Friendship Beetwen Love, Arc 05

76 14 8
                                    

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan"

Flaky melakukan senam radio. Tubuhnya berlenggok membal, menebar kasih, menebar cinta yang nista. Menebar ketombe ke sekujur ruangan.

Flaky melakukan putaran sinting yang bisa membuat punggung kram. Kakinya diangkat, dia berjinjit dengan ujung jempol. Sekarang sudah tak jelas lagi dia sedang senam radio atau latihan balet.

Musik yang diputar menggunakan MP3 membuatnya makin tak bisa berhenti. Flaky menikmati setiap sendi irama yang diguncangkan mesin tersebut.

Begitu mendengar suaramu.

Hatiku berdentang jauh.

Begitu mendengar melodimu.

Otakku berkata penuh!

Begitu mendengar sosokmu

Saraf indraku tak berfungsi bagai normalnya.

Perasaanku padamu nyata, cinta tak terbalas sepanjang masa.

Flaky terhenti. Lirik yang sangat menggugah, tapi berujung jelek. Arti selanjutnya sangat jelek. Intinya akhir lagu itu tidak berakhir baik.

Ketika mendengar suaranya, hatiku berdentang jauh.

Flaky memikirkannya sekali lagi. Mendengar suaranya... Mendengar suaranya...

Dalam lamunan, Flaky terpental jatuh dan menabrak lantai. Hidungnya menor, memerah. Persis seperti badut.

"Atittttt" Flaky menjerit.

"Ada apa kak?" Cuddles masuk, lalu syok melihat taburan salju putih yang menutupi keramik hitam rumahnya.

"Kyaaa!!" Giggles menjerit hebat ketika menemukan hal serupa. Wajahnya pucat seperti melihat mayat.

"Kasihan lantainya" Komentar Cuddles

"Kasihan yang beres-beres" Jerit Giggles lagi

"Kasihan itu sama akunya woy! Malah sama lantai, apalagi sama yang beres-beres!" Flaky marah. Ketombenya muncrat kemana-mana.

"Tapi aku emang kasihan sama lantainya kak" Kata Cuddles

"Aku sih, kasihan sama yang beres-beres. Buat apa kasihan sama kakak" Tambah Giggles lagi.

"Oh, gitu? Jadi kalian sudah menganggap kakak kalian lebih rendah dari lantai dan tukang beres-beres gituh?"

"Tapi kan kakak emang yang beres-beres rumah" Giggles membela diri "Jadi setidaknya, kakak cuma lebih rendahan dari lantai. Gitu..." Giggles sok manis.

Omongan mereka dibalas dengan sikatan maut yang membuat kedua anak kecil tersebut meminta maaf.

"Ada tamu tuh kak" Tunjuk Cuddles, memegangi kepalanya yang benjol.

"Siapa?"

"temennya kakak jones" jawab Giggles asal "Sekarang lagi bicara sama ayah"

"Ayah?" Flaky heran "Tumben ayah sudah pulang"

Kedua anak itu hanya angkat bahu.

Akhirnya, setelah bersih diri dan mandi (Itupun setelah diingatkan oleh kedua adiknya). Master Blo'on Flaky pergi menemui tamu tersebut. Betapa terkejutnya Flaky menemukan siapa yang berada disana.

"Ka-kau..." Flaky terputus, kalimatnya tertahan.

"Oh, kau pernah bertemu dengannya?" Balas Mr.Lumpy. "Aku tak heran"

"Siapa!?" Seru Flaky. Membuat semua orang di ruangan terguling dalam hati.

"Splendid" Jawab pemuda itu "Aku pernah bertemu denganmu, saat sebelum kejadian menggemparkan yang dimuat di koran"

I Was My AsensiorektaWo Geschichten leben. Entdecke jetzt