Transparent Memory, Arc End

132 17 5
                                    

HappyNews

Senin, 30 Januari. Berita terbaru mengejutkan dari Happy Tree Academy. Seorang guru setempat, Miss Lammy, tewas dipatuk ular berbisa. Belum diketahui darimana asal ular tersebut. Polisi masih mencari kronologis kejadian perkara. 

Saksi mata setempat, Petunia (16) mengatakan bahwasanya ketika dia pergi mengambil salep, seekor ular besar menerobos keluar UKS dan dia menemukan jenazah gurunya disana.

"Saat itu aku dimintai tolong untuk mengambil salep kram untuk teman saya yang sedang kaku leher. Pas di depan UKS, tau-tau ada ular besar lewat. Item melata dengan totol-totol kuning. aku takut. Aku sembunyi dulu di balik dinding sampai kulihat ularnya ilang lewat jendela. Terus pas aku liat UKS, ternyata Miss Lammy sudah meninggal"

 Mr. Lumpy(34), selaku kepala sekolah dan atasan Miss Lammy mengaku berduka-cita atas kematian Mis Lammy.

"Kematiannya terlalu mendadak. Aku tahu Miss Lammy dapat terobsesi dengan barang aneh-aneh semenjak awal bekerja, tapi dia orangnya baik. Dia juga sangat rajin, tak pernah sekalipun dia terlambat masuk sekolah. Sehari-harinya dia mengurus anak-anak di Bimbingan Konseling sehingga kami merasa amat kehilangan setelah kepergian Miss Lammy. Kami sangat berduka cita" (Splendid)

Flippy menutup korannya sebal. Kejadian buruk. Peristiwa buruk. Semuanya gara-gara ular! Ular-ular aneh, yang katanya gentayangan.

Sebenarnya, Flippy sudah melakukan penelitian. Dia melihat lingkungan setelah Miss Lammy ditemukan. Dia juga yang memanggil ambulans. Dia tak memanggil polisi, tapi polisi datang mengaku dipanggil oleh wanita bernama Lammy atas kasus penguntitan. Polisi bicara seseorang menguntit Miss Lammy diam-diam. 

Flippy tak suka ini. Jendela terbuka sempurna. Manusiapun bisa lewat buat menerobos. Tuyul gak perlu ngepet buat curi duit. Tinggal masuk, plung! Dapat!

Anehnya, Flippy berpikir cerita ular ini agak gak masuk akal. tapi apa ya?

Flippy memandangi Flaky yang asik ngitungin ketombenya satu-satu jatuh dari rambut.

"Kamu ngapain?"

Flaky masih asyik.

"Hoi!" Flippy jitak Flaky. Flaky refleks lompat, kepalanya menyundul dagu Flippy.

"AYAM!!!" Latah Flaky kumat "AYAAAAAMMMMMMM!!!"

"Aduh, kamu ini..." Hampir aja Flippy meledak kalo Flaky gak buru-buru tersenyum. Senyumannya meredakan amarah. bahkan membuat Flippy salah tingkah.

"Sorry, flip. Katanya kutu itu makan kulit mati. Nah, ketombe itu kulit mati. Mendingan aku kutuan ato ketombean aja kedepannya?"

Flippy lempar muka

"Kamu itu orangnya santai ya..."

Flaky heran, dia menjulurkan leher seperti kura-kura.

"Flip?"

"Padahal ada yang mati, tapi kamu tetep aja..."

"Aku tahu kok" Flaky menjawab cepat "Miss Lammy meninggal kan?"

Suara Flippy tertahan, dia tercekat.

"Tapi Flip, kalau Miss Lammy meninggal. Terus apa?"

"Hah?" Emosi Flippy naik.

"Makanya, terus apa? Bukankah semua yang hidup pasti mengalami kematian? yang hidup akan mati, dan dari kematian akan muncul kehidupan kembali. Memang kamu sedih sampai gulung-gulung waktu tahu Miss Lammy meninggal?"

"Gak, Tapi setidaknya tunjukkan belasungkawamu dong!" Ujar Flippy

"Aku gak tau kenapa harus kasihan, Flippy. Kenapa aku harus kasihan untuk Miss Lammy?" Flaky menggeleng lembut "Bukankah dia beruntung?"

"Mengapa orang mati kamu sebut beruntung?" Sahut Flippy marah.

"Mengapa orang mati tak kau sebut beruntung?" Balas Flaky tak kalah juga. "Apa kau segitu takutnya terhadap kematian?"

Flippy terdiam. Ada apa dengannya?

"Jika kita hidup mencari kebahagiaan, maka ketika kita mati, kebahagiaan itu hilang. Nah Flippy, setelah kita mati, kebahagiaan di bumi ini menjadi fana. Mau apa kamu dengannya?"

Hatiku gemetar, apa benar ini Flaky?

"Flippy... Jawab aku. Mengapa kau takut akan mati?" Tanyanya lagi. Dia tersenyum tenang, tenang sekali. bagaikan seekor kucing lembut, bulunya merah sedang menengadahkan muka padaku. Flippy berpikir, Aku... Aku... tak mengerti. Ada apa dengannya hari ini?

"Tak menjawab ya... Okelah! Sampai ketemu besok!" Flaky berdiri, lalu berlari meninggalkanku. Tangannya dia lambaikan dari kejauhan.

Sebuah kertas terjatuh dari tempat Flaky berdiri, isinya catatan kertas.

Flippy.

Aku tahu ada yang salah. Mengenai ularnya. Petunia bicara padaku tentang ular totol-totol. Tapi itu bukan ular dari Lab. Aku punya data sekolahan dari meja ayahku. datanglah ke rumahku lagi esok pagi.

Flaky.

I Was My AsensiorektaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang