Friendship Between Love, Arc 03

83 13 3
                                    

Setelah percakapan tersebut. Flaky hanya menampilkan satu (atau dua) wajah Blo'on, sebelum kemudian mereka berkumpul untuk makan siang bersama. Mereka membeli makanan di warung. Juga, Flaky membawa sebuah benda berbulu, hitam pekat seperti sikat WC dan berbau kamar mandi. Flaky menyebutnya 'telur goreng oncom dengan bumbu rahasia'

Dua menit setelah mengonsumsi makanan tersebut adalah kesemutan lidah yang luar biasa. Seakan seisi lidahmu dipenuhi dengan rambut. Petunia dan Flippy adalah korban utama dari keganasan masakan Flaky.

Dua jam kemudian, mereka berpisah. Handy meneruskan pekerjaannya memperbaiki CCTV. Katanya CCTV tersebut suka menangkap gambar aneh-aneh, misalnya putih-putih di kaca, bayangan hitam di pojokan, atau kadang-kadang menangkap suara jeritan tangis di malam hari. (Jangan-jangan hantu!)

Kaki Petunia melangkah mengendap-endap memasuki sebuah Café mahal di mall, dia duduk dan memesan Red Velvet –gratis. Karena Petunia ceritanya sedang ditraktir.

Yang mentraktirny adalah dua laki-laki paling mantap, paling ganas, duo pencuri paling dahsyat seantero bumi. Lifthy dan Shifthy.

"Nah, jadi –gimana? Sukses?"

"No-h" Jawab Lifthy sambal mendesah "Dia tahu kita bertiga cuma akting"

"Si jurnalis yang dituju kan? Rencana itu memang keterlaluan sih, masa orang baru pingsan kita kasih drama kacangan" Dengus Petunia, sekarang asik melahap kue Prancis. Gak ada yang enak. Ini musti gara-gara Telur oncom buatan Flaky! Lidahnya jadi sekeset karpet!

"Yah, ini permintaan teman lama. Kamu juga sudah setuju harus nyamar jadi Russel di kontrak kita dulu" Si bertopi Shifthy mengedipkan sebelah mata.

"Makanya, drama kita langsung ketahuan! Aku kan tubuhnya seksi, semok gituh! Masa dibandingin sama cewek jantan yang sudah tewas berbulan-bulan yang lalu? Memang sih wajah kita mirip! Tapi body-nya itu loh! Liat aja si Russel, Body rata kaya pejantan!"

"Tenanglah, jangan marah. Toothy lah yang mengatur rencana ini. Kami berdua juga tak tahu apa-apa" nada Lifthy terdengar santai. Idih! Gak tahu ribetnya pakai kawat korset buat menahan dada! Sesak banget tahu!

"Tapi..." Petunia berhenti mengunyah, dia menelan sedikit air "Serem juga ya... Dia laki-laki yang tahu segalanya..."

"Sayangnya, dia mati. Toothy sudah mati" Jawab Shifthy

"Saingan berat kita berdua di kepolisian dan kejahatan" Tambah Lifthy lagi.

"Saingan? Emang kalian punya hubungan apa? Kok bisa akrab gitu kedengarannya?"

"Emang penting ya? Sampai harus kita kasih tahu?"

"Suka-suka kamu, tapi kamu kasih tahu atau gak, nanti juga bakalan aku tahu. Petunia si ratu gosip tahu segala gossip di dunia"

"Aku gak nanggung kalau suatu saat berakhir seperti Toothy" Lifthy menyerah, Shifthy tak mengambil reaksi apapun atas pelemahan saudaranya. "Kami saingan sejak SD melawan Splendid, Toothy itu temannya. Dia ikut gabung dengan Splendid saat SMP. Sama-sama jadi superhero gadungan"

"Splendid? Jurnalis yang buron itu?"

"Yes, Believe it or not" Lifthy menyebutkan salah satu judul film TV.

"Kalian saingan di bidang apa?"

"Cuma satu, semuanya"

"Itu banyak!" Protes Petunia

"Iyee... emang siapa juga yang bilang dikit? Hampir disetiap bidang kami pertarungkan. Nilai rapot, Tes olahraga, Jumlah pacar (Nah, kami menang mutlak dari mereka kali ini. Mereka itu jones abadi). Koleksi figure JKT dan... segalanya!"

"Terus?"

"Nh, suatu hari. Toothy (dulu dia dipanggil Splendont oleh Splendid) tahu kalau Splendid suka sama Russel, dan kami mau nggerayangi dia supaya Splendid tetap gak bisa menang melawan kami di bidang cinta. Toothy gak terima, jadi dia belajar hipnotis. Hipnotis begok!"

"Akhirnya, terjadi tragedi?"

"Toothy membuat Russel menjadi penembak massal dan menembak Russel, Splendid juga terluka karena melindungi Toothy. Semua gara-gara hipnotis salah dasar" Keluh Lifthy "Akhirnya, sejak saat itu koneksi duo superhero itu putus. Splendont sudah menghilang dari dunia. Toothy akhirnya menjadi Toothy yang Nyata Toothy"

"Tapi aku tetep gak ngerti apa alasanmu membantu Splendid?"

"Itu karena dulu, memang benar kami yang memberi Russel Pistol. Pistol otomatis yang ujungnya biru. Tinggal ditembak tanpa repot dikokang. Dor! Dor!" Lifthy memperagakan bunyi pistol. Alay. "Kami merasa bersalah. Belum lagi sejak..."

"Toothy masuk ke dunia kriminal, kan? Sampai sini aku paham seluruh alur ceritanya" Kata Petunia bertepatan mengakhiri sesi melahap kue-kue. "Dia juga menjadi penembak anak-anak kecil. Terus Flippy adalah salah satu korbannya Toothy. Dia ditangkap. Diadili dan dihukum. Lalu dilepas dan mendadak ketemu Splendid lagi. Sejak saat itu entah kenapa Toothy tobat."

"Kami gak bisa mengerti Toothy, sama sepertimu" Jawab Lifthy gamblang.

Petunia merenung. Seluruh ilmu gosipnya dia kumpulkan. Dia susun rapi, tertata. Sangat rapi hingga bisa dibuat jembatan untuk melintasi alam mimpi. Ilmu-ilmu itu... semua hubungannya... Rantai demi rantai kekejian yang terjadi akhir-akhir ini, juga kotak Pandora.

Foto kotak tersebut dibukanya diam-diam di dalam smartphone. Ini file rahasia, gambar rahasia. Luar biasa rahasia! Sangat rahasia melebihi koleksi puisi lebay milik Handy yang ditemukannya dibalik laci almarinya. (belum lagi topiknya, hihihi! Membahas tentang kepunahan ikan lumba-lumba! Padahal lumba-lumba kan bukan ikan! Juga belum punah lagi!)

Kotak Pandora yang diberikan Toothy sebelum dia meninggal. Kotak yang kini telah menghilang.

Konon isinya adalah...sebuah sisik.

Sisik dari monster ular.

Sisik sang Medusa.

I Was My AsensiorektaWhere stories live. Discover now