Arc End-02, Cerita Flaky

109 13 0
                                    

-FLAKY Point of View-

Flippy, tahukah kau sejak kapan aku mulai berketombe?

Sejak dulu, sejak lahir.

Oke, itu gak penting. Tapi kupikir ada sisi pentingnya. Iya, ketombeku itu penting. Penting sekali, karena ketombeku itulah yang menghantarkanku pada awal cerita ini.

Ya, ketombeku. Kejahatanku.

Kenapa aku memanggil ketobeku sebagai kejahatanku?

Mungkin dari kisah setelah aku bertemu Miss Lammy.

Miss Lammy itu perempuan cantik, iya, dia cantik sekali. Semua orang suka dia, dia sangat manis. Aku sendiri juga suka dengan Miss Lammy, dia membuatku ingat dengan almarhumah ibuku. Miss Lammy juga pintar, dia cerdas. Dia bisa menjahit baju bagus, yang warnanya pink-pink gituh. Kalo masak, dia jago, aku aja masih bisa bikin air putih gosong kalo direbus. Tapi aku percaya masakan telur goreng oncomku dengan bumbu rahasia, itulah yang terlezat yang pernah kubuat. Miss Lammy pulalah yang mengajariku menggoreng telur, tanpa membuat kompornya mengeluarkan bunyi yang aneh.

Kemudian, aku tahu Miss Lammy menyukai ayahku. Mungkin dia ingin menikahinya, dan aku setuju.

Aku ingin menolong Miss Lammy, aku ingin menolongnya. Aku ingin sekali!

Hari itu, aku ingin membuat minuman bergizi untuk Miss Lammy, tapi saat itu kebetulan juga menyuruhku mengambilkan zat aneh yang bernama Asam sitrat, aku gak tau itu apa. Pokoknya kucari aja di UKS, disana aku ketemu Petunia. Aku mengambil asam klorida, untung aja Petunia ngingatkan aku bahwa yang kucari adalah asam sitrat, atau nama lainnya dari Vitamin C.

Setelah kuberikan Vitamin C itu ke kamu, aku pergi ke dapur. Membuat jus jeruk. Warnanya jadi merah gara-gara tanganku keiris dan darahnya masuk ke jusnya. Aku mikir dua kali, mendingan kukasih Miss Lammy atau kubuang jusnya? Aku pusing, terus pada akhirnya itu jus kuminum, daripada dibuang, soalnya kan sayang banget...

Lalu aku mencoba mencari hadiah lain. Aku masuk ke lab, ada hamster lucu. Imut. Jariku yang keiris tadi kumasukan, gak taunya mendadak aku digigit. Aku refleks lompat, membuat ketombeku bertebaran dimana-mana. Mataku yang biasanya kebal-ketombe, entah kenapa bisa kelilipan. Aku melangkah mundur kebelakang mengucek mata, hingga tanpa sadar aku menbrak jatuh kandang ular.

Disanalah... aku menjatuhkan Ular raksasa tersebut. Kandang terbuka tanpa sengaja olehku.

Ular itu merayap keluar, pergi melalui ventilasi.

Aku panik, panik banget! Aku lari mencari satpam. Aku cerita satu ular sudah lepas. Warna Ular itu hitam, jangan-jangan dia beracun! Ayah selalu bercerita mengenai Ular yang beracun. Aku takut! 

Aku mendengar suara jeritan perempuan di ujung lorong.

Saat kembali, aku menemukan Miss Lammy tergeletak di lantai. 

Dia mati. Itu yang kupikirkan. Dia mati. Beku tak bergerak.

Tapi ternyata belum, aku sangat lega! Kulihat Miss Lammy bergerak. Dia menunjuk kakinya. Oh, ada bekas luka-pikirku. Pasti bekas dipatuk Ular!

Aku pernah membaca buku tentang pertolongan pertama, dan tak ada yang terpikir olehku selain pertolongan pertama.

Aku mengambil silet, kucoba kukeluarkan racun dengan membuka luka lebih lebar. Lalu kuikat lutut kaki Miss Lammy agar racunnya tidak menyebar.

Sampai sana aku benar, sampai situ aku benar.

Lalu aku menumpahkan alkohol ke lukanya. Aku sangat panik, aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Tiba-tiba saja wajah Miss Lammy membiru. Dia mati keracunan bisa ular -pikirku dikala itu. Dengan sedih, aku berjalan menuju pos satpam, berusaha memberitahu penjaga, disana aku bertemu pak satpam yang berhasil menangkap Ular yang lepas.

Katanya itu Ular memang beracun, tapi tak mematikan. Kalo digigit, cuma bikin syok dan pingsan.

Aku kaget, tapi Miss Lammy meninggal! 

Aku kembali ke lorong sepi, masih tak ada orang. Kusadari bahwa yang kutuang bukanlah alkohol.

Itulah Asam Sianidanya!

Pikiranku kosong.

Ya... amat kosong.

Yang kusadari selanjutnya ialah aku membuang botol itu... mengelap sisa-sisa tumpahan cairan asam sianida di lantai, lalu pergi kembali ke lab.

Dan melepaskan semua ular beracun disana, di lab celaka itu.

Itulah dosaku, Flippy... itulah kebenaran dari kisah yang ingin kuceritakan padamu saat ini.

Kisah kejahatan karena bodoh.

Kisah kejahatan karena ketombe.

Kisah kejahatan dari Flaky, si 'Ular'.

Andai saja semua ini tak pernah terjadi...

I Was My AsensiorektaWhere stories live. Discover now