Chapter L Hanya Mencintai

4.1K 400 7
                                    

Mai Ding sekarang ini bisa menikmati sarapan yang mewah dan berjalan pelan-pelan ke kampus. Dia tidak perlu lagi menaiki bis. Bagaimanapun, segalanya menjadi tidak berarti tanpa An Ziyan. Mau senyaman apapun kehidupannya, mau seenak apapun kehidupannya, rasanya tidak bisa dibilang hidup.

..............

"Kenapa aku dipaksa pulang kesini?" An Ziyan mengerutkan dahinya sambil memandang seorang wanita dengan penampilan yang sangat menarik. Dia terlihat sangat cantik walaupun sudah memiliki dua anak. Wajah cantik wanita itu dihiasi dengan riasan yang natural tapi raut wajahnya dipenuhi dengan kemurungan. Wanita itu adalah ibu An Ziyan, Wu Xin.

Beberapa pria sekarang sedang berdiri mengelilingi An Ziyan.

"Ibu harus melakukan ini karena kamu tidak pernah mau mendengarkan ibu."

"Nggak ada yang perlu dibicarakan."

"Dia itu laki-laki. Kamu dan Xiaosi lebih baik bersama sekarang. Bagaimana bisa kamu punya hubungan seperti itu dengan seorang pria? Anakku, kamu sama seperti pria lain 'kan? Kamu pria sejati 'kan? Tolong, katakan pada ibu kalau kamu masih tertarik dengan wanita."

Wu Xin selalu memperlakukan anak laki-lakinya ini sebagai hartanya yang berharga. Apapun yang dilakukan An Ziyan, tidak perduli seburuk apapun itu, dia menutup matanya, pura-pura dia tidak mengetahuinya.

"Kalau ibu melihatku seperti itu, aku tidak perlu berbicara apapun lagi." An Ziyan berdiri, tapi dia dipaksa duduk lagi oleh seorang penjaga.

"Sebenarnya kamu ini kenapa? Kamu selalu menjadi anak laki-lakiku yang baik. Aku hanya menyuruhmu menikahi seorang gadis dan memiliki anak. Tidak ada yang salah soal itu. Tapi sekarang kamu melakukan hal seperti itu. Apakah kamu tahu seberapa besar kemarahan ayahmu? Ibu pulang terlebih dahulu. Karena ayahmu sedang dalam perjalanan bisnis. Yang perlu kamu lakukan adalah meminta maaf pada ayahmu. Putuskan hubunganmu dengan laki-laki itu, dan ayahmu akan memaafkanmu." Wu Xin menangis saat berbicara. An Ziyan mengerutkan dahinya lebih dalam lagi. Kemudian dia menghapus air mata ibunya.

"Aku tidak main-main dengan cintaku. Karena ini bukan sebuah lelucon, aku tidak akan membiarkan cintaku pergi begitu saja. Bukan karena orang lain aku memilih cintaku, tidak juga karena tekanan dan pandangan dari luar. Saat memilih cinta ini aku siap menerima segala akibatnya."

"Kenapa kamu tidak mendengarkan ibu? Semua orang tua ingin anaknya tumbuh dengan baik. Kamu masih muda sekarang, jadi kamu masih belum tahu bagaimana rasanya. Ketika kamu menjadi seorang ayah, kamu akan tahu keputusan ibu yang sekarang ini benar."

"Kenapa ibu yakin bahwa hal itu baik untukku?" An Ziyan merespon dengan tersenyum dingin.

Karena An Ziyan tidak mau mendengarkan kata-katanya, Wu Xin menjadi sangat kecewa. "Pikirkan lagi. Ibu tidak akan membiarkanmu pergi dari pintu itu."

"Tidak usah berfikir lagi soal itu bu, aku pergi sekarang."

An Ziyan berdiri, tapi salah satu dari dua penjaga menahan bahunya, Jadi An Ziyan melawannya balik, memuntir laki-laki itu ditanah. Setelah mendengar suara tulang yang patah, penjaga lain secara mendadak menyerangnya. An Ziyan menghindar dari pukulan.

"Menjauh dariku! Jangan buang nafasku hanya untuk bermain dengan kalian semua."

Kedua penjaga tetap menyerangnya, An Ziyan menggunakan sikutnya untuk memukulnya perut laki-laki yang ada dibelakangnya, sebelum dia menindihnya dengan lutut. Dua penjaga itu akhirnya tersungkur dilantai. Saat An Ziyan akan berjalan menuju pintu. Wu Xin langsung menggenggam sebuah pisau kecil, dia mengarahkan pisau itu di pegelangan tangannya.

"Kamu yang memaksaku berbuat begini. Kalau kamu berani maju selangkah lagi. Aku akan mengiris tanganku."

An Ziyan memutar kepalanya dan berkata, "Mengapa ibu harus melakukan ini?"

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now