Transparent Memory, Arc 05b

155 18 2
                                    

"Jadi?" Desak Miss Lammy. "Maksudmu tentang putih semua, hanyalah mengenai kulit tangannya?"

"Iya, gimana sih kok semuanya bisa salah paham? Yang saya maksud hanya sebagian sisinya saja!" Flippy dongkol.

Guru BKnya tidak merespon, dia justru membuat teh. Dihirupnya teh tersebut lalu diteguk. Matanya tiba-tiba melotot, dia batuk. batuknya memuncrati Flippy tanpa ampun.

"GAK ENAK!" Jeritnya, dia mengambil setoples acar. Dituangkannya hingga separuh, setelah itu Miss Lammy minum lagi.

"Ini baru mantep"

Aishh, kok orang kayak gini bisa kepilih jadi Guru BK sih?

"Kamu harus hati-hati kalo ngomong" Nasihatnya "Repot jadinya kalau terus dipanggil ke BK gara-gara salah paham dengan anak kepala sekolah"

"Lah, yang bikin salah pahamnya juga si anak kepala sekolah!" Dengus Flippy

Miss Lammy menggeleng "Kamu bilang 'bertanggung-jawab' tu maknanya apa?"

Flippy tepok jidat "Dia gelantungan itu juga gara-gara saya. Saya gak hentikan dia waktu mau gelantungan di atap. Flaky ngomong 'liat langit yuk! Kata Petunia langit dilihat kebalik cantik banget!' kujawab 'serah'. Gak tahunya dia beneran..."

"Nah, kamu mau 'tanggung-jawab' apa?" katanya cuek "Kamu bilang gitu biar sok keren di depan cewekmu?"

Flippy sumpah kesel! Tapi giliran ditanya gitu juga, sekarang dia bingung tujuh keliling.

"Flaky itu... hanya..." Terputus, wajahnya merah. Menyadari hal itu, Miss Lammy semakin menekannya.

"Hanya apa?"

"..."

"Hanya apa...?"

"Hanya teman!" Suaranya keras, menahan malu. "Gak kurang, gak lebih!"

"Good job!" Miss Lammy tiba-tiba saja melabrak meja. "Kalo gitu, 'tanggung jawab' mu adalah tanemin biji timun ini di belakang sekolah. Kamu harus rawat mereka, dalam dua bulan, semua timunnya harus sudah siap dibuat acar! Mengerti? Akan lebih bagus lagi kalo ditoples!"

Kalau misalnya tumbuh timun mas, nanti Miss Lammy jadi buto ijo deh!

Sebelum pergi, Flippy terdiam. Punggungnya bertemu muka dengan Miss Lammy "Miss, apa kebun belakang itu aman-aman aja? Ada gosip orang kegigit ular katanya"

"Ah, Si Nutty kan? Dia cuma kegigit yang kedua kalinya aja. Biarin, ntar juga sembuh" Sumpah ni guru keji banget "Cuma ular sawah aja. Siapa suruh juga si Nutty buat makan manisan disana?"

Flippy buru-buru bicara. "Ada gosip lain kalau Mr.Lumpy, merupakan orang yang melepas ularnya dari lab IPA."

"Bohong itu!"

"Tapi Miss, ini kota. Tak ada sawah di dekat sekolah. Tak ada gunung juga lembah, yang ada hanya gedung!"

"Nanti biar kami tindaklanjuti. Sudah pergi sana,kasian cewekmu tuh. Daritadi dia masih kegantung di depan jendela kantor, kan?" Flippy salting. "Dia cuma temen!" Balasnya. Bocah muda itu kemudian menghilang.

Si Guru BK mengamati timunnya. Tangannya bergetar, nafasnya terengah-engah. Keringat dingin keluar membasahi kulit putih Miss Lammy yang indah.

"Hampir saja, tuan acar" Miss Lammy berdegup kencang "Ya ampun, Tuan Acar. Aku tahu dia teliti, tapi dia masih kecil, masih SMA. Kesempatan hidupnya masih panjang. Maafkan dia ya... Aku takut waktu kau berbisik ingin memangsanya seperti ular"

Mentimun yang diajaknya bicara hanya diam. Si 'tuan acar' hanya diam.

"Soalnya... aku paham sih, dia menyindir Mr.Lumpy ku yang tampan. Kau tahu kalau aku bernafsu ingin nikah dengannya. Tapi jangan! Inget ya, tuan acar! Melukai itu tidak boleh! Apalagi menyebar gosip jelek! Di-LA-RANG!" Miss Lammy nyengar-nyengir.

"Terutama jika menyangkut darah dan ular, itu kan keji bangett..."

Dari kaki Miss Lammy, melatalah seekor makhluk. Dirambatinya kursi tempat ia duduk.

Si Ular mendesis, menyeringai pelan.



I Was My AsensiorektaWhere stories live. Discover now