Chapter XIX Tidak Ingin Kalian Bersama

5.5K 510 27
                                    

Mai Ding telah tertangkap basah oleh kakak tertua An Ziyan, Namanya An Su. Jika An Su ingin membunuhnya saat ini juga, maka Mai Ding tentu sudah mati. Sekarang An Su sudah menariknya kembali ke ruang keluarga. An Ziyan masih duduk manis di sofa. Dia sudah menduga kalau An Su akan menangkap Mai Ding.

"Tidakkah dari kalian berdua bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi?!" Teriak An Su karena murka.

"Apa yang harus dijelaskan? Kamu sudah lihat sendiri 'kan?" Jawab An Ziyan santai.

"Sikap macam apa itu? Gimana nanti kamu menjelaskan semua ini pada Xiaosi? Kalau kamu melakukan ini dengan wanita lain, fine! Itu bukan masalah! Tapi kamu selingkuh sama pria? Bagaimana kalau Ayah dan ibu tahu? Kamu bisa membuat mereka mati berdiri! Apa kamu nggak mikir, kalau kalau leluconmu ini sudah keterlaluan hah?!" An Su berbicara dengan penuh emosi.

Mai Ding melihat semua kejadian ini sambil berdiri diam. Dia merasa sangat canggung karena tidak pernah menyangka akan ketahuan oleh salah satu anggota keluarganya An Ziyan, bahkan dalam waktu secepat ini. Dia sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan

"Siapa bilang semua ini lelucon?" kata An Ziyan dingin, jelas sekali terpancing emosi.

Walaupun kata-kata ini dapat menggambarkan betapa An Ziyan sangat mencintai Mai Ding, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk bilang 'ahhh~ soo sweet'. Mai Ding berusaha mengirimkan pesan pada An Ziyan lewat matanya untuk tidak menentang kakaknya. Mai Ding lebih suka bermusyawarah mufakat daripada mereka harus saling berteriak. Tindakan seperti itu tidak akan membuahkan hasil yang baik.

"Apa kamu buta?!" An Su Masih berteriak, kali ini dia menunjuk kearah Mai Ding sambil mendelik marah ke An Zi Yan, "Coba lihat dia, COBA LIHAT. Dia ini PRIA! Apa bagusnya Dia hah?!"

"Kamu, Nggak perlu mengingatkanku kalau dia pria!" kata An Ziyan dengan nada yang lebih tegas dan dingin dari sebelumnya.

Melihat adiknya tidak mau merespon saran yang diberikannya, An Su semakin gusar dan akhirnya memarahi Mai Ding yang dari tadi terdiam.

"Aku nggak habis pikir, apa sih yang kamu lakukan untuk membuat adikku jadi tergila-gila padamu seperti ini, Kalau kamu mau uang keluarga kami, sebaiknya kamu lupakan itu!"

Mai Ding tidak menyangka kakak An Ziyan melihat cinta yang dimilikinya untuk An Zi Yan hanya karena uang. Mai Ding yang merasa marah akhirnya bicara.

"Aku sama sekali tidak perduli apa yang kamu pikirkan tentangku. Dan jujur, aku tidak punya kendali untuk itu. Tapi, jangan menghina cintaku ini untuk An Ziyan hanya demi uang."

"Cintamu, heh? Tolong, jangan buat aku tertawa. Cinta apa yang dimiliki oleh sesama jenis? Jangan membuatku jijik!!? " An Su menghardik, dia merasa sangat muak dengan laki-laki yang ada di depannya ini, Dia mengangkat tangannya untuk menampar Mai Ding, tapi langsung dihentikan oleh An Ziyan tepat waktu.

"Jangan buat aku marah." An Ziyan memperingatkan kakaknya. Kilat membunuh sudah terlihat dimatanya.

"Kamu sekarang berani melawanku hanya untuk membela pria murahan ini?!" An Su berteriak tidak percaya.

"Apa kamu mau masih melanjutkan ini?" kali ini An Zi Yan bicara dengan nada mengancam. "Tolong, jangan buat kekacauan ditempatku."

"Kekacauan katamu? Apa kamu nggak takut kalau aku sampai mengadu ke Ayah dan Ibu tentang masalah ini?"

"Silahkan, Itu akan mempersingkat waktuku!"

"Kamu!" An Su sudah kehabisan kata-kata. Dia sudah tidak bisa membujuk adik satu-satunya. An Su sebenarnya bukanlah orang yang berpikiran sempit, dan dia tidak begitu ambil pusing dengan pasangan gay di luar sana. Tapi ini adiknya sediri. Dia tidak bisa menerimanya. Dia tidak masih tidak bisa mengerti.

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now