Chapter XLVIII Cinta Mereka

4K 428 23
                                    

Waktu berlalu, sepertinya baru saja kamu datang ke tempat ini beberapa menit yang lalu, dan di menit kemudian kamu sudah harus pergi. Karena Mai Ding dan An Ziyan masih kuliah, mereka tidak punya banyak waktu untuk bermain. Yan Yan dan Su Xiaomi masih bisa tinggal di sana beberapa hari lagi. Meski Mai Ding tidak ingin pulang tapi dia harus pergi.

Su Xiaomi dan Yan Yan mengantar mereka sampai ke bandara, dan mereka berdua bertukar nomer ponsel dan alamat rumah.

"Hubungi kami, jangan lupa kalau kamu masih punya teman, yaitu aku, jarak tidak bisa menghentikan persahabatan kita, ayo semangat untuk persahabatan, teman baikku." Su Xiaomi bicara dengan wajah yang ceria, menyemangati Mai Ding.

Mai Ding menutupi mukanya, dia tidak mau orang-orang tahu kalau dia mengenal pria bodoh ini.

"Main ke tempatku kalau kamu ada waktu, setiap harinya kamu 'kan cuma makan dan tidur."

"Aku harus cuci baju setiap hari, memasak makanan sendiri setiap hari, cukup sulit loh. Mai Ding, kita berdua sekarang berada dimasa-masa sulit yang selalu saja membuat kita merasa sedikit menyedihkan." Su Xiaomi curcol untuk mendapatkan simpati.

"Kita? Kamu aja kali. An Ziyan membantuku dengan menemukan bibi yang mengerjakan semua itu." Mai Ding dengan puas bercerita, jelas dia tidak ingin kalah.

Su Xiaomi memutar kepalanya untuk melihat Yan Yan, "Yan~ mereka punya pembantu!!!"

"Nggak bagus membandingkan seperti itu." Kalimat Yan Yan menghancurkan semua harapan Su Xiaomi. Yan Yan tidak ingin membicarakan topik itu. Su Xiaomi ini sangat malas, jika mereka menggaji seorang pembantu maka berakhir-lah semua.

Su Xiaomi tidak percaya kalau Yan Yan benar-benar mengacuhkannya, dengan mata yang hampir menangis dia bicara pada Mai Ding, "Jangan puas begitu, memang kenapa kalalau kamu punya pembantu. Aku punya gelar akademis, memang kamu punya?"

"Aku punya SIM" Mai Ding mengambil SIM-nya dari tas.

An Ziyan tidak memperdulikan mereka bedua. Dia tidak mau ikut-ikutan masuk ke dalam obrolan konyol yang tidak masuk akal.

Su Xiaomi menegok ke arah Yan Yan lagi, "Yan~ dia punya SIM!!!"

"Kenapa kamu bicara begitu padaku?"

Su Xiaomi dengan gagah berani bicara pada Mai Ding, "Aku punya banyak uang didompetku. Aku bisa pergi kemanapun, yang aku butuhkan hanya melambai pada taxi, aku nggak pernah naik bis."

"Aku punya mobil" Kalau tidak salah, An Ziyan sudah meminta kembali mobilnya.

Mereka terus saja berbicara seperti itu, sampai pada akhirnya Su Xiaomi kehabisan kata-kata. Setelah berfikir cukup lama, tiba-tiba dia memegang tangan Yan Yan, melambaikan cincin kawin mereka berdua didepan wajah Mai Ding, "Aku kalah, Aku kalah."

Sekarang giliran Mai Ding yang menengok ke arah An Ziyan dan memandang dengan ekspresi marah seperti berkata 'ini semua salahmu'. An Ziyan hanya berpura-pura tidak melihat apapun.

Waktu mereka untuk masuk ke pesawat tiba,

"Datang dan bermainlah basket kapan-kapan." An Ziyan berbicara pada Yan Yan.

"Um, tapi..." Yan Yan memandang ke arah Su Xiaomi, pria ini akan membuat masalah dimanapun dia pergi.

"Di sebelah lapangan basket ada tempat penitipan anak ."

"Setuju."

Su Xiaomi mengingatkan Mai Ding satu hal untuk terakhir kali, "Ingat semua yang aku katakan padamu, jadilah percaya diri. Kalau kamu masih malu sama dirimu sendiri, bagaimana bisa kamu berharap orang lain menghargaimu. Dan tentu saja kalau kamu masih tidak mengerti soal cinta, kamu bisa menelponku."

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now