin.

“Dasar bantet….” Jimin langsung menatap Jungkook kesal.

“YA kelinci bulat.” Ucap Jimin kesal.

“Kau itu sudah kelas 3, bulan depan ujian akhir masih sempat membolos.” Tutur Ny. Kim.

“Sekali saja eomma.” Ucap Jimin.

“Dasar hyung bantet dan malas.”

“YA KIM JUNGKOOK, KAU AKAN MATI.” Jimin menatap Jungkook tajam dan menekan setiap kata.

“Wlee, aku tidak takut.”

“Dasar kelinci bulat, besar.” Kesal Jimin.

“YA hyung….” Kesal Jungkook.

“Wlee….” Jimin membalas.

“Sudah sudah, Jungkook, Jimin berhenti.” Lerai Ny. Kim.

“Untung kau sakit.” Gerutu JImin, Jungkook tersenyum remeh. Jimin menatap Jungkook kesal.

*****

Taehyung menatap bangku Jimin yang kosong, ini sudah hampir istirahat dan Jimin belum datang yang artinya dia tidak masuk. Sejak tadi banyak guru yang menanyakan Jimin padanya.

Seperti saat ini, Lim ssaem sedang mengabsen semuanya dan tepat pada nama Jimin, Lim ssaem memandang Taehyung.

“Kim Jimin….”

“Tidak masuk.” Ucap ketua kelas.

“Wae?” tanya Lim ssaem sembari menatap Taehyung, Taehyung langsung menatap jendela.

“Molla….” Jawab Taehyung tanpa menatap Lim ssaem sehingga membuat sang empu bernafas pelan.

‘pasti dia ke rumah sakit.’ Batin Taehyung sembari menghembuskan nafasnya kasar.

*****

“Kapan Jungkook akan pulang?” tanya Namjoon.

“Hari ini, nanti sore.” Ucap Hoseok.

“Kau tak ke rumah sakiit?” tanya Namjoon.

“Nanti saja, aku masih lelah.” ucap Hoseok.

“Huh, kau tahu?” Hoseok merasa ini mulai serius sehingga ia menatap Namjoon dengan intens.

“Aku merindukan appa dan semuanya.” Ucap Namjoon, Hoseok langsung menghembuskan nafasnya kasar.

“Kau membuat mood ku berubah saja.” Kesal Hoseok.

“Aku merindukan senyuman Taehyung.” Ucap Namjoon, Hoseok menundukkan kepalanya.

“Bukan senyumannya saja Namjoon-ah, tapi tawanya. Rumah ini sudah lama tidak di isi dengan suara tawa Taehyung.” Ucap Hoseok, Namjoon tersenyum tipis. Ia memegang bahu Hoseok.

Don't GoWhere stories live. Discover now