🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]

Special Chapter V Bulan Madu, Sesuatu yang Seperti Ini

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (='∀｀)

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Sesampainya di pulau. Angin segar berhembus, Mai Ding melihat pemandangan dengan tercengang, benar-benar cantik semua yang terlihat dikepalanya.

Lautan biru terbentang, pantai emas terhampar, awan yang ada disana berwarna lebih putih. Mai Ding berlari ke depan, dan kemudian dia berfikir kejadian 'hilang' kemarin, lalu dia berlari kembali. An Ziyan melihat jejak kaki Mai Ding yang berjalan ke sana kemari, rasanya dia seperti membawa keluar seekor anjing.

Mai Ding saat kembali melihat An Ziyan yang berada beberapa meter jauhnya, merasa cemburu. Orang ini terlihat keren dan penampilannya ini menjadi sesuatu yang sudah biasa terjadi. Dengan santainya An Ziyan yang berjalan di pemandangan yang indah. Orang itu bisa menjadi sebuah lukisan.

An Ziyan pergi ke sisinya. Mai Ding langsung saja mengaitkan tangan An Ziyan. Dengan luar biasa bangga, dia mengambil kesempatan untuk pamer.

Jadi, begitulah. Pria ini, dilahirkan lebih baik untuk dinikahi oleh Mai Ding yang berhati baik. Bagaimanapun juga perasaan mereka bertambah ke jenjang selanjutnya.

An Ziyan ini juga menarik perhatian pandangan orang-orang, bahkan orang asing sekalipun. Bercampur dengan para orang asing yang berambut pirang, bukannya akan kalah dengan orang-orang itu, tapi orang-orang merasa kalau dia terlihat tambah tampan.

.........

Ketika sampai ke tempatnya, Mai Ding menjadi gila. Rumah itu dibangun diatas laut, walaupun tidak terlihat besar, tapi perasaannya istimewa. Di dalam ruangan, saat melihat ke arah kakinya terdapat kaca transparan yang bisa melihat ke laut dan kadang-kadang ada ikan yang terlihat sedang lewat untuk berenang dibawahnya.

Mai Ding yang penasaran berbicara dengan canggung, "Oh, tempat ini ada yang transparan. Oh, saat tidur di atas tempat tidur bisa melihat lautan. Hei, hei, tempat ini bagus."

"Kamu nggak bisa berbisik saja."

"Suara kecil nggak bisa menggambarkan kebahagiaanku. Ngomong, kamar ini cuma untuk kita berdua 'kan. Aku nggak mau kejelekanmu nanti terlihat. Aku takut kita terlihat seperti pasangan tua dan kita harus bisa menjaga pencitraan."

"Sepertinya kamu sedang berjuang untuk mengembangkan jalanmu dengan baik."

"Kemisikinan tidak bisa membuat semua ini berjalan, dan kesejahteraan tidak bisa membuat hatiku berbelok. Kamu tahu 'kan kalau aku sudah seperti sekam padi yang terlihat jelek? Pokoknya, saat kamu merasa tidak bisa melakukannya, serahkan saja padaku. Pasti orang lain tidak mau bersamaku, dan kalau sekarang aku harus sampai bercerai dari pernikahan ini. Pria yang diceraikan oleh pria lain lebih pasti orang yang tidak berguna." Mai Ding menarik dan menarik topik itu lagi dan lagi. "Kamu juga harus perhatikan juga suasana hatimu."

An Ziyan tidak bicara apapun. Dia berjalan ke jendela untuk membuka jendela. Angin mengambil kesempatan untuk masuk. Korden berwarna biru dan putih menderu memanggil seperti deringan bel.

"Aku akan mendorongmu ke laut agar dimakan hiu, percaya atau tidak. Itu bisa mengembalikan suasana hatiku."

Oke setelah itu Mai Ding berpikir dan membuat kelonggaran.

"Sebaliknya, kalau suatu hari kamu merasa jengkel denganku. Aku akan kembali ke ibuku dan hidup beberapa hari disana. Lalu kita membiarkan masalah itu pergi, dan kemudian memenangkan pernikahan lagi. Kamu tahu 'kan dirimu itu sungguh menarik." Mai Ding berbicara dengan An Ziyan. Dia hanya tahu bagaimana tertawa kecil, dan mengeluarkan celana renang dari koper. Dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk merasakan lautan di Maldives. Dia melihat ke arah An Ziyan dan mengambilkannya baju.