"Ha...hallo Mr. Prescot!" ucap So Eun sedikit terbata bata saat panggilannya di jawab.

"Ada apa dengan nada bicara mu Kim So Eun? apa sesuatu yang buruk telah terjadi pada princess Florensianna?" tebak Mr Prescok khawatir, menatap sekilas pangeran Alekxander yang tepat duduk di hadapannya dan melospeker smart phonnya, agar Alekxander bisa mendengar percakapannya dengan So Eun.

"Ma...maafkan kami Mr Prescot, kami kecolongon, kami kehilangan jejak princess," sesal So Eun, marasa tak berguna, marah sekaligus sedih.

Mr. Prescot dan Alekxander yang mendengar perkataan So Eun terkejut sekaligus terpaku di tempatnya sesaat, "Tak berguna, apa saja yang kalian semua lakukan, hingga menjagga satu orang saja, kalian semua tak becus!" umpat Alekxander sangat marah, khawatir sekaligus sedih, ia takut kalau adiknya yang sangat di sayanginnya itu, harus mengulang kejadian di mana ia di culik waktu umurnya masih enam tahun, ia khawatir adiknya itu, kembali mengalami troma yang menyisahkan luka pada jiwa dan raganya.

"Cucu ku!" khawatir Mr. Prescot merasa sangat sedih, ia tak ingin kehilangan orang yang sangat si sayanginnya lagi.

Alekxander yang melihat kesedihan Mr. Prescot, langsung merangkul pria paruh baya itu, "Kita akan segera menemukan adik ku kakek!" yakin Alekxander menenangkan Mr. Prescot, meremas bahunya, berharap bisa memberinya kekuatan dan segera keluar dari ruangan Mr. Prescot, menghubungi semua orang orangnya agar mencari keberadaan adiknya Flo, keseluruh penjuru korea, ia berjanji, ia akan menyingkirkan siapa saja yang telah sangat lancang mengganggu keluarganya, terutama adik kesayangannya itu.

****

Dengan penuh kemarahan Chae Won memasuki istana menuju ruangan ratu, tak menghiraukan sapaan para dayang dayang istana yang biasannya selalu di balasnya dengan senyuman.

"Saya ingin bertemu ratu!" ucap Chae Won penuh ke marahan pada dayang yang berjaga di depan pintu ruangan ratu.

"Maaf nona, saat ini ratu sedang beristirahat dan tak bisa di ganggu!" ucap dayang Choi ramah.

"Biarkan dia masuk dayang Choi, aku sudah menunggunnya sejak tadi!" ucap Kim Sung Hee, mendengar perdebatan dayang kepercayaannya itu dengan Chae Won.

Dengan angkuhnya Chan Won membuang muka dari dayang Choi yang tersenyum ramah dan mempersilahkannya masuk kedalam ruangan ratu yang sedang minum teh.

"Duduk lah," ucap Sung Hee, mempersilahkan  Chae Won duduk di hadapannya, senyum si wajah Sung Hee, tak pernah lepas, ia bahagia karna anaknya Kim Bum, akan turun tangan mengurus ke rajaan, dan itu berarti, kurang selangkah lagi, anaknya naik tahta.

"Aku ingin mendengar penjelasan ratu!" kesal Chae Won meluapkan kekesalanya.

"Seperti yang kamu ketahui, aku tak membutuhkan mu lagi!" ucap Sung Hee santai, kembali meminum teh hijaunya sambil tersenyum.

"Hah!!!" dengus Chae Won, "ternyata benar apa yang di katakan orang orang selama ini, ratu benar benar jahat!" ucap Chae Won meleluapkan kekesalannya, dan menyesal telah menerima tawaran ratu Sung Hee kembali ke korea, dengan iming iming ingin menjadikanya putri mahkota, yang kelak akan menjadi ratu, dan meninggalkan, segala impia yang akan segera di raihnya.

"Hahaha....!!!" tawa Sung Hee menggema.

Membuat Chae Won semakin kesal dan sangat marah.

"Bukan kah kita berdua tak jauh berbeda, kita sama sama ular berbisa, kau memetuskan pertunangan mu dengan Kim Bum, karna ia tak mau menjadi purta mahkota, dan mengejar pangeran, karna ia yang akan menduduki posisi sebagai  putra mahkota, karna pangeran            menolak mu, kau memutuskan untuk pindah keluar negri dan melanjutkan sekolah mu di sana " ucap Sung Hee mengingatkan.

Princess Florensianna.Where stories live. Discover now