Chapter LI Kesepian?

3.9K 403 9
                                    


"Sebarkan beritanya. Aku ingin dia malu sampai dia menyerah untuk hidup." Setelah selesai bicara, Wu Xin memutus sambungan telponnya.

Satu hari, dua hari, satu minggu, dan dua minggu, Mai Ding tidak tahu bagaimana caranya melewati hari-hari. Setiap hari dia pergi ke kampus dengan bahagia sampai kuliah selesai.

Masih tidak ada berita dari An Ziyan dimanapun. Awalnya, dia keluar untuk mencarinya, tapi setelah harapannya satu persatu hancur, Mai Ding menjadi takut. Dia kembali ke zona nyamanya.

Mungkin besok dia akan muncul. Tidak, tidak, tidak mungkin besok lusa. Itu bukan masalah lagi. Walaupun dia tidak muncul hari itu, suatu saat nanti dia pasti akan muncul.

Sekarang yang tertinggal hanya menunggunya...

An Ziyan, Aku nggak terburu-buru... Aku punya seluruh masa hidupku untuk menunggumu.

..................

Hari ini, seperti biasa, dia pergi ke kampus. Setelah sampai di kampus, Mai Ding baru sadar banyak orang yang sedang membicarakannya sambil menunjuk-nunjuk ke arahnya. Dia tidak tahu mereka sedang membicarakan apa.

Ketika dia jalan mendekat, mereka dengan cepat terdiam dan menyingkir. Dari cara mereka melihat, Mai Ding merasa seperti sebuah penyakit yang berbahaya. Mai Ding menggigit bibir bawahnya dan mencoba untuk tidak peduli soal itu.

Setelah kelas selesai, Mai Ding ke toilet. Anak-anak yang ada disana berusaha untuk menghindarinya. Dengan sangat cepat toilet kosong dan hanya meninggalkan Mai Ding seorang diri disana. Mai Ding membungkuk untuk menghidupkan keran air. Dia menggunakan air dingin untuk membasuh wajahnya. Air membasahi rambut dan matanya. Mai Ding melihat ke atas dan memandang dirinya di kaca.

"Kamu tahu pria yang bernama Mai Ding?"

Pembicaraan ini terdengar dari luar toilet. Mai Ding menyembunyikan dirinya di bilik toilet. Dua orang pria memasuki toilet dan melanjutkan pembicaraan.

"Aku dengar dia menyukai pria. Sekarang seluruh kampus tahu soal itu."

Berita ini mengejutkan Mai Ding. Dia bersandar di dinding dan sadar mengapa orang-orang bertingkah seperti ini tadi pagi. Semua orang sudah mengetahuinya...

"Aku sekarang tahu. Padahal sepertinya dia nggak terlihat begitu. Dia biasa berlaku seperti orang yang bermoral, lihat apa yang dilakukannya saat tidak ada orang yang melihatnya."

"Aku tahu, kamu sedikit tertarik padanya. Apa kamu mengincarnya?"

"Aku suka sama orang yang pura-pura punya moral begitu. Bakal tambah asyik."

"Kamu benar-benar buaya darat."

Mai Ding mengepalkan tangannya dengan kencang. Pria-pria yang saling berbicara itu tahu ada yang tidak beres. Mereka memberi kode satu sama lain, salah satu dari mereka menendang pintu dan menemukan Mai Ding yang bersembunyi disana.

Seorang pria tertawa licik, "Oh, kamu. Sembunyi di bilik ingin mengintip para pria yang sedang pipis?"

Pria yang berbicara panjang lebar itu mendekat ke arah Mai Ding. Yang satunya tertawa licik di sampingnya.

"Pergi."

"Wah! Sensi sekali! Apa karena kamu tidak mendapat pria yang bisa memuaskanmu jadi seperti ini? Apa Kamu mau aku, Sheng Ge memuaskanmu?"

"Brengsek, Hati-hati dengan mulutmu."

Pria bernama Sheng Ge itu tertawa.

"Hati-hati? Jangan bercanda! Kamu sama rendahnya denganku, mengapa masih berpura-pura begitu? Aku akan melayanimu dengan baik. Ketika kamu diranjang, kamu akan tahu rasanya nanti. Gimana?"

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Kde žijí příběhy. Začni objevovat