Transparent Memory, Arc 06

155 17 0
                                    

Flippy melangkah menuju gedung. Tingkatannya makin menjulang seiring dengan dia menengok ke langit. Dia terdiam. Lehernya tegak, tak bisa kembali. Flippy mengalami kram leher.

Posisinya tetap seperti sedia kala selama sepuluh menit, hingga Petunia lewat.

"Dari tadi liat langit terus? Apaan sih?" Dia kepo "Perasaan langit tetep ijo kalo diliat"

Langit itu biru, somplak. Ngapain pakai sok bawa kacamata gaya segala? Norak.

"Mr.Lumpy sibuk tuh, ngurusi ular" Tambah Petunia lagi "Tahu gak, si Nutty? Dia dipatuk ular. Wajahnya jadi bengkak kayak balon"

 Tangan Flippy bergerak-gerak. Jemarinya melengkung, mencoba menarik perhatian Petunia agar membawakan dia salep otot. Kesel banget. Lagipula, Siapa sih si Nutty itu? Tiga kali dipatuk ular gak tewas juga? 

Petunia yang peka, mau membawakan Flippy salep. Bersamaan dengan bel masuk sekolah, si kuncir kuda menghilang. Pemuda bertubuh tegap itu sendirian, berhadapan dengan tiang bendera depan sekolah. Sekali lagi kepalanya tetap menelusur langit. Kaku berat. Dari segala penjuru puluhan mata melihat.

Diangkatnya jari, dia berpura-pura hormat. Hormat pada sang saka merah-putih.

Pura-puranya Flippy disetrap. Itu baik, sangat baik. Tapi malu!!!

Penglihatan Flippy menangkap piramida kuning. Terbuat dari kain parasut. Masih tersegel rapat dilengkapi oleh pasak dan cagak. Sisa abu api unggun mengotori sisi depan piramida tersebut. Flippy mencium aroma tak enak, bau manisan tengik.

Bunyi resleting terbuka, tiga jemari mungil keluar. Seseorang keluar merangkak. Bulir-bulir gula jatuh membuat jejak. Wangi gula menyerebak lama-lama membuat eneg. Anak laki-laki baby face yang berambut kusut, bajunya kotor banyak ditempeli permen bekas. Dia menggaruk-garuk pipi.

"Mwehehe" Senyumya ngeri. Dia membuat api seenaknya di halaman lalu memasak. Sekarung gula masuk dalam panci. Terus sebotol cola masuk, diakhir si baby face memasukkan cokelat. Dia ambil cokelat, dia kunyah, baru dicampur dalam wadah.

Masakannya menimbulkan asap hitam. Dia menoleh, beradu pandang dengan Flippy. Belum lagi dia menuangkan semangkuk cairan dari masakannya. Dari kejauhan terlihat hitam berpendar. Padahal pagi bolong, tapi kok takdir sial melulu. Flippy jadi kepikiran untuk memperlakukan Flaky lebih afdhol, jangan-jangan tu ketombe ngutuk Flippy, gara-gara kemarin!

Jarak mereka berdua berkurang, hanya perlu berapa langkah untuk 'berbagi'.

Suasana berakhir dengan anak itu menyendokkan masakannya pergi ke mulutnya sendiri. Rupanya konsumsi pribadi. Lucky!

"Nutteeh" Dia bicara, tangannya maju mengajak bersalaman. "Nutteh"

Pose Flippy berpindah dari hormat menjadi mendongak seraya bersalaman.

"Kamu suka gulah!?" Tanyanya "Gulah!?"

Otot Flippy terlalu keras untuk dibuat bicara. Dia berdehem.

"Nutty sukahh!" Dia tepuk tangan "Gulah, enak!"

Oh, jadi dia si Nutty... Anak gak waras yang tinggal di halaman sekolah! Tapi tunggu, katanya kan dia gak masuk gara-gara digigit ular? Kayaknya orang ini fisiknya sehat-sehat aja.

"Ular juga suka gulah!" katanya sambil tersenyum "Kemarin, Miss Lammeh kaseh gula ke ular. Minta dari Nutteh. Katanya ular juga sukah!"

"Kata Miss Lammeh, Semua ular suka gula! Jadi Nutty kemarin bantu-bantu lepasin ular dari lab IPA-aah! Miss Lammeh beri Nutty cokelat juga, kalo Nutty pura-pura sakit dari kelasnya Mr.Mole. Enak!"

Miss Lammy? Ada apa dengan Miss Lammy? Mengapa anak ini berbicara mengenainya?

 "Miss Lammeh ngasih Nutty cokelat kalo Nutty gak masuk kelass." Ulang Nutty kembali.

Sebentar, Nutty digosipkan gak masuk karena dipatuk ular. bahkan tiga kali, namun nyatanya dia sehat. Miss Lammy menyuruh Nutty melepas ular di Lab IPA. Apa hubungannya ini?

Ular... Ular... Ular... Ular sawah, ular hijau, hijau sawah, hijau daun, hijau acar...

Gosip Miss Lammy punya teman khayalan si Tuan acar!

Kalau benar katanya, Miss Lammy suka bicara sendiri dengan mentimunnya, yang katanya lagi bahwa yang dibicarakan tentang ular. Yang katanya dari katanya lagi, bahwa Miss Lammy masih single.

Flippy terus berpikir apa hubungan Ular dengan acar kesukaan Miss Lammy. Sampai sejenak dia mendapat satu eksimpulan.

Insiden lepasnya ular berbisa dari kebun binatang kota!

Sekolah hanya berjarak empat ratus meter dari kebun binatang. Jaraknya dekat, jalan kaki saja bisa sampai. Sistem perairan kota tersambung secara paralel, namun kebun binatang tersusun seri dengan sekolahnya. Alias mereka terhubung! Flippy mencoba mengingat denah sekolah. (Trims untuk Flaky, yang salah membawa Tugas denah dengan Denah rahasia sekolah!)

Lab IPA memiliki saluran pengairan terhubung dengan kantor kepsek, Saluran pengairan connect dengan saluran BONBIN!

Mr.Lumpy dalam bahaya! Miss Lammy merencanakan sesuatu dengan ular-ularnya!

Nutty tiba-tiba saja menjambak rambut Flippy ke depan, menyebabkan rasa sakit luar biasa ditambah penderitaan. Ajaibnya kaku leher Flippy sembuh. Dia tak pegal sedikitpun.

Petunia datang membawa salep Fungiderm. Dia pucat, tak pernah sekalipun dia merasakan ketakutan dari sosok Petunia.

Petunia bergetar, suaranya beriak. Peluh dingin bercucuran.

"Flippy, ini salepmu..."

Sadar bahwa Petunia berusaha menutup-nutupi, Flippy berontak "ini Fungiderm, obat panu. Kau tidak ke UKS"

"Eh, yah" Petunia mulai menangis "Soalnya... di kantor guru... tadi terbuka..."

"Kamu ambil salep sembarangan, karena?"

"Ada ular, di depan uks..."

"Ditunggu kan bisa!"

"Masalahnya... habis ularnya pergi..." Petunia terisak-isak "Miss Lammy... Miss Lammy... wajahnya aneh. Tersungkur di lantai... Matanya menghadap langit, juga udah kayak gak nafas..."

Rasanya bagai mendengar bom dijatuhkan. 


(Gambar Nutty)

Sumber : Pinterest

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber : Pinterest


I Was My AsensiorektaWhere stories live. Discover now