PART 34

2.7K 192 1
                                    

Beberapa minggu kemudian, pagi yang mendung membuat istana menjadi Nampak muram, ayah da seom Nampak keluar dari balai istana tempat kerja raja, wajahnya terlihat muram, perasaannya campur aduk, sepertinya sebuah percakapan penting baru saja mereka lakukan

Ayah da seom Nampak menggengam erat pedang yang di pegangnya sebelum meneruskan perjalanannya keluar istana

Di istananya yoon di beritahu jika ayah da seom pergi begitu saja tanpa menemui sang pangeran mahkota terlebih dahulu

" kau bilang guru keluar dengan wajah muram ? apa yang terjadi ?" yoon begitu penasaran soalnya tidak biasanya sang guru masuk istana dan pergi tanpa menemuinya

" yee jeonha... pelatih militer kang terlihat muram dan wajahnya memerah setelah keluar dari balai istana "

Yoon Nampak berpikir, ia masih tak mengerti kenapa sang guru bersikap seperti itu

" lalu... bagaimana perkembangan kasus da seom ? apa sudah ada yang kau ketahui ?"

" itu..." kasim kim mengantungkan ucapannya sejenak " jeonha... itu "

Beberapa saat kemudian yoon Nampak melangkah dengan wajah marah kearah balai investigasi kerajaan, wajahnya memerah menahan kekesalannya

Semua memberi hormat ketika melihat yoon ada disana

" apa yang sudah kau temukan ? apa itu benar ?" Tanya yoon kepada divisi internal istana

" seja jeonha... silahkan masuk keruangan saya " melihat ekspresi wajah kapten song, sepertinya informasi yang akan di berikan bersifat rahasia

Yoon menurut dan berjalan di depan kapten song, yoon duduk di depan kapten song dengan tatapan mata yang tajam, mendengarkan semua informasi yang akan di sampaikan kapten song padanya

****

Di istananya yoo jung Nampak resah, tangannya terlihat gemetar ketika memegang cangkir teh, melihat hal itu ratu Nampak menegurnya

" apa kau masih memikirkan apa yang kau lakukan ? putri mahkota ?"

Mendengar teguran ratu, yoo jung Nampak terkejut kemudian meletakkan cangkirnya dan memasukkan tangannya ke balik bajunya

" itu... hamba..."

" putri mahkota .... " ratu mengambil tangan yoo jung yang tersembunyi dan menggengamnya " apa yang sudah terjadi memang seharusnya terjadi, nasib gadis itu jelek dank au tidak membunuhnya, yoo jung – ah... jangan menyesali apa yang kau perbuat... itu akan membuatmu terlihat lemah, jika seperti itu kau akan menderita, kuatkan hatimu dan jangan perlihatkan kelemahanmu di istana... kau mengerti ?!"

Yoo jung Nampak mengangguk lemah , melihat itu ratu tersenyum

" tidak akan ada yang berubah... walaupun pangeran mahkota mengetahui semuanya tidak akan ada yang berubah, karena pangeran yi yang ada di depan kita, dia tidak akan bisa menyentuh adik tersayangnya "

Yoo jung diam, ia tak tahu harus berbuat apa lagi, nasi sudah menjadi bubur ia binggung bagaimana harus bersikap untuk menghadapi yoon nantinya, ia sebenarnya tak ingin menjadi seperti ini tapi kecemburuan membutakannya, kedengkian dan rasa iri membuatnya berbuat di luar batas dan istana menjadikannya seorang yang jahat

***

Yi yang berdiri di balik pintu pagar rumah keluarga kang, ia begitu merindukan sa rang dan ingin menemui gadis itu tapi rasa takut selalu menghinggapinya

" apa kau mencariku... pangeran " teguran sa rang membuatnya berjingkat, yi Yang berbalik dan melihat sa rang di sana dengan keranjang sayur di tangannya

" aa.. sa rang – ah kau membuatku terkejut " kata yi yang salah tingkah

" sedang apa pangeran disini ? apa pangeran masih peduli padaku " sa rang Nampak kesal

" ahh itu... aku sibuk akhir – akhir ini jadi.. "

" pangeran bahkan tidak datang saat kakakku pergi... pergilah...aku sibuk hari ini " sa rang berjalan melewati yi yang dan hendak memasuki pintu rumahnya

" sa rang – ah " yi yang memegang lengan sa rang, sa rang melihat ekspresi wajah yi yang Nampak muram dan tak tega melihatnya seperti itu

Mereka berbicara di tempat biasa, yi yang yang biasanya terlihat santai kini Nampak begitu canggung di depan sa rang bahkan yi yang tak berani menatap mata sa rang

" pangeran apa kau sedang ada masalah ?" Tanya sa rang yang melihat gelagat aneh yi yang

" masalah ? aaa.. itu... aku hanya.. hanya sedikit canggung saja "

" kenapa ?"

" itu.. itu karena sudah lama kita tidak berbincang seperti ini" yi yang mencari alasan

" hee ?" sa rang Nampak tak mengerti, yi yang di depannya kini bukan yi yang yang di kenalnya dulu

" sa rang – ah " yi yang Nampak tertuduk lesu

" heemmm "

" bolehkan... bolehkah aku memelukmu ?"

Sa rang tak mengerti sebenarnya apa yang terjadi pada teman masa kecilnya tersebut, yi yang benar – benar terlihat aneh

" baiklah... anda boleh ..." belum sempat sa rang menyelesaikan kalimatnya yi yang sudah memeluknya sambil menangis tersedu

" pa.. pangeran... kau kenapa ?" sa rang tak mengerti

Yi yang menangis sejadi – jadinya menyesali semua kekeliruannya yang menyebabkan gadis yang sudah di anggap kakak selama ini meninggal karenanya, sa rang yang melihat yi yang menangis seperti itu merasa kasihan pada yi yang, sa rang tak tahu kenapa yi yang menangis, sa rang hanya bisa menepuk lembut pundak yi yang guna menenangkannya

The Queen : It Has To be You ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang