Chapter XXXVII An Ziyan Kamu Membunuhku Hari Ini

5.2K 464 17
                                    


Mai Ding sembuh dengan cepat dan saatnya kembali kuliah. Dia sudah berjanji pada kedua orang tuanya untuk pulang ke rumah sebulan 2 kali. Tapi Mai Ding yang sekarang hidupnya sudah lebih nyaman merasa tidak biasa hidup bersama orang tunya yang selalu menyuruhnya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mai Ding merasa tidak nyaman kehidupannya berubah menjadi seperti ini. Sifat rajinnya menjadi semakin memburuk.

Di saat subuh, ketika Mai Ding masih bobok cantik di rumahnya, dia terbangun oleh suara telpon. Dengan tangan yang ke sana kemari meraba mencari ponselnya, kemudian mengangkat telpon dengan mata yang masih terpejam. Itu telpon dari Bai Xiaosi.

"Ada apa? Kenapa kamu menelponku pagi buta begini?" Kata Mai Ding sambil mengeluh.

Bai Xiaosi terdiam sesaat sambil berbicara dengan nada sedikit tercekat.

"Mai Ding, Maafkan aku."

Kata-kata pembuka ini membuat Mai Ding merasa gugup. Dia punya firasat nggak enak. Sekarang, dia benar-benar melek.

"Ada apa?"

"Aku, Aku mau menikah dengan An Ziyan."

Setelah mendengar perkataan itu Mai Ding langsung terduduk. Berita ini datang sangat cepat dan sangat mengagetkan, dia tidak bisa merespon apapun dan tetap diam mendengarkan.

Bai Xiaosi lanjut bicara, "Sebenarnya aku nggak mau kasih tahu soal ini. Aku 'kan udah jalan bareng An Ziyan selama bertahun-tahun. Dan aku masih mencintainya, walaupun aku belum menyadarinya saat kami bersama. Tapi sampai aku kembali, waktu itu aku merasa sangat sedih ketika tahu kalian dengan sangat manisnya hidup bersama. Rasa sakit ini menyadarkanku kalau aku juga mencintainya. Sekarang, kedua orang tua kami meminta kami untuk menikah secepatnya. Jadi aku tidak tahu apa yang harus aku katakan. Kamu juga tahu 'kan, kalau kami ini pasangan yang ideal. Aku sudah meminjami-nya untuk waktu yang lama, dan sekarang waktunya kamu mengembalikannya padaku."

Jalinan kenyataan-kenyataan yang diucapkan Bai Xiaosi membuat Mai Ding sangat sedih. Kenapa situasi menjadi buruk secara tiba-tiba? An Ziyan tidak mengatakan apapun tentang masalah ini dan kehidupan mereka masih baik-baik saja.

"Dia bilang apa?" Mai Ding cuma peduli dengan apa yang dipikirkan An Ziyan.

"Dia setuju." Mai Ding menjatuhkan ponselnya dia atas kasur.

An Ziyan setuju, Apa yang bisa Mai Ding lakukan? Dia merasa bingung seberapa penting dirinya dari awal sampai sekarang. Apa dia hanya pemeran cadangan diantara permainan mereka? Sekarang, ketika adegannya selesai. Inikah waktunya pemeran utama memasuki panggung.

Bai Xiaosi menutup telponnya tanpa merasa bersalah. Dia meletakkan camilan di atas meja dan membaca majalah dengan suasana hati yang bagus.

Mai Ding berfikir sejenak, Dia masih tidak tahu apa yang harus dilakukan. Pikirannya menjadi kosong, Benar-benar kosong. Dia akhirnya mengambil ponsel dan menelepon An Ziyan. An Ziyan masih tertidur, soalnya sekarang 'kan masih jam 5 subuh.

"Apa?"

"Kenapa kamu mau menikahi Bai Xiaosi dan kamu bermaksud menyembunyikan kenyataan ini dariku?"

"Kamu ngomong apa sih?"

"Kamu masih mau menipuku?" Teriak Mai Ding, walaupun sebenarnya Mai Ding berusaha sebisanya untuk mengendalikan emosinya.

Mai Ding bicara terlalu keras sehingga An Ziyan menjauhkan ponselnya. An Ziyan melihat tanggal yang ada di ponselnya dan tetap diam. Mai Ding paling benci kalau An Ziyan hanya terdiam seperti ini.

"Kamu tahu secepat itu."

"Benarkah? Bai Xiaosi bicara benar? Kalau dia nggak kasih tahu aku, mau berapa lama lagi kamu sembunyikan semua ini dari aku?"

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now