39

6.5K 582 32
                                    

*****

Siang ini semua berkumpul di kamar rawat Jin karena sang penghuni kamar sudah di perbolehkan pulang.

“Dimana Myung Hee?” tanya Jin.

“Noona sedang di rumah bersama Young Sin dan Bibi Shin.” Ucap Yoongi.

“Tae…” Taehyung hanya menoleh menatap sang pemanggil tanpa berniat untuk menyahut.

“Kenapa kau pergi dan berbohong pada kami?” tanya Jin, Taehyung langsung menoleh kearah lain dirasa ia tahu kemana arah pembicaraan Jin.

“Taehyungie…..”

“Dia tidak memiliki pilihan lain selain itu hyung.” Ucap Jimin sembari membantu Taehyung, yang lainnya langsung berhenti dari aktifitasnya masing masing dan menatap Taehyung dengan kedua saudaranya yang lain.

“Pasti ada pilihan lain dari pergi, semua bisa di selesaikan tanpa pergi bukan?” ucap Jin, Taehyung tersenyum tipis.

“Tidak semua….” Ucapan Jimin terhenti.

“Aku punya alasan untuk pergi tapi aku memilih untuk bertahan, aku punya alasan untuk marah tapi aku memilih untuk memaafkan. Kalian tahu kenapa?”

“Kenapa?”

“Karena jauh di dalam sini, perasaan sakit itu membuat ku sadar bahwa kalian tetaplah saudara ku.” Ucap Taehyung sembari memegang dada kirinya.

Semua terdiam dan jauh disana ada rasa sakit yang hadir tanpa di undang.

“Tapi kau tetap memilih pergi.” Datar Yoongi, Taehyung tersenyum saat mendengar pernyataan itu.

“Karena aku harus sembuh tanpa melukai siapapun.” Ucap Taehyung, semua terdiam. percayalah, Taehyung tidak berubah. Kalau ia merasa cemas maka dia akan meremas apapun yang ada di dekatnya atau menggenggam tangan orang di sampingnya, seperti saat ini ia sedang menggenggam tangan Jimin erat.

“Aku tidak mau membuat kalian terluka saat aku marah tanpa kejelasan dan tiba tiba membanting barang barang, aku tidak mau satupun dari kalian terluka. Itu kenapa aku memilih pergi dan kembali untuk sembuh, karena cukup aku yang terluka dan menderita, aku tidak mau ada yang terluka lagi.” Ucap Taehyung, Jungkook langsung berhambur ke pelukan Taehyung. Sang empu tidak membalas, ia masih sibuk menggenggam tangan Jimin.

“Jangan pergi lagi hyung, semua tampak gila selama 5 tahun ini.” ucap Jungkook, genggaman tangan Taehyung mulai melonggar dan Jungkook yang ingin melepas pelukannya pun tiba tiba terhenti saat tangan besar itu memeluk dirinya.

“Jangan menjadi kelinci cengeng lagi, kau bukan anak kecil lagi.” Ucap Taehyung.

Di balik punggu Taehyung, Jungkook tersenyum, dalam hati ia sangat bahagia karena ini pelukan pertama dari hyungnya itu. Jungkook langsung memeluk Taehyung erat sedangkan yang di peluk hanya tersenyum.

“Dan jangan terluka lagi setelah ini, kau akan mendapatkan paru paru baru yang sehat.” Ucap Taehyung, dengan gerakan cepat Jungkook langsung melepas pelukannya.

“3 tahun setelah aku sembuh, aku juga mencari paru paru untuk Jungkook dan aku menemukannya di Daegu… sebentar lagi, tunggu sebentar lagi maka kau akan sembuh.” Ucap Taehyung.

“Gomawo hyung….” Jungkook kembali memeluk Taehyung dengan sangat erat.

*****

“Dulu Yoongi adalan namja yang sangat pendiam bahkan dia akan berbicara jika ingin.” Ucap Bibi Shin, Young Sin dan ketiga wanita lainnya pun mendengarkan dengan baik bahkan sekali kali terkekeh.

“Saat usianya masih terbilang anak anak dia bahkan sudah berbicara seperti itu.”

“Ah Bibi ingat saat Yoongi oppa di ejek oleh tiga anak dan jawabannya sungguh membuat ku tercengang.” Ucap So Ah sembari tertawa saat mengingat itu.

“Apa yang dia katakan?” tanya Young Sin.

