Chapter XCVI Tidak Jelek Jadi Orang Yang Seperti Itu

4.6K 403 2
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (='∀`)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Malam ini, Mai Ding harus bekerja lembur. Beberapa hari yang lalu dia harus berlari kesana kemari dan juga dia ketinggalan pelajarannya, masalah ini membuatnya merasa sangat tidak nyaman. Dia memegangi kepalanya dengan keras, dan berusaha melahap buku didepannya. Disampingnya tidak jauh dari tempatnya, An Ziyan sedang bermain game di komputer. Tidak bisa dibilang kalau An Ziyan mengganggunya, soalnya dari awal sampai akhir An Ziyan sama sekali tidak bicara apapun.

"Hei, bukankah kamu harus mengulang pelajaran juga?"

"Jangan ganggu aku."

"Aku mengganggumu? Kamu 'kan sedang bermain game memangnya aku mengganggumu bagaimana?"

"Aku sedang bermain menjadi BOSS."

Mai Ding mengambil bukunya dan melemparkan ke arah An Ziyan. Bukunya langsung ditangkap oleh An Ziyan. Dia mengambil buku dan melihat isinya, kemudian dia melemparkan bukunya kembali.

"Pertanyaan nomer tiga salah."

"Masa' ah? Aku pede loh dengan jawabannya." Mai Ding melanjutkan mengambil buku PR-nya, An Ziyan melihat waktu, sudah tengah malam. Dia berdiri dan menendang kaki Mai Ding.

"Pergi tidur."

"Em, met bobok." Kepala Mai Ding tidak menengok.

An Ziyan mengerutkan dahinya, "Peraturan dikeluarga ini, kalau aku tidur kamu harus tidur."

"Sejak kapan peraturannya dibuat, kok aku nggak tahu."

An Ziyan membungkuk, meletakkan kepalanya dibahu Mai Ding, "Barusan."

"Kamu ngapain, turunkan aku, biarkan aku menyelesaikan pertanyaannya dulu."

"Ngapain, aku bisa memberimu contekan besok." An Ziyan membicarakan hal yang pasti. Kelakuannya ini sepertinya sangat salah.

"Siapa, Siapa yang mau nyontek. Aku nggak mau, bukankah itu tipuan busuk?"

Tapi Mai Ding adalah pria yang jujur, meski untuk beberapa hal.

An Ziyan menggendong Mai Ding dan melemparnya ke atas tempat tidur. "Kalau kamu berani bergerak, coba saja."

Sebenarnya Mai Ding ingin berjuang melepaskan diri, tapi dia dengan patuh berbaring diatas tempat tidur dan menutup matanya. An Ziyan juga terbaring disebelahnya, mematikan lampu. Ruangan benar-benar gelap gulita.

Tidak tahu, berapa lama, Mai Ding akhirnya mendengar suara nafas An Ziyan, dan berfikir kalau dia sudah tertidur. Dia baru membuka matanya ingin bangun dari tempat tidurnya.

"Kamu mau pergi ke ruang ujian, atau didorong ke kamar mayat?"

Bulu kuduk Mai Ding langsung berdiri. Tidak berani berpikir apapun, dengan patuh dia tidur.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Keesokan harinya, Mai Ding punya mata panda saat bangun, An Ziyan melihatnya dengan tatapan menghina, "Lihat dirimu, betah juga."

"Aku memang membuat lingkaran hitam, meski kamu tidak menyukaiku. Ini semua sudah terlanjur, memang kamu mau apa?"

"Memasukkanmu ke dalam kotak, lalu menenggelamkannya ke laut. Membiarkanmu langsung menghilang tenggelam dan tidak bisa pergi keluar."

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now