Part 12

1.6K 93 2
                                    

Perlahan lahan Flo membuka kedua kelopak matanya, menetralkan penglihatanya dan betapa terkejutnya Flo, karna dia tidur dalam pelukan seorang laki laki, berbantalkan lengan kokohnya, Flo terbelalak melihat tanyanya dengan indah berada di dada bidang laki laki itu, dengan sebelah tangan laki laki yang bebas itu melingkar sempurna di pinggangnya.

"Aaaaaahhhhh...!!!" teriak Flo ketika menyadari dengan siapa ia sedang tidur sambil berpelukan, dengan cepat Flo segera melepaskan dirinya dengan paksa dari pelukan Kim Bum.

Membuat Kim Bum langsung terjaga, "Berisik...!!!" ucap Kim Bum melepaskan pelukanya dari Flo dan menenggelamkan tubuhnya di dalam selimut.

"Kenapa aku ada di sini, di ranjang mu...!!!" teriak Flo murka, memukul mukul kuat badan Kim Bum yang ada di balik selimut dengan bantal.

"Kamu ini apa apaan sih...!!!"  ucap Kim Bum kesal, terduduk dari tidurnya, memegang bantal yang di pegang Flo kesal.

"Kenapa kita bisa tidur di ranjang yang sama, tak puaskah kau mencuri ciuman pertama ku, dan sekarang kau mencuri malam pertama ku...!!!" terik Flo marah, menatap Kim Bum tajam.

"Oyah, itu berarti aku termasuk laki laki yang beruntung, karna telah mencium dan tidur bersama macan betina seperti mu," bisik Kim Bum pas di telinga Flo.

Yang langsung mendapat pukulan bantal lagi dari Flo.

"Hentikan Flo, aku tak ingin bermain main dengan mu, kepala ku sangat sakit!" ucap Kim Bum lemah, berusaha menangkis setiap serangan yang di berikan Flo.

Membuat Flo menghentikan aksinya dan segera menyentuh jidat Kim Bum.

"Oh my god, kau panas sekali!" ucap Flo, setelah menyentuh jidat Kim Bum, menempelkan jidatnya dengan jidat Kim Bum, mersakan panas Kim Bum yang tidak  nornal, "kau sepertinya terkena demam!" khawatif Flo segera turun dari ranjang Kim Bum, berlari menuju dapur, mengambil handuk kecil dan air yang di taruhnya di sebuah wadah kecil untuk mengompres Kim Bum, pengukur panas, dan segera berlari kembali ke kamar Kim Bum,

Dengan telaten Flo membasahi handuk kecil yang di bawanya tadi, memeras airnya dan segera mengompres Kim Bum, memasukan termometer di ketiak Kim Bum, tanpa adanya perlawanan dari Kim Bum,

Flo kembali berlari ke dapur, membuatkan bubur ayam untuk Kim Bum, tak menyadari Kim Bum tersenyum melihat perhatian Flo dan ke khawatirannya,

Beberapa menit kemudian Flo kembali ke kamar Kim Bum dengan membawa nampan berisi satu mangkuk besar bubur ayam, segelas air putih dan obat penurun panas, di taruhnya di nakas dekat ranjang Kim Bum, Flo langsung duduk di tepi ranjang, dengan telaten Flo mencabut termometer yang sengaja di taruhnya di ketiak Kim Bum, "oh my god, 45°, tinggi sekali!" gumang Flo tepatnya pada dirinya sendiri, dan menatap Kim Bum yang masih terbaring lemah di tempat tidurnya,

"Sekarang kamu makan!" ucap Flo, yang lebih terdengar seperti perintah yang tak bisa di bantah, membantu Kim Bum untuk duduk dan di sandarkannya pada bantal yang telah di susunya tadi, mengambil mangkok berisi bubur ayam buatanya tadi di nakas dan memberikannya pada Kim Bum yang masih terlihat lemah, "setelah makan, minum obat," ucap Flo ketus segera bangki dari duduknya tapi tangannya segera di tahan oleh Kim Bum, "apaan sih," ucap Flo tak kalah ketusnya dari yang sebelumnya.

"Suapin aku, aku tak punya tenanga untuk mengangkat sendok!" ucap Kim Bum lemah, memasang wajah memelas, tak menghiraukan kekesalan Flo.

"Haaah, dasar anak manja!" dengus Flo, mau tak mau duduk kembali di tepi ranjang, mengambil mangkok yang ada di pangkuan Kim Bum dan dengan kesabaran yang masih tersisah ia menyuapi Kim Bum tanpa sepatah katapun.

Princess Florensianna.Where stories live. Discover now