“Dia berkata, aku kaya aku bisa membeli makanan yang tidak bisa kau beli apalagi makanan murahan itu.” Ucap Soo Ah sembari menirukan gaya Yoongi saat berbicara, seketika semuanya tertawa.

“Dan saat itu wajah anak itu merah padam.”

“Yoongi oppa pun menambahkan satu kalimat lalu pergi dengan tampang tanpa dosanya itu, dia berkata seperti ini ‘Jika kau iri padaku bilang saja aku tidak keberatan’.”  Ucap Soo Ah, semua kembali tertawa.

“Sudah sudah Yoongi akan marah jika mendengarnya.” Ucap Bibi Shin.

“Dan saat itu keadaannya benar benar sangat indah, saat itu mereka masih sangat kecil hingga akhirnya Taehyung dan Jimin hadir di tengah tengah mereka. Saat Jin dan ke empat adiknya mulai beranjak semakin besar, Jimin dan Taehyung datang sebagai adik kecil mereka. Saat itu mereka sangat pemalu hingga Soo Ah membantu Taehyung dan Jimin untuk berbaur dengan keluarga yang lainnya.” Bibi Shin tersenyum tipis saat mengingat masa lalu indah bersama para keponakannya.
“Hingga saat usia Taehyung dan Jimin menginjak 11 tahun kejadian tidak di inginkan terjadi, saat itu yang Taehyung miliki hanya So Ah dan Jimin bahkan bibi dan paman ikut meninggalkan Taehyung.” Soo Ah langsung menggenggam tangan Bibi Shin lembut.

“Jimin dan Taehyung seperti surat dan perangko, sulit sekali di pisahkan. Bahkan mereka sering berebut kamar mandi meski mereka memiliki kamar mandi masing masing, bahkan mereka tidak mau di pisah saat tertidur.”

“Masih tidak ada yang berubah dari mereka Bi, hanya Yoongi oppa saja yang sepertinya tidak bisa tersenyum.” Ucap Soo Ah sembari terkekeh.

“Dia tetaplah suami ku, Soo Ah.” Ucap Young Sin sembari ikut terkekeh, Soo Ah hanya tersenyum.

******

Sebuah mobil terparkir dengan baik di garasi, ketujuh pemuda itu langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah.

“Kenapa rumah terlihat sepi?” tanya Jin.

“Apa mereka sedang pergi?” tanya Hoseok.

“Jangan hanya bertanya pada diri sendiri, masuk saja.” Datar Yoongi sembari mengawali langkah mereka.

Cklek….

Semua menatap bingung saat keadaan sangat sunyi hingga akhirnya suara tawa menggelegar membuat semuanya terkejut.

“Suara siapa itu? Itu bukan suara Young Sin ataupun Myung Hee.” Ucap Jin.

“Aku seperti mengenal suara ini.” ucap Jimin.

“Ayo kita cek.”

Mereka berjalan menuju ke asal suara lalu langkah mereka terhenti saat melihat kelima perempuan sedang berkumpul di ruang keluarga.

“Sora?” Jimin langsung terkejut saat melihat tunangannya ada disana dan Taehyung hanya terdiam.

“YA Hwang Soo Ah, kemana saja kau?” kesal Hoseok.

“Oppa, aku kan sibuk tidak seperti oppa.” Ucap Soo Ah.

“Aishh kau ini.” ucap Hoseok sembari mengacak rambut Soo Ah.

“YA oppa aku sudah merapikannya.” Ucap Soo Ah.

“Kau merapikan itu apa hanya untuk Taehyung?” pertanyaan Yoongi membuat Soo Ah terdiam.

“Naega?” Taehyung menatap terkejut.

“Ah Taehyung-ah lama tidak bertemu.” Ucap Soo Ah.

“Ah, kau lama menghilang.” Ucap Taehyung.

“YA kenapa kau tetap saja pabo, jelas jelas yang pergi dia kenapa aku yang jadi sasaran.” Gerutu Soo Ah, semua hanya tersenyum.

“Sudah ayo, Kami sudah menyiapkan makanan untuk kalian.” Ucap Myung Hee.

“Jinjja? Wah enak sekali aku sudah lapar.” Ucap Hoseok sembari berjalan terlebih dahulu menuju ke meja makan.

“Dasar… dia juga babi.”

*****

.

.

TBC.

Don't GoWhere stories live. Discover now