Chapter V Aku Tidak Suka Laki- Laki, Tapi. . .

5.8K 648 23
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Sejak kejadian di kantin saat bela negara, setiap orang mengira bahwa Mai Ding kenal dekat dengan An Ziyan. Dilihat dari hubungan mereka berdua, Mai Ding merasa tersanjung dan menikmati ini. Saat dia bisa mendekati An Ziyan rasanya seperti memenangkan tiket lotre.

Li Ming sebenarnya ingin mengajak seorang gadis yang dikerjainya, tapi ditolak. Jadi dia dengan sengaja membuang tiket nontonnya ke Mai Ding.

Mai Ding memegangi tiket sambil bertanya;

"Kamu memberiku dua tiket, lalu aku pergi dengan siapa?"

Li Ming mengerutkan dahinya pada Mai Ding dan berkata;

"Berhenti berpura-pura."

Mai Ding menjadi bingung dengan perkataan Li Ming. Apa maksudnya itu?

"Kalau begitu kita nonton bersama, bagaimana?"

Li Ming sekarang duduk di depan komputernya sambil bicara ;

"Kamu bercanda 'kan, menyuruhku pergi ke bioskop bersama seorang pria. Aku tidak mau."

"Terus, aku pergi sama siapa dong."

"Begitu lagi. Berhentilah berpura-pura. Kamu 'kan punya An Ziyan?"

Li Ming mengingatkan Mai Ding tentang keberadaan An Ziyan dengan ini dia langsung kepikiran, 'Oh iya, An Ziyan'

Dia buru-buru membawa tiket ke kamar tetangga. An Ziyan hanya membuka pintunya sedikit, karena dia punya firasat jelek saat Mai Ding muncul di depan pintunya. Toh, dia tidak punya keinginan untuk menyuruhnya masuk.

"Halo kawan, bagaimana kalau kita menonton bioskop bersama?." Kata Mai Ding dengan cepat sambil memperlihatkan tiket bioskop.

"Tidak tertarik."

"Ayolah. Ini film bagus loh. Alice in Wonderland 3D."

"Kekanak-kanakan."

"Pemain utamanya artis favoritku." Mata Mai Ding bersinar saat bicara tentang Jhonny Deep.

"Mesum"

"Ayolah. Menonton sendirian akan terasa membosankan."

An Ziyan sama sekali tidak ingin berbicara lebih jauh, karena berbicara dengan Mai Ding selalu membuang-buang energinya. Ketika dia akan menutup pintunya, Mai Ding mencoba mengancamnya.

"Kalau kamu tidak mau pergi, aku akan mengatakan ke semua orang kalau kamu itu biseksual."

Mai Ding pikir ancamannya akan bekerja, tapi An Ziyan bahkan sama sekali tidak melihat ke Mai Ding, dengan nada dingin dia berbicara;

"Terserah."

Setelah selesai dia menutup pintunya. Caranya menutup pintu sudah dirasakan Mai Ding berkali-kali. Tapi Mai Ding sama sekali tidak menyerah, dia tetap menggedor pintu kamar An Ziyan terus menerus. Padahal film itu akan mulai satu jam lagi, jadi dia merasa harus cepat. Sejujurnya dia tidak pernah berpikir, kalau sekarang bisa saja dia menyeret tubuh Li Ming untuk menemaninya menonton film

Setelah mengetuk pintu selama satu setengah jam, pada akhirnya An Ziyan membuka puntu dengan sikap yang sangat tidak sabar.

"Kamu bisa membuatku pergi bersamamu, tapi kamu harus berjanji padaku satu hal"

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now