Transparent Memory, Arc 4

204 20 6
                                    

Cuddles yang memakai baju serba kuning, celana pendek, rambut yang tersemir juga kuning dan jaket bertelinga kelinci. Memasang tampang kekanakan dan menertawai gadis disampingnya, Giggles. Giggles dengan dinginnya menatap Cuddles, kemudian menamparnya dua kali, kanan-kiri-kanan-kiri, kemudian ditambah sebuah bogeman 'mantap' di perut. Cuddles terkapar, dia wafat.

Cuddles kemudian terbangun sambil meringis, namun masih cekikikan

"Sudah kubilang, lempar saja! nanti kan juga benar lagi!"

"Aku akan melemparnya jika kau sudah terlempar, aneh!"

"kau sudah melemparku jauh hingga terkapar. Pipiku dan tubuhku bergemulai ditampar wanita semanis dirimu. Giggles"

Giggles segera membuat gerakan melndungi diri dengan menirukan power rangers. tangan kanannnya diputar-putar dan dia memukuli Cuddles dengan sekuat tenaga. Cuddles hanya tertawa-tawa

"Gak sakit! gak sakit!" Ledeknya, lidahnya dijulurkan

"Hei, kalian berdua, hentikan segera!" Seorang wanita berambut merah datang dan menghentikan kedua anak kecil tersebut "Jangan bertengkar di siang bolong!"

"Kak Flaky!" Cuddles kaget "Sudah sampai?"

"Tentu sudah, kau pikir aku ini hantu?" ngomong didepanmu tapi tubuhnya ketinggalan di luar sana, gituh?"

"Paling" Cuddles nyengir

"Gak sopaannnn..." Flaky menjewer telinga Cuddles hingga merah "Kujewer kamu!"

"Rasain! penjahat harus tau rasa" Giggles masih memperagakan gerakan power rangers. Giggles adalah anak perempuan yang feminim sebenarnya, dia suka sekali boneka dan pita-pita imut. tapi dia juga suka power ranger, terutama yang warna pink. karena Giggles juga suka warna pink

"Kamu juga, ikut-ikutan ajah. Mau kujewer" Ancam Flaky, dia sudah siap-siap menjewer telinga Giggles

"Oh, jangan. Giggles itu anak yang baik... jangan sakiti Giggles" Kata Giggles

"Tentu! Kamu gak kujewer!" Flaky mengacungkan jempol ke Giggles

"Gampang banget" Komentar Cuddles sambil memegangi telinganya yang masih merah

"Urusanku dengan dua bocah tengil ini sudah selesai" Flaky manyun, mulutnya membentuk huruf W. "Flippy... ayo masukkkk. Jangan bengong di luar ajah. Ntar keburu lumutan..." Teriaknya

Pemuda pendiam itu dengan malu-malu memasuki rumah Flaky

"Gimana, rumahku hebat bukan?" Pamer Flaky "Lantai tiga, kebun luas, perpustakaan pribadi, kolam renang, bak mandi dengan bathup -iya! Bathup yang selalu kau impikan itu! katanya kau ingin mencobanya, makanya kau kuundang ke rumahku! rumah ini sempurna~" Flaky memanjangkan bagian akhirnya sehingga terdengar seperti sebuah nada

"Te-terima kasih..."

"Siapa ini kak?" Tanya Cuddles "Teman?"

"Gak mungkin!" Bisik Giggles "Terlalu ganteng!"

"Pacar?" Tebak Cuddles

"Kekasih?"

"Selingkuhan?"

"kekasih?"

"Orang ketiga?"

"Mantan?"

"Pacarnya teman kakak yang berhasil kakak tikung?"

"Om-om Pedofil?"

"Hus! Kalian masih mau kakak jewer?" Flaky menutup mulut kedua anak itu sebelum makin ngaco. dia tutup hingga wajah anak itu merah, kemudian biru. untuk beberapa saat dia menyadari bahwa kedua anak itu sama sekali tak bisa bernafas.

"Dia temanku, benar-benar temanku" Flaky melepaskan tangannya dan berkacak pinggang. Anak-anak itu kemudian berusaha mengambil nafas sebanyak-banyaknya.

"Ayah kalian dimana?" Tanya Flippy

"Ayah sedang meniliti kegiatan sekolah gituh.... akhir-akhir ini ayah kayak rempong banget.... pulang malam berangkat pagi. sarapan aja gak pernah... ketemu cuma di sekolah... pulang waktu lebaran." Kata Flaky

"Untung lebaran juga pulang ya kak! kan ayah kita bukan bang Thoyyib, yang gak pulang pulang~" Kata Cuddles

"Kak Flaky" Kata Giggles meyela perkataan Cuddles. Cuddles dia pukul wajahnya supaya berhenti berbicara "Kakak harus menemaninya lebih banyak semenjak ibu meninggal... apakah kakak baik-baik saja? butuh bantuan?"

Flaky cengengesan "Kau baik sekali. Gimana kalau bantu kakak nyapu halaman depan?  halaman kotor tuh"

"Oke" Giggles tapi heran "Tapi kak, perasaan itu baru saja kakak sapu deh. sebelum kakak kesini"

"Oh, iya. aku lupa" Kata Flaky pikun "Kalo gitu, aku mandi ajah" Flaky kemudian segera berlari ke kamar mandi

kedua adik-adiknya itu kemudian segera mengejar dan menarik baju Flaky ke arah belakang sebelum dia bergegas lebih jauh. Flaky yang heran kemudian berhenti

"Apa?"

"kakak kan ada tamu, jangan ditinggal!"

"Oh, iya, aku lupa!" Flaky memukul jidat

Kedua anak itu memandang kakaknya gemas.

"Kalau kakak lupa terus, ntar pikun lho... pikun kayak mbah-mbah tua" Seru mereka berdua

"Kalian kompak cuma waktu mau ngenyek aku ya?" Flaky juga gemas, ingin rasanya dia mencubit adik-adiknya itu

"Omong-omong kak, temen kakak itu ganteng ya? Giggles suka sama dia lho. Kakak juga suka?"

Flaky kemudian menyingkapkan sebelah rambutnya sambil tersenyum manis. secercah cahaya matahari yang muncul dari langit-langit menerpa wajahnya hingga berkilauan. gigi-giginya yang putih dia pamerkan dan dia berkata

"Entahlah"

"Mungkin saja aku menyukainya" Ujarnya lagi


( Gambar Cuddles dan Giggles)

( Gambar Cuddles dan Giggles)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber : Pinterest

I Was My AsensiorektaWhere stories live. Discover now