Chapter XXVI Selamat Tahun Baru, An Ziyanku

5.2K 495 46
                                    

An Ziyan pergi ke rumah kakeknya yang berada di luar kota untuk merayakan tahun baru. Jadi Mai Ding sekarang sedang memegang amplop karena bermaksud mengirim surat untuk An Ziyan. Dia dapat alamat rumah An Ziyan dari Bai Xiaosi. Menurut Mai Ding, mengucapkan selamat tahun baru lebih berarti dengan kartu ucapan daripada SMS-an. Dengan harap-harap cemas Mai Ding sekarang berdiri di kotak pos dekat rumahnya dan bicara pada kotak surat yang ada didepannya.

"Cintaku tergantung padamu, bro . Kirim secepatnya ya."

Setelah memasukan surat ke kotak pos dia langsung capcus pulang ke rumah. Setelah di dalam kamarnya, dia melihat keluar jendela dan merasa gugup saat pak pos mengambil surat yang ada sana.

Kampung halaman Mai Ding jaraknya jauh, jadi keluarganya mudik ke sana hanya dua sampe tiga kali setahun. Tahun ini, keluarganya mudik untuk merayakan tahun baru. Mai Ding tahu, kalau dia akan sangat merindukan An Ziyan selama mereka berpisah. Meskipun begitu sebenarnya dia tidak pernah tahu rasa rindu yang begitu besar pada An Ziyan ini muncul dari mana.

Walaupun dia merasa sangat merindukan An Ziyan, Mai Ding berusaha keras untuk tidak menelponnya, dan hal ini membuatnya bangga. Dia sengaja tidak menghubungi An Ziyan, agar An Ziyan yang kangen duluan. Menurutnya agar dalam hubungan ini tidak membosankan karena dia yang selalu menghubunginya dulu 'kan?.

Di kota lain, An Su yang baru datang dari rumahnya langsung memberikan surat pada An Ziyan. Saat pertama kali melihat tulisan yang tidak beraturan, Dia langsung tahu siapa pengirimnya. Kemudian dia membuka suratnya pelan-pelan dan melihat kartu ucapan berwarna merah dengan halaman depan bergambar sepasang bocah gendut yang lucu. Bentuk kartunya benar-benar ketinggalan zaman. Saat membuka kartunya, An Ziyan menemukan tulisannya.

[Selamat tahun baru An Ziyan. Sekarang lagi turun salju dan suhu rasanya dingin, tapi aku menunggumu untuk menghangatkanku. Tahun depan, kamu harus memberikan cintamu padaku secara terus menerus ya.

Salam cinta, Dari Mai Dingmu]

"Dasar bodoh." Umpat An Ziyan.

An Su yang penasaran melihat adiknya tersenyum ingin mengintip kartu yang di bacanya, tapi An Ziyan sudah menutup kartunya, dia tidak tahan untuk bertanya.

"Dari siapa?"

"Bukan urusanmu" Kata An Ziyan yang memasukkan kartunya ke dalam amplop.

Melihat sikap adiknya, An Su bisa tahu kalau pengirim surat itu Mai Ding. Memangnya siapa lagi.

"Xiaosi 'kan sudah pulang. Kenapa kamu masih bergaul sama pria seperti itu? Kakek sedang nggak sehat. Gimana kalau kakek sampai tahu soal itu dan sakitnya malah bertambah? Tahun ini, Bai Xiaosi sudah mencari alasan untuk tidak merayakan tahun baru disini. Apa kamu sudah menyakitinya?" Tanya An Su dengan penuh curiga.

An Ziyan hanya bersikap tenang sambil membaca buku, mendengarkan kakaknya yang terus menerus mengoceh.

"Aku sedang bicara padamu. Coba lihat kelakuanmu yang nggak sadar diri itu! Kadang, aku nggak habis pikir. Apa sih yang salah dari Bai Xiaosi? Apa yang Mai Ding punyai dan yang Bai Xiaosi nggak punya? Apa kamu sudah sebuta itu?" An Su bicara dengan nada suara yang tinggi dan amarah yang memuncak

"Bisa nggak sih kamu diam."

"Aku ini kakakmu!"

"Ini urusanku, nggak ada hubungannya denganmu dan nggak usah banyak berpendapat soal ini." Kata An Ziyan sambil berdiri dan pergi ke kamarnya.

Sesampainya di kamar dia menyandarkan bahunya di tembok sambil melihat ke arah jam. Setelah itu, dia mengambil telpon dan menelpon Mai Ding saat waktu hampir mendekati jam 12 malam. Mai Ding langsung mengangkat telponnya. Karena dia memang sudah menunggu lama.

🆃🅰🅼🅰🆃 Kamu Adalah Pria Yang Kucintai Book 1 [Sedang Revisi]Where stories live. Discover now