Chapter XXXIX Rasa Sakit dari Kenangan yang Paling Dalam

5.4K 459 5
                                    


Saat Mai Ding membereskan pakaian musim panasnya untuk di bawa ke rumah An Ziyan, dia menemukan sebuah buku catatan harian semasa kecilnya secara tidak sengaja. Melihat sampul buku berwarna kuning, dia tidak ingat kapan dia merasa menyerah menulis buku catatan ini. Saat itu, dia ingin menyimpan kisah hidupnya seperti seorang gadis, dan akan menjadikanya kenangan manis dikemudian hari. Saat ini dia membuka buku itu dan membaca tulisannya yang naif.

xx,xx,xxxx Cerah

Beberapa hari yang lalu, ketika aku menonton TV, Xiao Xia mengatakan padaku kalau Mei menghilang. Aku tidak perduli soal itu, aku pikir dia memang anak nakal mungkin cuma kabur ke rumah saudaranya. Mei lebih muda satu tahun dariku dan dia tinggal di lantai atas. Kita hidup bersama sejak lahir. Tapi aku bertengkar dengannya karena suatu peristiwa. Jadi kita sedang tidak bicara satu sama lain dan menunggu salah satu meminta maaf. Hari ini, Xiao Xia datang mengatakan secara tidak jelas kalau Mei meninggal dunia. Dia diperkosa dan ditenggelamkan ke dalam air. Jasadnya sudah ditemukan sekarang. Otakku langsung menjadi kosong. Aku tidak tahu harus bagaimana dan aku tidak percaya itu benar.

Mei selalu tersenyum setiap hari, orang yang paling antusias nonton TV drama <Siluman ular putih> di rumahku tiap liburan musim panas; mondar mandir secara terus menerus didepanku ketika dia menggunakan rok baru; dia menemaniku selama 11 tahun. Setelah Xiao Xia pergi, aku hanya duduk termangun. Kemudian, ibuku bilang kepadaku kalau orang-orang tidak bisa menemukan Mei.

Suatu hari Ibu Mei bermimpi, Mei memanggilnya "Ibu tolong aku!" dari dalam air. Kemudian Mei ternyata memang ditemukan disana tanpa pakaian dengan tas yang sangat besar berisi batu. Agar tubuhnya tetap tenggelam di dalam air. Benar-benar kelakuan yang bejat, membiarkan tubuh sekecil itu terbaring disana.

Apa yang harus aku katakan? Bagaimana aku menunjukkan rasa sedihku ini? Aku tidak tahan lagi dan menangis. Orang bilang anak kecil tidak tahu apa-apa, tapi kenapa aku merasa sangat terluka ketika umurku 12 tahun?

xx, xx, xxxx Cerah

Waktu aku mau makan dan berjalan sampai ke pintu, aku mendengar orangtuaku bicara. Sebenarnya, seorang nelayan di dekat situ tahu Mei pergi, tapi dia tidak berani bilang apa-apa karena tidak mau membawa dirinya ke dalam masalah. Walaupun kota ini hanya kota kecil, Pembunuh Mei tidak ditemukan. Aku berjalan masuk ke ruang makan dan orang tuaku langsung berhenti berbicara. Mereka tidak ingin berbicara tentang Mei di depanku.

Aku mulai membenci mereka yang egois, mereka yang munafik dan juga polisi. Teganya pembunuh itu membunuh gadis berusia 11 tahun? Yang paling menjijikan tidak ada seorangpun yang mau membahas tentang kisah Mei setelah itu. Saat itu aku langsung memutuskan untuk menjadi polisi ketika dewasa nanti, Jadi aku bisa menemukan orang yang telah membunuh Mei.

Air mataku membasahi buku catatan, dan membuat kata-kata yang aku benci menjadi ngga jelas. Mei, kenapa kamu meninggalkanku? Aku mau minta maaf padamu. Maaf, aku seharusnya tidak marah padamu. Maaf Mei, aku masih tidak bisa mendapatkan maafmu lagi sekarang.

Kuburan Mei berdiri kesepian, tapi pembunuhnya masih lolos dari hukuman.

Aku benci ini!

Orang yang tidak memiliki perasaan seperti itu, siapa yang membantu orang jahat itu! Kamu itu iblis dan kamu seharusnya dibunuh!

Ketika aku berusia 12 tahun, aku mulai mengerti sifat manusia dan dinginnya sikap mereka. Aku ingin kembali ke cangkangku yang terlindungi dan sedikit berbicara. Teman-teman sekelasku mulai mengasingkan-ku.

Mereka memanggilku dengan sebutan 'Aneh', dibelakangku. Aku tidak punya banyak teman dan menjadi rendah diri.

Tapi aku tidak akan melupakanmu Mei.

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin