Special Chapter Khusus Bahagia Sampai Sangat Bahagia Part II [End]

9K 539 115
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Mai Ding bernafas lega, beberapa detik lalu dia keluar dari kelas kedua. Lalu siap-siap akan pipis. Ada teman sekelas yang mengikutinya, dia melihat ke arah leher Mai Ding.

"Mai Ding, merah-merah di lehermu itu apa?"

Mai Ding menyentuh lehernya, "Em, mungkin digigit nyamuk semalam."

"Jadi, nyamuk di keluargamu hebat juga." Setelah selesai mendengar ini, Mai Ding langsung saja dengan cepat berlari di depan kaca. Berjuang memutar lehernya, untuk melihat tanda cipok di lehernya.

Bukan cuma satu, matanya memerah. Ini bisa mempengaruhi citranya sebagai anggota belajar. Pria itu sudah menghancurkannya.

Tepat saat itu juga An Ziyan memasuki toilet. Mai Ding mengeluarkan tangannya dengan cepat menuduh.

"An Ziyan, aku ingin bertarung denganmu."

An Ziyan menggenggam tangan Mai Ding;

"Kenapa?"

"Kamu masih bertanya padaku kenapa? Kamu lihat ini." An Ziyan melihat lehernya, tapi tidak ada ekspresi di wajahnya.

"Lalu bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana. Ini waktu kamu cium."

"Mungkin semalam, tidak sengaja."

"Kamu alasan, terus saja beralasan. Kamu pasti tidak perduli, kamu pasti menyentuhnya sampai merah, bisa-bisanya tidak sengaja. Memalukan. Satu, dua, tiga, empat, lima! !"

Yang ada dalam hitungan Mai Ding hanya ada lima.

An Ziyan terlalu malas untuk bertengkar dengan Mai Ding, "Mengerti, lalu mau bagaimana?"

"Kamu, kamu sudah melakukan semua ini, kamu harus punya alasan jelas. Aku, aku mati."

Mai Ding berlari menghambur keluar toilet. Menekuk lehernya, pergi ke supermarket untuk memberi beberapa plester. Dengan penuh menempeli seluruh lehernya dengan plester. Lalu dia kembali.

Saat kembali Mai Ding bertemu dengan para mahasiswa baru, dua atau tiga anak perempuan dengan aneh memandang ke arah Mai Ding, lalu berbisik;

"Dia?"

"Sepertinya begitu. Kakakku yang kuliah di kampus ini bilang, kalau dia itu Gay."

"Ih, pada akhirnya dia terlihat bahagia, memang apa kelebihannya?"

"Aku dengar semua orang di kampus sudah tahu, karena dia suka buka-bukaan, jahat ~ ~ tidak tahu malu."

"Iya, dia bahkan blak-blakan begini, padahal masih terang. Dia maunya kita ikut senang bersamanya."

"Em, kita memang nggak akan mengerti orang yang nggak tahu malu itu berpikir, dia sendiri juga nggak tahu bagaimana caranya memikirkan perasaan orang. Tapi untungnya di kampus ini nggak banyak orang-orang seperti dia, kalau sampai banyak orang yang modelnya seperti dia ini. Aku jelas tidak akan datang ke sini untuk belajar."

Mai Ding mendengarkan percakapan mereka dengan jelas. Dia hanya ingin pergi. Tiba-tiba An Ziyan muncul di depan Mai Ding dengan senyum jahatnya. Meraih bahu Mai Ding, menyeret tubuhnya dengan merangkul bahunya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 21, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now