Special Chapter Khusus Bahagia sampai sangat bahagia Part I

5.4K 375 5
                                    

Pemahaman terjemahan di tempat ini menggunakan alat penerjemah online serta bantuan pencarian google untuk informasi tambahan. Jika pemilihan kata, maksud cerita tidak sesuai, atau pemberian informasi kurang tepat dari bahasa aslinya. Bisa berikan saran atau masukan dengan baik-baik pada penerjemah abal-abal ini. Terima kasih (=')

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Udara segar berebut masuk melalui celah, Awan yang tebal perlahan-lahan kembali matahari yang terbit membuka jalan. Dua titik cahaya terlihat, kemudian disusul dengan titikan cahaya itu tak terhitung jumlahnya. Dengan lembut menyelimuti dari atas sebuah kota, menyelimuti seluruh balkon, menyelimuti kaca di jendala. Penuh dengan kebahagiaan. Menyinari wajah Mai Ding yang nakal, yang sedang jatuh tertidur diatas bantal, Dia menggosok mata kantuknya. Duduk di tempat tidur. Jam alarm yang dipasang tidak bisa berperan banyak. Mai Ding akan selalu berteriak sebelum jam alarm berbunyi.

Setelah mandi, dia membenahi ruangan, dan berpakaian rapi. Dia kembali ke kamar.

"An Ziyan, mau sampai kapan kamu tertidur. Hari ini ada kelas."

Orang yang ada di atas tempat tidur tidak bergerak.

Gambaran orang berkacak pinggang dan mulai seperti jam tua yang diset, berteriak.

"Kamu lihat dirimu itu seperti apa, sudah hampir jadi siswa tahun ke 4, tapi masih saja malas. Benar-benar, nggak malu kamu muncul sebagai kayu busuk dimasyarakat. Kamu lihat aku dong. Bagaimana aku bangun."

Sebuah bantal terbang tepat mengenai wajah Mai Ding, "Kamu nggak bisa lebih tenang. Nggak lihat aku di tempat tidur."

"Jam berapa ini, masih tidur. Kita bisa terlambat ke kelas."

"Terserah."

"Tentu saja, ini masalah. Aku 'kan komite belajar, berperan sebagai pemimpin. Kalau aku terlambat, bagaimana aku mengendalikan orang-orang?"

"Kamu bisa pergi duluan."

"Aku 'kan anggota belajar dari para siswa. Mana mungkin aku tidak menghiraukan murid yang tertinggal. Nggak ada hal itu di kamus kualitas kemuliaanku."

Melihat usaha kerasnya tidak bekerja. Mai Ding melemparkan teriakan ke arah An Ziyan lagi dan mondar mandir berulang-ulang berteriak.

"Bangun cepat, An Ziyan."

Tidak ada cara lain, An Ziyan sudah memutar tubuh ke sana-ke sini untuk menghindar, dan akhirnya dia bangun dari tidurnya, kemudian duduk.

"Benar-benar, Pagi-pagi teriak-teriak apaan sih."

Mai Ding sudah menyiapkan baju An Ziyan di sampingnya, dan tidak lupa untuk menyuruhnya untuk cepat bertindak.

"Cepatlah."

An Ziyan tidak mencemaskan apapun. Mai Ding sebenarnya juga ingin menunggu An Ziyan sampai selesai sarapan. Tapi, sekarang sudah tidak ada waktu lagi. Dia yang cemas hanya ingin marah padanya, tapi dia tidak berani pada An Ziyan. Dia hanya menahan luka dalam tubuhnya. Berdiri di depan pintu dengan menjejakkan kakinya sambil memandangnya. Sampai An Ziyan pergi ke pintu untuk memakai sepatu, Mai Ding dengan tidak sabaran menyeret tubuh An Ziyan untuk pergi. Siapa yang tahu kalau Mai Ding hampir terpeleset jatuh dan memecahkan kepalanya, tiba-tiba dari belakang ada yang menarik tubuhnya paksa. Mai Ding mundur ke dalam pelukan An Ziyan.

"Ini waktunya aku melihat arahnya."

"Ini waktunya kamu melihat jalan dengan benar sekarang."

.........

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now